Teken bintang sebelum membaca guys
🤗
saat sinb membuka pintu ia sedikit terkejut karna sowon ada didepanya.
"U-unnie. Kenapa kau masih disini?""Memangnya apa? Aku mengunggumu"
Sinb
Jadi dari tadi dia hanya berdiri disini? Hah untuk apa dia menungguku. Bukankah asrama hanya tinggal menaiki lift saja. Dia berlebihan"aku melakukan ini karna aku tidak mungkin membiarkan memberku sendirian disini. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu. Sebagai leader aku harus bertanggung jawab" tambahnya.
Kupikir sikap sowon unnie agak aneh. Bukankah pengamanan disini snagat ketat tidak akan ada yang berani melakukan hal aneh disini. akupun berjalan tanpa memperdulikanya. Tiba-tiba tanganku ditarik olehnya sehingga tubuhku reflek menghadap sowon unnie. Saat aku melihat matanya entah kenapa aku merasakan ketenagan. Tatapan ini... aku merindukanya. Aku tersadar dan langaung melepaskan tangan sowon unnie.
"Unnie. Sebaiknya kita kembali keasrama" ucapku. Tiba-tiba saja dia menarikku kedalam pelukanya. Aku tidak mengerti apa maksudnya sekarang.
"Kau tidak merindukanku?" lirihnya. Tidak ada niatan untuk membalas pelukanya. aku hanya diam sambil memejamkan mataku. Kenapa aku merasakan pelukan ini seperti duri. Begitu sakit. Tapi disisi lain aku sangat merindukanya
"Sowon"
Sowon
pelukanku reflek terlepas saat mendengar ada seseorang yang memanggil namaku."Nayeon. Kau kenapa kesini" ucapku. Sesekali aku melirik sinb yang ada didekatku
"Kau kembalilah keasrama" ucapku pada sinb. Dia tidak menjawab dan langsung pergi dari hadapan kami
"Ada apa kesini. Bukankah jadwal kita masih 2 hari lagi" ucapku ketus. Tiba-tiba dia mendekat kearahku dan memelukku. akupun langsung melepaskan pelukanya
"Katakan kenapa kau kesini" ucapku ketus. Dia masih diam dan tiba-tiba mencium bibirku. Mataku terbelalak saat dia mulau melumat bibirku saat aku ingin mendorongnya dia menahanya
Disisi lain ternyata sinb mengintip sowon dan nayeon
Sinb
Sowon unnie terlihat menikmati saat nayeon unnie mencuimnya. Apa ini pertanda kalau aku memang harus melulakanmu unnie. Tak terasa air mataku lolos seketika. Sebelum keberadaanku diketaui mereka aku segera pergi dari tempat persembunyiaan"Yak kau gila. Kenapa kau menciumku" ucap sowon marah.
"Wae? Seharusnya kita sudah biasa saat melakukan itu. Sebentar lagi kita akan tunangan." balasnya
"Sebaiknya kau pergi. Aku capek" ucap sowon ketus lalu pergi dari hadapan nayeon sedangkan nayeon masih diam menahan emosi karna perlakuan sowon yang selalu dingin padanya
"Kau selalu saja memaksaku berbuat hal yang seharusnya tidak dilakukan"
⛱
matahari sudah menjulang tinggi tapi sinb belum juga bangun dari tidurnya. Padahal hari ini mereka ada jadwal latihan untuk lagu baru mereka"Sinb. Kau tidak mandi? Ini sudah jam 10" ucap umji yang membangunkan sinb. Umji terkejut saat merasakan suhu panas dari tubuh sinb
"Yak kau deman" ucap umji panik. Iapun langsung memanggil semua member
"Unnie. Sinb sakit dia deman. Badanya sangat panas" teriak umji. Satu persatu penghuni kamar keluar karna suara teriakan umji yang cukup menganggu
"Mwo sinb saki?" ucap eunha
semua member melihat keadaan sinb. Dengan sigap Sowon menyuruh yerin untuk memanggil dokter sedangkan dirinya mengambil baskom berisi air untuk membantu meredakan panas sinb
Akhirnya sinb sudah ditangani oleh dokter. Dokter menyarankan agar sinb absen dulu sampai keadaanya membaik. Karna jadwal latihan sudah tiba sowon segera menyuruh para member untuk keruang latihan sedangkan dirinya akan menjaga sinb. Semua member menuruti perkataan sowon tapi tidak dengan eunha.
"Unnie. aku juga ingin menjaga sinb" ucapnya memohon. Sowon berdiri menghadap eunha dan mengusap kepalanya
"Kau tenang saja. Aku pasti akan menjaga sinb dengan baik. Selesai berlatih vocal kau boleh langsung kesini" balas sowon sambil tersenyum. Eunhapun membalas senyuman sowon
"Gomawo unnie" balasnya. Eunha mendekat kearah sowon dan menjinjitkan kakinya. Cup. Sebuah ciuman sukses mendarat dipipinsowon. Sowon hanya bisa mengedip-edipkan matanya karna gugup. Eunha salah tingkah sekarang. ia cepat-cepat pergi dari kamar sinb
Sowon
Aigo. Jantungku berdebar sangat kencang. Ini sama seperti dulu saat aku menyukainya. Aku tersadar dari lamunanku dan kembali menemani sinb. Aku duduk disamping kasurmya dan mengompres dahinya. Semoga saja kompresan ini membantunya meredakan panasnya."Kenapa kau bisa sakit seperti ini. Sebelumnya kau tidak pernah sakit. Baru kali ini aku melihatmu terbaring lemah" ucapku. Aku meletakkan baskom komoresan dimeja dan kembali pada sinb. Kugenggam tanganya. Bisa kiraskan suhu yang masih panas ditubuhnya
"Sowon unnie"
aku terkejut saat dia mengigau menyebut namaku. aku merasa kasihan padanya. Apa dia sakit karnaku? Aku memang bodoh membiarkan orang yang kusayang menderita seperti ini. Disaat seperti ini aku malah tidak bisa berbuat apa-apiAku semakin mengenggam tanganya erat dan sesekali menciumnya. Saat kuperhatikan wajahnya aku melihat tetesan air mata yang keluar dari mata sinb yang masih terpejam.
"Unnie. Kau jahat padaku. Kau membiarkanku jatuh terlalu dalam padamu. Sowon unnie. Aku merindukanmu"
Ini sudah kedua kalinya dia mengigau tentangku. Aku tidak bisa membendung air mataku lagi. Hatiku sakit melihatnya seperti ini. Dengan lembut aku mengusap air matanya. Kedekatkan wajahku kewajahnya. Aku sangat merindukanya saat ini. Kutempelkan bibirku tepat dibibirnya. Kurasakan sensasi hangat dari bibirnya. Mataku melihat jelas saat dia perlahan membuka matanya. Dia merasa terkejut sekarang. Dia tidak menolak saat kucium. Mungkin tubuhnya terlalu lemas untuk melawanku. perlahan aku mulai memejamkan mataku. Aku melumat lembut bibirnya. Dia tidak sedikitpun membalas ciumanku. Tapi aku tidak peduli. Aku terus saja melimat bibirnya. Kurasa sudah cukup lama aku bermain sendiri. Sebelum melepaskan ciuman ini. aku membuka mataku. Aku bisa melihat jelas saat dia menatapku. Kurasa dari tadi dia melihatku. Kulepaskan ciumanku secara perlahan
"Unnie"
TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA