Twenty Four

1.1K 101 2
                                    

.

.

.

Happy Reading

.

.

Arel pov~

Aku berjalan di koridor rumah sakit, sendiri, menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

Masih ku ingat perkataan Tante Na tadi--

"Jaemin kehilangan sebagian ingatannya lagi, karena dia terlalu keras untuk mengingat memorinya yang dulu hilang"

Aku melangkah tanpa tau tujuan. Hingga aku berhenti di atap gedung rumah sakit

Tak terasa air mata ku menetes, sakit, rasanya benar benar membuatku muak.

"Kenapa Na- kenapa kamu lupain aku untuk kedua kalinya.."

Lama kelamaan aku mulai terisak. Ku manfaatkan keadaan ini untuk menangis sejadi-jadinya.

"KENAPA?!! Hah!! Kenapa Naaa. Tolong jawab aku.. Kenapa.. Hiks"

Lututku yang sudah tak kuat lagi menopang tubuhku, membuatku terjatuh.

Ku senderkan kepala ku ke dinding mendongak melihat awan yang saat itu sedang mendung.

"Tuhan, sebegitu tak inginnya kah Engkau jika kami bersama. Hingga Engkau merebut kembali ingatannya mengenai diriku?"

Entah aku berdosa atau tidak. Tapi aku bingung harus menyalahkan siapa lagi!

Ah ya, kalian benar. Ini semua karena aku kan? Aku yang selalu memaksa dia untuk mengingat. Iya, memang benar. Benar aku yang salah!

Ku tutup mukaku dengan kedua tangan dan kembali menangis.

Tak lama hujan turun, yang awalnya hanya rintikan kini berangsur lebat. Tubuh ku tak kuat berdiri, aku hanya dapat menangis dan suara ku yang menyatu dengan hujan.

"Jangan sok sokan kuat. Ayo pulang. Gue ga mau di marahin mama karena lo sakit"

Ku dengar suara Kak Jaehyun disamping ku. Aku tau persis. Ku peluk lelaki itu dan menangis di pelukannya.

"Bang Jae--"

"Bukan salah lo! Jangan salahin diri lo. Lagi"

Kak Jaehyun melepaskan pelukanku dan menghapus air mataku. Kemudian ia menaikkan ku di belakang punggungnya. Dia hafal betul pasti disaat seperti ini aku menjadi sangat lemah.

Aku menyenderkan kepalaku dipundak Kak Jaehyun, rasanya saat itu kepalaku benar-benar berat seperti sedang menanggung beban berpuluh puluh kilogram.

Kemudian aku merasakan Kak Jaehyun membawa ku sambil berlari dan memanggil-manggil namaku. Entah, aku tak ingat apapun lagi setelah itu.

~~~

Jaemin pov~

"Na" panggil mama membuatku menoleh kearahnya.

"Kamu ingat mama?"

"Apa maksud mama ini. Jelas aku ingat mama lah."

Aku tertawa pelan mendengar pertanyaan mama. Haha. Yang benar saja, dia pasti bercanda

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang