Nineteen

1.1K 122 0
                                    

.

.

.

Happy Reading

.

.

Aku menyukai mu bahkan lebih dari yang dulu. Tapi ku pikir lebih baik diam dari pada harus kehilanganmu untuk kedua kalinya

***

Jaemin dan Arel sedang dalam perjalanan pulang, Arel meminta berjalan kaki seperti biasa, dengan alasan yang selalu sama. Agar bisa sedikit lebih lama dengan Jaemin.

"Rel" Panggil Jaemin dengan pandangannya yang masih setia ke arah depan

"hm? apa Na?" gadis itu menatap Jaemin, menunggu lelaki itu berbicara

Jaemin mengangkat kepalanya menatap Arel sekilas kemudian kembali mengalihkan pandangannya

"Lo ngga malu? punya temen kayak gue?"

"Hah?? Apa? gimana gimana?? gue ga denger"

"Haiss. Sering sering deh tu kuping di korekkin" Ucap Jaemin, Jaemin paling sebal jika harus mengulang perkataan. Di kamus hidup Na Jaemin ngga ada yang namanya pengulangan kata.

Arel terkekeh kemudian merangkul pundak Jaemin, tapi gadis itu sulit untuk mencapai pundak Jaemin jadi dia menariknya

"Astaga Rel, awas ntar jatoh!"

"Salah siapa situ tingginya kebangetan" ucap Arel yang masih saja menarik Jaemin hingga lelaki itu harus berjalan agak menunduk.

"Eh Na ada Ice Cream!! Ah mauu, beli yuk"

"Yodah sana"

"Ga ada niat bayarin gitu?"

"Dih ogah amat kan lo yang pengen sendiri"

"Iih yaudah gue beli dulu."

"Hm"

Arel berjalan meninggalkan Jaemin dan pergi membeli ice cream.

"Pak ice cream coklat stawberry satu yaa"

"Siyapp"

Saat penjual ice cream sedang sibuk membuat pesanan, Arel menoleh ke belakang berharap melihat Jaemin yang juga sedang menatapnya. Tapi kenyataannya, lelaki itu hilang entah kemana.

"Heuh pasti gue di tinggal. Hih nyebelin dasarr" omel Arel

"Ini dek, udah. 8.000 ya"

"Oh iya, ini uangnya. Makasih pak."

"Ya, sama-sama."

"Ah pak, saya numpang duduk sini dulu boleh?"

"Ah iya silahkan."

Kemudian Arel duduk di salah satu bangku. Gadis itu berniat menghabiskan ice creamnya terlebih dahulu lalu pulang. Karena Arel sudah tau, pasti Jaemin pulang duluan. Heuh dasar manusia.

Saat Arel sibuk memakan ice cream nya, tiba-tiba Jaemin datang dan langsung duduk di samping Arel dan berhasil membuat gadis itu terkejut.

"Loh Nana, gue kira lo udah balik duluan"

"Engga gue ke mini market dulu. Bagi bagi kek es krim nya"

"Lo mau? Nih"

Arel menyodorkan es krim nya dan Jaemin hendak memakan es krim itu tapi Arel malah mencolekkannya pada hidung Jaemin.

Gadis itu tertawa saat melihat hidung Jaemin, tapi tak lagi saat ia sadar Jaemin sedang memperlihatkan muka marah.

"Maaf Na.." Arel menunduk takut Jaemin benar benar marah padanya.

Melihat Arel, lelaki itu tersenyum. Dia mengeluarkan tissue yang tadi ia beli kemudian membersihkan noda es krim di sekitar mulut dan pipi Arel.

Arel terkejut kemudian mendongakkan kepalanya. Jantungnya berasa akan keluar saat melihat Jaemin tersenyum manis padanya dengan memeperlihatkan deretan gigi putihnya. Apa gue mimpi?- pikir Arel

Jaemin terkekeh,"makan es krim yang bener dulu, baru gerjain orang" kemudian lelaki itu baru membersihkan es krim yang mengenai hidungnya

Arel tak bisa mengontrol detak jantungnya dan rona wajah di pipinya pasti sudah terlihat sangat merah. Ah tidakk. Dia pikir Jaemin akan marah tapi kenapa malah seperti ini.

"Udah cepetan habisin, keburu cair tuh gara gara kepanasan sama suhu pipi lo yang ber-api" ucap Jaemin sambil melemparkan tissue ke bak sampah

Arel segera menghabiskan es krim nya dengan terburu-buru. Ia sudah tidak kuat lagi berhadapan dengan Jaemin. Jika lelaki itu sudah bersikap manis seperti ini mendadak dirinya lemah, baik otak, jiwa maupun raga :') .

.
.
TBC
Haii my lupp readers 😘😘
Update nya kali ini pendekan nihh, setengah dari biasanya,, gimana gimana??
Aku takut kalo panjang panjang kalian bakal bosen..
Aku butuh masukan dari kalian nih, enakkan cerita panjang apa pendek kek gini aja?
Responnya yaa ^^ kalo ngga ada yang komen, aku bakal up pendekan terus kek ginii

Happy Reading alL 😍
===
Lily

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang