Kini saatnya untuk kita harus berpisah. Akan ku biasakan hariku tanpa hadirmu.
Pukul 04.30 pagi
Arel terduduk didekat jendela kamarnya. Menatap embun yang menempel pada kaca dihadapannya.
"Re, hari ini kamu ngga absen sekalian aja?" ucap Jung Rena yang sedang mengemasi koper milik putrinya
Arel menggeleng dengan kukuh, "ngga ma, Rere pengen pamit sama temen-temen sekolah."
"Hmm yaudah, nanti kalau kamu pulang biar di jemput sama Jaehyun aja."
"Lahh bang Jaehyun ngga berangkat??"
Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya
"Kakak mu udah pamit dari kemarin juga"
"Ih dasar bang Jae mah. Terus Rere berangkat pakek apa dong"
"Mau mama anter?"
"Emm ngga aja lah ma, kasian mama pasti capek banget. Biar nanti Rere naik ojol atau jalan kaki juga no problem" ucap Arel sambil menyunggingkan senyumnya.
"Baiklah, koper mu sudah siap. Mama ke dapur dulu"
"Ya Ma.."
Arel kembali melamun setelah ibunya menutup pintu kamar dari luar.
Apa nanti kamu akan terkejut Na? Aku tidak yakin. Aku bukan prioritas mu, aku sadar akan hal itu. Ku harap kamu akan bahagia dengan dia. Nanti.
Sudut mata Arel kembali mengeluarkan tetesan air mata. Gadis itu sebenarnya tak sanggup untuk berangkat ke sekolah. Ingin rasanya langsung pergi tanpa mengatakan kata perpisahan pada siapapun
~~
Arel melangkahkan kakinya di atas trotoar menuju halte. Ya, dia hari ini akan naik bus umum.
Terlihat telinga gadis itu tertutupi oleh earphone yang ia pakai. Hingga tak sadar sedari tadi ada orang yang mengikutinya dan memanggil namanya
Tin tiin -
Arel langsung terkejut ketika mendengar suara klakson motor di sampingnya.
"Astaga Jaemin!"
"Wkwk kaget ya? Eh btw kok jalan? Mau nebeng ngga?"
Arel hanya berdiam diri tak tau apakah ini nyata atau hanya halusinasi nya.
"Woy, gue ngomong sama lo"
"Ah iya, boleh boleh" mampus! Nih mulut ngga bisa di rem gitu yak :( -batin Arel
"Yaudah gih naik. Keburu telat"
"Oh oke"
Jaemin memberikan helm pada Arel dan berangkat ke sekolah mereka.
~~
Sesampainya di sekolah Arel turun dari motor Jaemin lalu menyodorkan helm yang ia pakai dan hendak melangkah pergi
"Heh tungguin!"
Arel yang mendengar suara Jaemin segera berhenti di tempat tanpa melakukan hal lain lagi
"Udah gue boncengin juga, ngga ada makasih-makasih nya lo"
"Em maaf tadi lupa" Arel menutupi wajahnya kemudian lari pergi dari hadapan Jaemin.
Jaemin mengernyitkan dahinya, menatap aneh kepergian gadis itu.
"Anj**!" Jaemin terkejut ketika tiba-tiba ada seseorang yang memukul pundaknya dari belakang
"Masih pagi udah ngumpat-ngumpat aje lu"
Jaemin menatap Jeno dengan tatapan menakutkan. Tapi anehnya Jeno tak merasa takut. Malah dia tertawa-_-
"Wkwk udah udah. Lo ga cocok Jaem muka serem kek gitu. Jadinya malah gue pengen ngakak asal lo tau."
Jaemin memilih tak menghiraukan Jeno dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Buset dah di tinggal lagi" Jeno segera berlari menyusul langkah Jaemin.
Saat mereka berdua menuju ke kelas, Jaemin dan Jeno berpapasan dengan Arel. Sepertinya gadis itu akan ke toilet.
"Eh Rel" Jeno menarik tangan Arel karena gadis itu terlihat terburu-buru dan wajahnya terlihat pucat
"Lo kenapa??" Jeno panik saat melihat kondisi Arel.
Tanpa disadari Jaemin juga melirik ke arah mereka untuk ikut melihat kondisi Arel.
"Gue gapapa Jen. Gue cuma lagi pengen ke toilet nih"
"Serius? Gue anter?"
"Heh enak aja lo. Mau ngapain coba! Udah gue sendiri aja bisa."
Arel segera meninggalkan kedua laki-laki di hadapannya menuju toilet sekolah.
Jeno yang masih khawatir pada Arel segera memberikan tas nya pada Jaemin dan mengikuti Arel, takut terjadi sesuatu pada gadis itu.
Jaemin Pov~
Ragaku ingin tak peduli seperti biasa, tapi, kenapa kali ini hati ku menginginkan yang sebaliknya?
.
.
TBC
===
Lily❤
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔
Fanfiction[COMPLETED] Lelaki dingin itu milikku, dari dulu❤ "Bahkan disaat kamu melupakan aku, aku tau kamu akan mengingatku kembali" [Coretan 1] Jangan lupa vote and comment yaa🐰 Ingatt, hanya cerita hasil halu semata :D Aku tunggu kritik saran dan dukung...