Teken bintang sebelum membaca guys
🤗
Sinb
Kenapa sowon unnie bersikap aneh saat aku menelponya tadi. Apa dia baik-baik saja? Tapi kenapa perasaanku tidak enak"Yak sinb apa kau tidak mau berangkat? Kita sudah terlambat" teriak eunha unnie yang mengagetkanku
"Ne unnie. Sebentar lagi. Tunggu aku diluar" teriakku sambil meberesi barang-barang ku
Eunha dan sinb hari ini naik bis kekantor. Sepanjang perjalanan sinb hanya diam saja tidak seperti biasanya yang selalu brisik saat bersama eunha
Sinb
Aku masih memikirman Sowon unnie. Dia aneh sekali saat berbicara ditelpon tadi. Apa terjadi sesuatu padanya?Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang menyentuh tanganku. Aku mengarahkan pandanganku
"Kau kenapa? Tidak seprrti biasanya. Sedang bertengkar dengan sowon unnie?". Ucapnya. Entah kenapa aku merasa canggung saat membahas sowon unnie dengannya. Aku hanya menggeleng lemah
"Unnie. Apa kau masih menyukai sowon unnie? Apa aku membuatmu sedih? Apa unnie sekarsng membenciku?" ucapku sedih. Dia tersenyum kearahku.
"Ani. Mana mungkin aku membencimu. Selama ini kau selalu memikirkan kebahagiaanku. Kau sudah sering mengalah untukku. Dari kecil kita sudah bersama aku tidak mau karna cinta kita jadi saling membenci. aku sudah mengikhlaskan sowon unnie untukmu. Aku ingjn melihatmu bahagia bersamanya. jadi jangan merasa canggung lagi denganku". Aku terharu mendengar ucapan eunha unnie. Karna terlalu senang aku langsung memeluknya dengan erat
"Gomawo Unnie" lirihku.
Eunha
Walaupun sebenarnya ini berat tapi aku akan berusaha merelakanya untukmu. aku tau sowon unnie sangat menyayangimu begitupun denganmu.saat kami tiba dikantor. Aku melihat ada sana didepan mobil. Untuk apa dia kesini?
"Eunha. Sinb" panggilnya. Kamipun langsung menghampiri sana"Kau kenapa pagi-pagi kesini?" ucapku.
"Aku tadi habis mengantar adikku sekalian saja aku mampir kemantor kalian. Oh ya sebentar lagi kita akan jadi keluarga dekat dong" balasnya sambil tersenyum senang. Apa maksud sana berbicara seperti itu
"Apa maksud unnie? Keluarga?" tanya sinb yang terlihat sama penasaranya denganku
"Kalian belum membaca berita? Aish aku lupa. Kaliankan super sibuk. Ah yasudah aku harus kembali kekantor. Annyeon eunha annyeong sinb" balasnya lalu memasuki mobilnya
Aku masih penasaran apa yang dikatakan sana. Akupun mencoba membuka ponselku dan mencari berita utama. Mataku membulat saat mengetahui perjodohan itu. Dari perkataan sana aku sudah tau siapa yang akan dijodohkan dengan anak presdir park. Sowon unnie. Tidak salah lagi itu pasti unnie.
"Unnie. Apa yang kau baca? Apa kau membaca berita yang sana unnie katakan? " tanha sinb yang mencoba mengintip ponselku. Aku segera mematikanya
"Ani. Aku hanya membalas pesan. Tidak usah dipikirkan mengenai berita itu yang terpenting kita harus berlatih dengan keras agar kita segera debut" ucapku yang mengalihkan pembicaraan. aku merangkul sinb masuk kedalam. Hift semoga untung saja dia tidak tau
Diruang latihan. mereka berlima berlatih untuk lagu debut mereka. Tentunya membuat mereka berlima sangat bersemangat.
Sudah 5 jam mereka berlatih tanpa henti dan itu membuat tenaga mereka lumayan terkuras. Nyonya park lalu menyuruh mereka beristirahat karna sowon berpesan untuk tidak terlalu menekan mereka
Sinb
Ruang latihan terasa sepi tanpa sowon unnie. Biasanya dia selalu mengangguku bahkan tak jarang kita selalu bertengkar kecil. karna bosan aku melangkahkan kakiku keatap. Tempat dimana aku dan sowon unnie biasa bersinggah."Lebih baik aku telpon unnie saja" ucapku bersemangat. Sudah 2 kali aku menghubunginya tapi kenapa dia tidk menjawab panggilanku.? Apa dia sibuk?
"Lebih baik aku coba sekali lagi"
Ah unnie. Akhirnya kau mengangkat panggilanku. Unnie kau sedang apa
Mian sinb. Hari ini aku sangat sibuk sekali jadi aku tidak sempat mengabarimu
Unnie. Lagu untuk kita debut sangat bagus. Aku suka dan kurasa kita akan berhasil
Sinb... Nanti malam tunggu aku didepan gedung. aku akan menjemputmu
Tut tutAku mengerutkan dahiku saat dia tiba-tiba mematikan panggilanku begitu saja. Kenapa dia aneh sekali sih. Karna tidak ada yang kulakukan aku membuka internet dan membaca berita. Aku baru ingat yang dikatakan sana unnie. Apa maksudnya. Mataku terbelalak saat membaca berita utama itu.
"Siapa? Apa yang dimaksud sana unnie itu sowon unnie?" lirihku dengan mata yang berkaca-kaca.
"Agh ini sangat tidak mungkin. Sowon unnie tidak bilang apapun padaku"
Kenapa aku sangat tidak bersemangat latihan kali ini. Tidak jarang nyonya park terus menegurku.
"Sebaiknya kita hentikan sampai disini. Kelihatanya kalian sudah lelah. Dan satu lagi. Saya mendapat kabar dari nyoya muda mulai besok kalian sudah bisa menempati asrama kalian" ucap nyonya park. Semuanya terlihat senang dan bahagia. Tapi kenapa aku biasa saja.? Entahlah.
Semua member mengemasi barang-barang mereka dan bersiap pulang. Tapi tidak dengan sinb. Ia malah asik bermain ponsel sambil menyumpal earphone ditelinganya. Itu sudah menjadi kebiasaan sinb makanya mereka tidak heran melihatnya
"Biarlah. Dia mungkin sedang menunggu sowon unnie" ucap eunha. Lalu mereka berempat meninggalkan sinb sendiri diruang latihan
Baiklah semua orang sudah pergi. aku langsung melepaskan earphoneku dan meletakkan ponselku. Sebenarnha dari tadi aku sengaja mengabaikan mereka karna moodku sedang buruk sekarang.
Sudah hampir satu jam aku masih berdiam diri diruang latihan. Kenapa sowon unnie belum datang? Seharusnya dia mencariku kedalam jika aku tidak ada diluar. Aish entahlah aku jadi ragu untuk bertemu denganya.
2jam berlalu. Dan ini sudah tengah malam. Lebih baik aku pulang saja dari pada menunggunya. Dia pasti sibuk sekarang makanya dia melupakan janjinya sendiri. Saat aku keluar sudah tidak ada orang disana. Hanya beberapa penjaga kantor.
"Aish kenapa aku masih berharap dia datang. Jelas-jelas dia melupakan janji" batinku.
Dengan lemas aku berjalan menuju halte bus. Pasti dijam sekarang sudah sepi. Dan aku harus menunggunya lama.
Tin tin. Saat aku mendengar suara klakson mobil sepertinya itu mobil sowon unnie. Dan benar saja mobilnya menhadang jalanku sekarang. Kulihat sowon unnie tergesa-gesa saat turun dari mobilnya. Aku hanya melihatnya dengan ekspresi datar. Dan dia langsung memelukku erat
"Yak kenapa kau menungguku. Ini sudah malam. Kenapa kau tidak pulang saja?" ucapnya sedikit berteriak padaku.
"Karna aku ingin mendengar penjelasanmu langsung unnie" jawabku pasti. Seketika dia melepaskan pelukanya dan menatapku. Kulihat matanua yang sudah berkaca-kaca. Dia meraih kedua tanganku dan menggenggamnya
"Ini sudah larut. Sebaiknya aku mengantarmu pulang". Ucapnya. Sepertinya dia tidak berniat mengatakan apapun padaku. Aku melepaskan kedua tanganku dari genggamanya
"Unnie pulanglah dulu. Aku ingin naik bus saja. Lagipula tidak ada yang unnie ingin katakan padaku" jawabku ketus
TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA
MANTUL KAN UP 3X HAHAHA. SEBENARNYA BISA LEBIH TAPI TERLALU MALAS HEHEBE