Teken bintang sebelum membaca guys
Btw untuk ff kali ini akan up setiap saat bukan setiap hari bisa jadi perharinya 2/3 kali. Selamat membaca🙋🙋🙋
" kim sojung. Bangunlah "
Apakah ini mimpi? Kenapa suara teriakan itu begitu nyata? Kurasa ini tidak mimpi suara itu nyata. Teriakan ini selalu saja menghantuiku. Padahal Baru saja 1 jam yang lalu aku memejamkan mataku. aku hanya ingin beristirahat sebantar. Tolonglah
"Sojung"
Ya tuhan kenapa aku mendengar teriakan itu lagi. mataku terasa sangat berat untuk kutarik keatas. Siapa sih? Ingin sekali aku menyumpal mulutnya dengan kaos kaki
"bangun atau eomma siram"
Eomma? Jadi ini teriakan eommaku? Mendengar namanya mataku langsung terbuka. Bukan apa-apa hanya saja eommaku sangat menyeramkan saat marah. Aku tidak mau jika menjadi sasaranya
"Kau harus bangun. Hari ini kau akan menghadiri rapat dikantor appamu. Eomma harap kau tidak melupakanya sojung" ucap eomma berteriak membuat telingaku sakit.
"Baik eomma. Sowon akan kesana satu jam lagi" ucapku malas lalu membenarkan selimut yang tditarik oleh eommaku.
Saat aku memejamkan kembai mataku kenapa tiba-tiba suasana menjadi hening. Dia tidak lagi berteriak kepadaku. aku perlahan mencoba membuka mata betapa terkejutnya saat eomma bersiap menguyurkan gayung berisi air kewajahku
"Yak eomma. Baiklah sojung bangun" ucapku langsung berangjak dari tempat tidurku. Sebenarnya aku sangat malas untuk kekantor. untuk apa aku kesana. Aku sama sekali tidak berminat terjun di dunia entertainment. Aku ingin menjadi model yang terkenal. Sayang sekali jika tubuh indaku ini tidak dimanfaatkan
Aku sudah selesai berdandan. Kalau dilihat aku sangat cantik sekali tidak kalah dengan aktris bernama jun jihyun itu.
🚗🚗
Dengan malas aku mengemudikan mobil kesayanganku dengan kecepatan penuh. Sepanjang jalan aku terus saja menguap menahan kantuk. Mataku semakin berat dan semakin berat. Aku tidak sadar saat ada seorang yeoja hendak menyabrang. Kaki panjangku reflek menginjak rem hingga jidat kecilku mengenai kemudi stir"Awwww sakit" ucapku merintis. Aku melihat dikaca spion. Mm wajahku masih cantik tidak tergores sedikitpun. Tiba-tiba aku teringat kalau tadi aku hampir saja menabrak seseorang. Dengan cepat aku turun dari mobil dan mengecek apakah yeoja itu masih hidup
Dia terlihat baik-baik saja. Huft untung saja.
"Apa kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" ucapku sedikit cemas"A-aku baik-baik saja" jawabnya yang terlihat grogi saat menatapku.
"Kau harus berhati-hati saat ingin menyebrang. Untung saja aku pandai mengemudi" ucapku menasehatinya.
"Mi-mian. Aku permisi" balas yeoja itu. Saat ia hendak pergi tiba-tiba tanganku menahanya. Kenapa aku melakukan ini? Memangnya aku mau berbuat apa padanya?