MBiMI-5

950 96 15
                                    

Teken bintang sebelum membaca guys





🤗

Aku masih menunggu balasan darinya dengan senyuman yang terus menghiasi wajahku. akhirya dia mebalas pesanku dan seketika itu senyumam diwajahku memudar

Mian sinb aku tidak bisa. Eunha mengajaku keluar untuk makan siang bersama

Seketika itu aku kecewa. Lalu bagaimana nasib makanan yang sudah kubuat untuknya?

Yerin
Ada apa dengan sinb? Kuperhatikan dari pagi dia sedikit aneh. Apa dia sakit? Sebaiknya aku menayakan apa dia baik-baik saja atau tidak

Kemudian yerin memutuskan menghampiri sinb yang sedang duduk sendirian

"Hai sinb. Kau kenapa? Kuperhatikan kau sedikit aneh hari ini" ucapku yang memandang sinb. Dia terlihat menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku membawakan makanan ini untuk sajangnim tapi dia malah keluar bersama eunha unnie. Lalu bagaimana dengan makanan ini. Sayang jika tidak dimakan" balasnya yang terlihat sedih. Seketika aku mulai berpikir aneh. Untuk apa sinb membawakan makan untuk sajangnim?

"Kalau begiti kita makan saja bersama. Bagaimana?" ucapku bersemangat. Dia terlihat berpikir sejenak.

"Baiklah. Kita makan saja berdua" ucapnya yang terlihat senang. Kamipun memakan makanan yang sinb bawa. Kami juga saling menyuapi dan tidak jarang aku membuat candaan yang sedikit garing. Itu karna aku ingin menghiburnya. aku tidak mau melihat sinb sedih

Umji
yerin unnie dan sinb terlihat sangat dekat. Ada apa dengan mereka? Biasanya yerin unnie selalu bersama yuju unnie
"Hei unnie. Lihatlah mereka berdua. Apa mereka punya hubungan spesial?" tanyaku berbisik pada yuju unnie. Kemudian yuju unnie mengarahkan pandanganya ke sinrin

"Hmm aku tidak yakin. Aku lihat sinb itu orangnya susah sekali suka pada orang lain." balasnya. Aku melihat yuju unnie yang mengeluarkan ponselnya dan memotret sinrin yang sedang bermesraan

"Untuk apa unnie memotret mereka. unnie ada-ada saja" ucapku.

"Lihat. Aku memasang status dengan foto mereka. Dengan caption. Makanan yang enak untuk orang yang spesial. Bukankah ini terdengar romantis umji" ucapnya sambil tertawa kecil. Aku hanya membelalaikan mataku malas. Yuju unnie adalah orang yang sangat aneh untukku. Tapi diam-diam aku menaruh hati padanya.




Sowon
Aku sudah melihat story yang yuju post. Kenapa sinb terlihat dekat dengan yerin bahkan mereka tertawa bersama.
Perasaanku jadi tidak tenang seperti ini. Apa aku kembali saja kekantor.? Kurasa aku harus memastikan sendiri

"Eunha. Kajja kita kembali kekantor. Tiba-tiba aku ada urusan disana" ucapku langsung menarik tangan eunha. Eunha bertanya padaku kenapa aku menariknya. Tapi aku memilih diam menahan kesal. Dia sudah sedikit tenang dan kurasa eunha memaklumi posisiku sekarang.

Skip

Saat tiba dikantor sowon meninggalkan eunha begitu saja dan segera beralri keruang latihan. Dan benar. Ia melihat sinb dan yerin yang sedang berdua disudut ruangan

Sowon.
Aku masih kesal melihat keakraban mereka berdua. Entah kenapa aku juga tidak tau. Dengan kesal aku menghampiri mereka berdua.
"Ini waktunya latihan kenapa kalian malah berduaan disini. Ini bukan tempat pacaran" ucapku kesal. Dan mereka berdua hanya saling memandang binggung

Tiba-tiba umji mendekat kearahku
"Maaf sajangnim. Tapi ini bukanya waktu istirahat" ucap umji memberitahuku. Dan seketika itu aku mati gaya. aku baru ingat kalau ini jam istirahat. Aish aku terlalu emosi sampai aku melupakanya

"Kata siapa? Disini aku bossnya jadi aku perintahkan kalian untuk Latihan sekarang juga nonstop" ucapku sedikit berteriak kearah mereka. Seketika itu mereka langsung berlari membentuk formasi. Aku melihat eunha yang baru masuk. Dan dia menghampiriku

"Apa sajangnim baik-baik saja?" ucapnya menatapku. Sebisa mungkin aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskanya perlahan.

"Aku baik. Kalau kakimu sudah baikan kau ikutlah dengan mereka karna aku ingin kau segera debut" senyumku menatapnya. Dia membalas dengan senyuman manisnya.

"Kalau begitu aku akan bergabung dengan mereka" balasnya lalu pergi dari hadapanku.

Nyonya park melatih mereka tanpa henti dan aku hanya duduk sambil mengamati mereka. Ah ani bukan mereka. Hanya sinb. aku masih kesal padanya hari ini. Dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Aku masih memandangnya. Gerakanya sangat lincah diantara lainya. Kukira dia mempunyai skill dance yang luar biasa dari yang lain

Sinb
Saat aku sedang memutar tubuhku mengikuti aluran musik tidak sengaja aku melihat sowon unnie yang melihat kearah kami. Dia memperhatikan siapa? Aku?  Atau eunha unnie?  Ah sudah pasti eunha unnie. Untuk ap juga dia memperhatikanku. Sudahlah aku harus fokus latihan kali ini. Aku tidak mau karna sowon unnie pikiranku menjadi Kacau

"Stop" ucap nyonya park pada kami. Kami menuruti perkataanya. Kemudian dia maju kedepan menghadap kami

"Sinb. Saya menunjukmu sebagai ketua di bagian dance. Karna dari semuanya kau yang paling lincah" ucap nyonya park. Seketika itu wajahku membentuk senyuman.

"Ne. Saya akan berusaha lebih baik" ucapku sambil setengah membungkuk. Semua orang bertepuk tangan padaku. Aku senang karna aku bisa menggunakan bakatku disini. Dengan seprti ini aku harap sowon unnie bisa memandangku. Aku akan bekerja keras dan membuat sowon unnie bangga padaku.

Aku sedikit melirik kearah sowon unnie. Dia pasti mendengar jelas saat nyonya park memujiku. Tapi kenapa pandanganya masih sama seperti tadi. Terlihat dingin.

"Maaf. Apa saya boleh ijin ketoilet?" ucapku pada nyonya park.

"Silahkan. Kalau begitu kita akhiri saja sampai disini. Selanjutnya akan saya serahkan pada sajangnim" balas nyonya park. Satu persatu dari kami berpencar. Begitupun denganku. Aku keluar dark ruang latihan.

"Kurasa aku butuh kesegaran" batinku. aku mengarahkan Kakiku keatap gedung. Disana aku memejamkan mataku dan merentangkan kedua tanganku sambil merasakan hembusan angin yang begitu menyejukkan ditubuhku.

"Aghhh disni sejuk sekali" ucapku. Tiba-tiba aku merasakan sepasang tangan yang melingkar diperutku. Aroma ini... Sepertinya aku mengenalnya. Seperti.

"Sowon unnie" ucapku. Dia masih memelukku dari belakang.

"Unnie. Apa yang kau lakukan disini?" ucapku melihat kesamping. Dia masih diam tidak menjawab pertanyaanku. Aku masih membiarkanya memelukku. Beberapa menit kemudian sowon unnie melepaskan pelukanya. aku membalikkan badan dan menatapnya

"Apa unnie baik-baik saja?" ucapku. Dia masih saja diam tidak menjawab. Kesabaranku sudah habis sekarang. Aku tidak peduli apa dia boss ku atau siapa. aku benci saat dia mendiamiku seperti ini. Tanpa berucap aku berjalan melewatinya dan dengan cepat dia memegang tanganku

"Aku tidak suka kau berdekatan dengan yerin lain" ucapnya. Seketika itu aku berpikir. Lalu bagaimana denganya dan juga eunha? Apa dia tidak memikirkan perasaanku saat melihat mereka sedekat itu. Akupun kembali menatapnya

"Wae? kurasa itu tidak ada yang salah. Kami juga dalam satu grup dan kurasa kita memang harus menjalin hubungan dengan lainya" ucapku sedikit emosi. Dia menatapku tajam. Pandangan ini kenapa seperti dia akan menciumku. Dan benar saja. Wajahnya sekarang mendekatiku dan aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang harum







TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA
UP AGI GA?

My Boss Is My Idol  #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang