Seventeen

1.2K 132 1
                                    

.

.

.
Happy Reading

.

.

Maafkan aku yang lupa tentang mu. Aku akan memulai sesuatu yang lebih baik dengan mu
Maukah kau?
***

Beberapa bulan setelah Yerin menyatakan dirinya balik ke LA, kehidupan Jaemin menjadi lebih tenang seperti sebelum wanita itu datang atau bahkan lebih baik.

Tak ada sesuatu yang buruk terjadi. Malah kabar baik datang, Jaemin sudah mulai mengingat Arel ya walaupun belum sepenuhnya. Jaemin masih merahasiakan ini dari siapapun termasuk Arel. Biarkan seperti ini tanpa menjadikan masalalu sebagai suatu alasan- pikirnya.

Di sekolah

Jaemin dan Arel sedang berjalan di koridor menuju kantin.

"Hai Rel!" sapa Jeno yang datang dari belakang dan langsung merangkul gadis itu

"Oh, hai Jen" Arel membalasnya dengan senyum paginya yang manis.

Mereka tertawa bersama tanpa memikirkan orang di samping mereka yang merasa terkacangi dan menatap mereka jengah.

Jaemin menghempaskan tangan Jeno yang masih merangkul pundak Arel. Lalu menatap sinis Jeno yang juga menatapnya bingung.

"Paan si Jae" protes Jeno

Jeno sebenarnya tau jika Jaemin sedang kesal tapi dia sangat suka menggoda sahabatnya yang marah seperti ini karena seorang gadis. Uh baru kali ini.

"Tangan gue gatel banget pengen nampol orang" ucap Jaemin dingin sambil menarik lengan bajunya ke siku

"Posesif anjir" Jeno mulai tertawa melihat tingkah Jaemin yang tak pernah ia lihat dari Jaemin yang ia kenal.

Arel melihat kedua lelaki yang ada di sampingnya secara bergantian. Dia bingung kenapa mereka bertingkah berbeda hari ini. Terutama Nana.

"Dih siapa juga yang posesif" ucap Jaemin lalu membuang muka ke arah lain

"Cepetan bilang nyet, keburu gue embat kan repot. Tau kan gue gimana? Sekali punya ngga bakal gampang buat ngelepasinnya."

"Ngomong apaan si lu"

Arel yang mulai pusing dengan mereka berdua, ia segera mengangkat suara.

"Kalian ini kenapa si. Heran deh. Udah kuy ke kantin. Makin laper gue liat kalian kaya gini" ucap Arel lalu menarik tangan kedua lelaki itu kemudian membawa mereka ke kantin

~~

Di kantin

"Lo pesenin makan Jen, biar gue sama Arel cari tempat duduk." suruh Jaemin pada Jeno ketika sampai di kantin.

"Ogah amat, lo sana" tolak Jeno

Arel memijat dahinya pelan. Ia sangat jengah dan merasa pusing dengan sikap dua lelaki disampingnya ini.

"Udah cukup, biar gue aja. Udah sono berdua nyari bangku, gandengan tangan sekalian biar gak ilang." ucap Arel sedikit membentak, kemudian gadis itu berlalu untuk memesankan makanan.

"Gara gara lo sih" protes Jeno yang tak di gubris Jaemin. Lelaki itu langsung pergi untuk mencari bangku.

"Woy tunggu nyet" teriak Jeno yang merasa di acuhkan dan di tinggal pergi.

"Bctt anjir" umpat Jaemin pelan sambil menutup muka nya karena Jeno teriak² dan membuatnya menjadi bahan tontonan murid yang ada di kantin.

Jeno terus saja mengoceh bahkan setelah mereka duduk pun lelaki itu masih saja meracau tak jelas.

"Tuman lo ninggalin orang seenak jidat-_"

"Lo nya malu²in orang"

Jeno mendengus, lelaki itu masih ingin mencaci Jaemin tapi terurungkan saat melihat Arel berjalan ke arah mereka membawa nampan berisi makanan yang ia pesan

Jeno bangkit dari duduknya lalu menghampiri Arel untuk membantu membawanya.

"Sini Rel gue bantuin" Lelaki itu menghampiri Arel dan mengambil alih nampannya.

"Makasi Jen. Bawain semua ya gue duluann"

Jeno melongo saat Arel berjalan mendahuluinya.

"Niat gue mau bikin Jaemin panas, malah guenya yang panas"

Jeno merasa sangat kesal, sepertinya dia memang di takdirkan untuk menjadi orang yang selalu ditinggalkan. Hiks.

Di tengah mereka sedang makan, tiba tiba ada suara orang dan nampan terjatuh.

Brakk

Para siswa siswi yang ada dikantin memusat kan pandangannya pada seorang gadis 'cupu' yang terjatuh dan sedang membereskan makanannya yang berserakan.

"Mata lo tu di pakek! Aish rok gue jadi kotor bgst!" ucap seorang gadis yang marah karena rok nya terkena noda

Arel berdiri menghampiri gadis cupu itu dan membantunya membereskan makanannya.

"Ngga usah kak. Biar aku aja." ucap gadis cupu pada Arel saat Arel membantunya. Tetapi Arel tetap bersikukuh untuk membantu.

"Heh cupu! Bersihin rok gue sampe bersih!" teriak gadis yang tadi

Arel yang sedang berjongkok segera mendongak dan menatap tajam gadis yang menyandang sebagai kakak kelasnya itu. Kakak kelas bar bar, siapa lagi kalau bukan Irene.

Arel berdiri lalu mengambil tissu diatas meja kemudian langsung membersihkan rok gadis itu sedikit kasar.

"Gue nyuruh si cupu bukan lo!" teriak Irene setelah menepis tangan Arel dari roknya.

Arel yang tadinya menunduk segera menegakkan tubuhnya.

"Apa bedanya? toh juga sama sama bakal di bersihin. Lo cuma mau rok lo bersih kan?"

"Mending lo pergi, gue ga ada urusan sama lo bgstt!"

"Tu mulut di jaga dong! Mentang mentang situ kakak kelas terus seenaknya sama adik kelas nya! Kakak macem apa lo! Harusnya lo tu ngasih contoh yang baik!" bentak Arel yang mulai terpancing emosi.

"Bcot anjg!" gadis itu hendak menampar Arel, tetapi tangannya terhenti karena Jaemin menahan tangan itu tepat sebelum mengenai wajah Arel. Kemudian Jaemin menepis kasar tangan gadis itu.

"Jauhin tangan kotor lo dari dia"

"Oh lo pasti pahlawannya dia ya. Hah, tolong ya jaga cewek lo jangan lagi lagi campurin urusan orang. Dan lo cewek cupu! Urusan kita belom kelar." ucap gadis itu kemudian berlalu meninggalkan kantin.

"Kamu gapapa?" tanya Arel pada gadis yang sedari tadi menundukkan pandangannya.

Gadis itu mendongak lalu tersenyum

"Berbohong kak jika aku bilang gapapa. Makasih ya kak, lebih baik kaka ga usah berurusan sama dia." ucap gadis itu lalu tersenyum sebelum berlalu dari kantin

"Tunggu!" ucap Arel dan gadis itu menoleh

"Nama kamu siapa?" tanya Arel

"Saras kak"

"Aku Arel. Ini nomor aku kalau ada apa apa hubungi aku ya."

"Makasih kak"
ucap gadis itu tersenyum kemudian berlalu

"Lo ngapain ikut campur urusan orang kek gini?" tanya Jaemin

menatap Jaemin, "Saat liat dia, gue jadi inget sama gue yang dulu Na"

.
.
TBC
===
Lily

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang