Twenty Three

1.1K 113 0
                                    

.

.

.

Happy Reading

.

.

Jaemin pov~

Aku membuka mataku perlahan. Kulihat sekeliling. Rumah sakit? Siapa yang membawaku kesini.

"Oh anda sudah sadar, saya akan panggilkan dokter" ucap seorang perawat yang menyadari aku sudah sadar

"Tunggu sus" tahanku saat perawat itu akan pergi meninggalkan ruangan ku

"Ya?"

"Siapa yang bawa saya kesini? Dan saya kenapa?"

Aku sangat penasaran karena seingatku aku mengambil air di dapur dan entah apa yang terjadi. Aku tak ingat

"Anda di bawa oleh seorang gadis, namanya saya lupa tapi dia menunggu di depan pintu sekarang. Kalau masalah keadaan anda itu hanya bisa dijelaskan detail oleh dokter."

"Baiklah sus terimakasih. Ah iya bisa panggilkan dia untuk masuk?"

"Maaf, tapi dokter belum mengijinkan siapapun masuk sekarang. Saya akan panggilkan dokter dulu" ucap perawat itu lalu pergi dari ruangan

Ah aku sangat penasaran. Sungguh. Apa itu dia?

~~

Arel pov~

Kini aku sedang menunggu Nana di depan ruangannya bersama Kak Jaehyun. Aku sangat ingin masuk tapi dokter masih belum mengijinkan

Terdengar suara pintu terbuka, ku lihat seorang perawat keluar dari ruangan Jaemin

"Sus apa dia baik baik saja?"

"Dia sudah siuman"

Berkat perkataan perawat itu hatiku menjadi sangat bahagia dan lega

"Benarkah?? Apa saya bisa masuk?"

"Maaf tapi saya belum bisa mengijinkan sebelum ada izin dari dokter."

Ucapannya membuat pundakku menurun dan senyum yang tadinya muncul kini sudah hilang entah kemana

"Tak apa Re, kita tunggu dokter aja" ucap Kak Jaehyun sambil menepuk pundakku

Aku hanya mengangguk dan perawat itu pergi untuk memanggilkan dokter. Tak lama setelah itu dokter datang dengan langkah yang agak terburu

"Apa benar dia baik baik aja?" ucapku dalam hati.

"Mau gue beliin sesuatu? Lo pasti belum makan kan? Urusi diri lo sendiri dulu kalau engga lo yang bakal jatuh sakit."

Aku menggeleng. Entah kenapa rasanya nafsu makan ku hilang. Aku hanya ingin melihat Jaemin. Udah itu aja nggak lebih

"Gue tau lo cuma pengen liat Jaemin, tapi gue mohon jangan lupain diri lo sendiri"

Aku tetap tak menggubrisnya, mataku hanya tertuju pada pintu mengharapkan dokter segera keluar dan memperbolehkan aku masuk.

Ku dengar Kak Jaehyun mendengus kasar lalu ia bangkit dan pergi. Entah kemana, mungkin dia bosan lalu memilih pulang. Tapi aku juga tak peduli lagi.

Tiba-tiba pintu kamar Jaemin terbuka, aku langsung berdiri dan menghampiri dokter.

"Bagaimana dok? Apa saya bisa masuk?"

"Bisa, dia sudah menanyakan mu, tapi apakah bisa kamu menghubungi orang tuanya dulu? Saya perlu bicara"

"Apa ada yang serius dok?"

"Saya hanya bisa bicara pada orang tuanya."

"Baiklah dok, akan saya coba untuk menghubungi mereka kembali."

Dokter membalas dengan anggukan lalu pergi. Aku segera mengambil langkah untuk masuk ke ruangan Jaemin.

Kulihat Jaemin berbaring dan menutup matanya. Apa dia tidur?. Aku mendekati bangsal dengan perlahan agar tak menimbulkan suara keras.

Aku duduk disamping bangsal, menatap kelopak mata Jaemin yang menutup. Aku menghembuskan nafas pelan kemudian tersenyum karena ku lihat tak ada yang serius dengan Jaemin.

"Kenapa lama sekali? Aku sudah menunggu mu dari tadi, Yerin"

Deg! Ye-yerin? Dia menunggu Yerin? Rasanya hatiku seperti diremuk saat itu juga. Kenapa Jaemin mengharapkan perempuan itu yang datang?

"Yerin?" kataku langsung membuat mata Jaemin terbuka seketika lalu menatapku dengan tatapan tajam

"Lo siapa? Dimana Yerin?"

.
TBC
.
.
===
Lily

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang