MBiMI-12

830 78 11
                                    

teken bintang sebelum membaca guys



🤗

Aku merasa tersentuh mendengar ucapanya. Dia begitu peduli denganku. Lalu apa yang bisa kubalas untuknya.? Aku meraih tangan sowon unnie dan mengenggamnya erat

"Gomawo unnie. Aku tidak tau harus membalas kebaikanmu dengan cara apa" ucapku memandangnya.

"Jangan terluka. Jangan sedih dan jangan menangis. Hanya itu yang kuharapkan darimu. Karna aku tidak mau melihat orang yang kusayangi menderita. aku akan berusaha keras agar kau selalu tersenyum hwang," ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Tanganku tergerak mengusap kedua pipinya

"Unnie" lirihku. Dia hanya diam sambil menatapku. Tiba-tiba saja aku menarik wajahnya dan menempelkan bibirnya dibibirku. Aku tau ini sedikit berlebihan tapi kurasa tidak ada salahnya karna aku ingin mengungkapkan perasaanku lewat ciuman ini. Aku merasa janggal saat aku melumat bibirnya dia sama sekali tidak membalas. Apa ini artinya perasaanya sudah hilang untukku? Karna ciumanku tidak dibalas akupun menyudahi ciuman ini. Mata kami bertemu saat aku melepaskan ciumanku.
"Apa ini artinya kau menerimaku hwang?" lirihnya. Seketika aku menjauhkan wajahku dari hadapanya.

"Mian unnie. Kurasa aku belum bisa. aku belum siap unnie" ucapku menunduk. Aku mendongakkan kepalaku karna sowon unnie menangkup kedua pipiku

"Sampai kapanpun aku akan menunggumu sampai kau siap. Hanya satu yang perlu kau tau. Aku mencintaimu hwang sinb" ucapnya lalu ia kembali menarikku agar bibir kami bertemu. Kulihat mata sowon unnie terpejam. akupun ikut memejamkan mataku. Kali ini aku tidak bisa menolak ciumannya. Aku ikut membalas ciuman dari unnie. Entah keberanian dari mana tiba-tiba aku mengigit bibir bawahnya. Sepertinya sowon unnie tau apa maksudku. Aku sedikit membuka mataku dan melihat ekspresinya. Dia sedikit tersenyum dan kulihat dia sudah membuka sedikit mulutnya. Aku langsung saja memasukan lidahku ke bibir sowon unnie. Lidahku disambut meriah disana. Lidah sowon unnie mengajak lidahku menari. Tak jarang dia mengigitnya. Sebenarnya aku merasa sedikit kesakitan tapi kesakitan itu terkalahkan dengan nikmat yang kurasakan saat ini. Aku baru menyadari ciuman dengan orang yang kita cintai itu terasa berbeda. Sudah hampir 15 menit kami masih bertahan dan itu membuatku lelah. Kenapa sowon unnie tidak merasa lelah sedikitpun. Wahhh tidak kusangka dia sehebat ini. aku mencoba memisahkan bibir kami tapi dia tidak menanggapi.

"Unnie. Aku mohon lepaskan"batinku.

Entah apa dia mendengar atau tidak tapi tiba-tiba dia melepaskan ciumanya. Aku langsung menggambil oksigen. Dan aku tmbah terkejut saat dia terlihat biasa saja
"Un-unnie. Ke-kenapa kau biasa saja?" ucapku dengan nafas memburu. Dia hanya tersenyum memandangku.

"Semenjak aku merasakan ciuman bersamamu kurasa aku langsung mahir melakukanya" balasnya yang terlihat menggodaku. Aku menatap tajam matanya dan kudekatkan wajahku kewajahnya

"Saranghae sowon unnie" lirihku. Entah apa yang aku pikirkan tiba-tiba aku mengucapkan kata itu.

"Nado sarsnghae sinb" balasnya.

Ternyata dari balik tembok ada seseorang yang dari tadi menyaksikan sowon dan sinb.

Eunha
Perasaan ini. Kenapa begitu sakit melihat sahabatku menyukai seseorang yang kusuka. Mungkin kali ini aku harus mengalah pada sinb. Karna selama ini dia yang selalu mengalah untukku. Sinb. Semoga kau tulus mencintai sowon unnie. Aku akan mencoba melupakannya demi kau sinb.

Tak terasa air mataku tiba-tiba menetes. aku mengusapnya dengan kasar. Sebelum keberadaanku diketahui mereka aku segera pergi dari situ.

Brugh

"Awww sakit" rintisuku. Karna terlalu kecewa sampai-sampai aku tidak melihat jalanan. Seseorng itu mengulurkan tanganya untukku

"Yuju" lirihku. Dia tersenyum kearahku. Dengan ragu aku menerima uluran tanganya

"Kau kenapa jalan cepat seperti itu? Sampai tidak melihat didepanmu ada orang"ucapnya yang terlihat kesal. aku segera memeluknya erat dan menangia dipelukanya

"Hiks hiks".

"A-aku tidak bermaksud memarahimu. Mianhae eunha" ucapnya cemas. aku hanya diam sambil menggeleng. Kemudian aku melepaskan pelukanku

"Aku ingin membolos. Apa kau mau menemaiku" ucapku yang masih berlinang air mata. Dia sepertinya akan. Menolak

"Yak kau gila.? Bagaimana bisa membolos. Siang ini akan ada jadwal vocal dan aku tidak mau melewatkanya" balasnya sambil memarahiku. aku mengembungkan kedua pipiku

"Yasudah aku akan keluar sendiri" balasku ketus kemudian meninggalkan yuju.

"Yak eunha kau gila" teriaknya padaku. Aku tidak menghiraukanya dan terus melanjtkan langkahku. Dan sekarang aku benar-benar nekat membolos. aku tidak peduli lagi apa akan dimarahi yang kubutuhkan hanyalah ketenangan saat ini. aku masih belum bisa melihat mereka berdua. Itu terlalu sakit


Jam istirahatpun usai dan sekarang waktunya mereka berlatih vocal bersama.

Sowon
Kenapa aku tidak melihat eunha. dimana dia.
"Apa kalian tau dimana eunha. Buknkah ini sudah jam masuk?" tanyaku dengan raut wajah serius. Ada satu orang yang terlihat gugup saat aku menanyakan keberadaan eunha

"Yuju. Kau tau dimana eunha?" tanyaku. Dia terus melihat kebawah sambil menggeleng

"Jadi kau berani membohongiku?"

"Dia tadi mengajakku membolos tapi aku tidak mau makanya dia sendiri yang membolos"jawabnya

Eunha membolos? Untuk apa? Apa dia sakit atau sedang ada masalah? Aku jadi khawatir padanya.
"Yak bagaimana bisa kau membiarkan dia membolos. Seharusnya kau menahanya" bentakku yang mrmbuat semua orang takut. Aku merasakan ada sesuatu yang menggenggam tanganku. Ternyata sinb. Dia menggeleng lemah saat kutatap. Aku menghembuskan nafasku kasar.

"Baiklah kita mulai saja latihanya" jawabku.

🔅
Hari sudah semakin sore tapi eunha belum juga pulang kekantor padahal semua barangnya masih tertinggal disana.

Sinb
Kenala unnie tidak pulang kekantor. aku sangat mencemaskanya. Apa aku cari saja dia? Tapi aku harus mencarinya kemana?

Akupun menghampiri sowon unnie yang sedang berlatih vocal diruang 1. Untung saja hanya dia yang ada disana
"Unnie" panggilku. Dia langsung menghentikan aktivitasnya dan menghampiriku

"Ada apa sayang" ucapnya sambil mencolek daguku

"Yak unnie. Jangan seperti itu. Bagaimana kalau yang lainya dengar" balasku cemberut

"Biarlah semua orang tau jadi mereka tidak akan macam-macam denganmu"ucapnya menatapku tajam

"Unnie. Bukan ini yang akan kubahas. aku ingin mengajakmu mencari eunha unnie. Dia belum pulang sekarang. Aku khawatir denganya" ucapku gelisah

"Baiklah nanti habis latihan kita akan mencarinya. Hanya tinggal 2 jam lagi kita akan pulang." balasnya. Aku senang sowon unnie mau menemaniku mencari eunha unnie. aku mendekat kearahnya dan memeluknya erat

"Gomawo unnie" lirihku. Dia membalas pelukanku. Saat aku ingin melepaskanya dia malah semakin mengeratkan pelukanya








.. TBC
GANTUNG LAGI. EAK 😆
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA

My Boss Is My Idol  #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang