MBiMI-17

638 66 16
                                    

Teken bintang sebelum membaca guys



🤗

"Uu-unnie" lirihku. Dia semakin mendekat kearahku. Sekarang aku benar-benar takut olehnya.

"Unnie. Kau kenapa" ucapku. Kedua tanganya memegang pundakku. Sekarang aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang harum

"Apapun yang terjadi. Kau milikku" lirihnya tepat diwajahku. Aku tidak mengerti apa maksudnya.

"Unnie. Kenapa kau bicara seperti itu?" balasku yang sedikit canggung. Dia tidak lagi menjawab. Kulihat sowon unnie sedikit memiringkan kepalanya. Dan kurasa dia akan menciumku. Dan benar dalam sekejap mata dia mendaratkan bibirnya tepat dibibirku. Kulihat sowon unnie yang sudah memejamkan matanya sambil melumat bibirku. Kenapa aku merasakan ada yang aneh diciuman ini. tapi aku menepis pikiran itu. Yang harus kulakukan saat ini adalah membalas ciumanya. Sowon unnie menekan tengkukku. Disela ciuman kami aku merasakan ada sesuatu yang membasahi pipiku. Aku sedikit membuka mataku dan ternyata itu air mata sowon unnie. Mata kami bertemu tapi ciuman kami masih berlanjut.

"Unnie. Tetaplah bersamaku" batinku.

🚪
Ceklek. Ciuman kami reflek terlepas saat mendengar suara pintu yang terbuka. aku benar-benar gugup sekarang karna yang datang adalah presdir sung dan diikuti semua member dibelakangnya. aku dan sowon unniepun terlihat gugup sekarang. Sowon unnie mengenggam tanganku dengan erat.

Sowon
Aku tau mereka semua melihatku saat kami berciuman. Itu bagus. Dengan begitu aku tidak perlu mengatakan pada appa kalau orang yang kusuka adalah sinb.

"Sowon. Sinb. Kalian ikut saya keruangan" ucap appaku tegas. Kurasa dia akan memarahiku sekarang.

"Unnie bagaimana?" ucap sinb yang terlihat ketakutan. Aku tersenyum kearahnya dan mengandeng tanganya keluar dari ruang latihan

Aksi sowon dan sinb membuat semua member terkejut. Dan diruang latihanpun penuh dengan gosip mereka berdua.

Diruang CEO.
"Sekarang appa taukan. Siapa orang yang sowon sukai" ucapku.

Bruk. aku dan sinb terkejut saat appaku membanting buku didepan kami. Yang bisa kami lakukan hanyalah menundukan kepala didepannya

"Sowon. appa menyuruhmu mengantikan posisi appa karna appa ingin kau meneruskan perusahaan. Bukan malah bergabung dengan mereka. Dan kau seharusnya tidak boleh berhubungan dengan sinb" ucapnya yang terlihat marah

"Karna sowon ingin membuktikan kalau sowon bisa membesarkan grup kami. Dengan sinb disamping sowon itu akan membantu sowon. Sowon menyukai sinb appa" ucapku dengan emosi yang meluap-luap.

"Bukankah kau sudah memutuskannya tadi pagi kau ingin appa mem--"

"Baiklah. Sowon akan melakukan semua yang appa suruh. Tapi jangan halangi sowon untuk bergabung digrup" ucapku.

Sinb
Aku hanya menyaksikan anak dan ayahnya yang sedang bertengkar. sowon unnie sangat gigih memperjuangkann apa yang ia inginkan. Kali ini aku tidak bisa berbuat apa-apa untuknya.

"Putuskan hubunganmu dengan sinb dan berjanji pada appa kau tidak akan berhubungan lebih denganya karna kau sudah mempunyai nayeon" ucap presdir. Aku terkejut mendengarnya. Aku tidak pernah bepikir dia akan menyuruh kami melakukan ini

"Baiklah. Mulai sekarang sowon akan menganggap sinb sebagai member. Bukan seseorang yang sowon sukai" aku tidak percaya sowon unnie akan berbicara seperti itu. Aku hanya bisa menahan tangis sekarang.

"Kalau begitu kalian kembali keruang latihan" ucap presdir.

Sowon dan sinb keluar dari ruangan ceo sung jin. Sinb maupun sowon hanya diam sampai mereka tiba didepan ruang latihan.

Sowon
Sinb pasti kecewa dengan keputusanku. Tapi aku tidak bisa melihatnya hancur jika apa yang ia impikan tidak terwujud. Saat dia ingij masuk keruangan aku menahan tanganya

"Mian" ucapku. Dia membalikkan badanya dan menatapku dengan tatapan kekecewaan

"Unnie. Sebaiknya kita fokus latihan. Jangan merasa terbebani olehku"balasnya. Aku memang melihat senyumnya. Tapi itu palsu. Kenapa dia memaksakan untuk tersenyum padaku?

Sudah 1 bulan mereka berlatih dengan keras. Dan akhirnya merekapun memulai debut mereka.

Sowon
Ini pertama kalinya aku bangga dengan diriku. Aku bangga karna sinb. Orang yang kucintai bisa berada diatas panggung bersamaku. Walaupun hubungan kami sekarang hanya sebatas teman tapi perasaanku padanya tidak pernah berubah sedikitpun. aku masih mencintaimu hwang

Sinb
Unnie. Aku senang karna kita berada dalam satu grup.  walaupun kita tidak bisa seperti dulu. Tapi terus memandangmu sudah membuatku bahagia. Berada dalam satu panggung denganmu adalah... Impianku. Saranghae Sowon  unnie.

Sowon
setelah selesai perform aku langsung berpamitan pergi pada member lain karna aku harus menemui nayeon dikantornya. Sebenarnya aku tidak mau tapi appaku yang memaksaku

"kalian beristirahatlah. Aku tidak akan pulang keasrama malam ini" ucapku pada member.

"Unnie mau kemana?" balas yuju.

"A-aku. Aku harus menemui appaku malam ini" ucapku berbohong. Yuju lalu mendekat kearahku dan memelukku

"Unnie. Terimakasih sudah mewujudkan impian kami. Saranghae sowon unnie" ucapnya yang membuatku canggung. Semua member juga mendekat kearahku dan memelukku. Tapi tidak dengan sinb. Kulihat dia hanya diam memasang wajah dingin.







..
Sudah hampir setengah jam aku menunggu nayeon dimobil tapi kenapa dia tidak keluar-keluar? Dia bilang ingin menemuiku?

"Agh itu dia. Akhirnya dia keluar" ucapku. Aku membunyikan klakson mobilku dan dia berjalan menuju mobil.

"Mian tadi aku ada urusan sebentar" senyumanya.

"Lalu. Kau ingin mengajakku kemana?" ketusku.

"Ehmm aku juga tidak tau ingin pergi kemana" balasnya yang terlihat biasa saja.

"Yakkk. Kau--" tanpa sadar aku berteriak kearahnya. Sebelum emosiku meluap aku segera menginjak pedal gas mobilku. Entah aku ingin membawanya kemana aku juga tidak tau. Aku sedikit melirik kearahnya. Dia hanya diam memandang keluar jendela. Sudah hampir satu bulan aku menjalin hubungan denganya tapi didalam hubungan kami tidak ada yang spesial.






Diasrama. Yuju dan eunha sudah terlelap dibalik selimut mereka. Karna yerin ditinggal sowon akhirya ia tidur dikamar maknae line.

Sinb
Disisi kanan kiriku ada yerin unnie dan juga umji. Mereka semua sudah terlelap tapi kenapa aku belum bisa memejamkan mataku. Padahal jarum jam sudah menunjjukan pukul 1.

"Lebih baik aku mencari angin. Siapa tau aku bisa tidur setelahnya"

akupun diam-diam beranjak dari kasur. Kulanglahkan kaki keatap gedung.
Disini masih sama seperti dulu.
"Unnie. Aku merindukanmu" batinku.

Walaupun kami dalam satu grup tapi sekarang aku dan dia seperti orang asing. Bicara hanya seperlunya bahkan saat bercandapun canggung.

Sudah hampir 1 jam aku duduk disini. Aku masih belum terasa mengantuk. Aish udaranya sangat dingin. aku terlalu malas mengambil jaket didalam

"besok ada jadwal kenapa kau belum tidur"







TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA
BTW MAU LANJUT KE FF WONHA LOH. SEKEDAR INFO SIH HAHA

My Boss Is My Idol  #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang