Happy Birthday My sinb
😘😍😍😍Sinbpun mengantar eunseo sampai didepan gedungnya
"Kau yakin tidak mau menginap disini? Ini sudah malam. Bahaya untukmu" ucap eunseo yang terlihat khawatir. Sinb tersenyum dan mengusap pipi eunseo. Ia mencium bibir eunseo lama dan sedikit melumatnya
"Tidak apa. Lagipula hanya tinggal menaiki satu bus. Kau masuklah. Mian karna semuanya berantakan" ucap sinb.
"Tidak apa. Aku senang karna malam ini... Kau milikku" balas eunseo tersenyum. Sinbpun memeluk eunseo karna senang
Dari kejauhan ternyata ada seseorsng yang mengikuti mereka. Dia terlihat emosi melihat sinb dan eunseo dari dalam mobilnya
Saat sinb menunggu bus dihalte sendiri ia merasa ada yang mengikutinya.
Sinb
Kenapa busnya tidak datang padahal seharusnya ada satu lagi. Disini sudah tidak ada orang.dan akupun mulai takut. Apa aku jalan saja? Tapi itu terlalu menyeramkan.Karna lama akupun memutuskan untuk jalan kaki. Semakin aku berjalan cepat kenapa semakin aku merasa kalau aku sedang diikuti seseorang. aku tidak berani membalikkan badanku sekarang. Akupun membuka ponselku dan menekan tombol angka satu lama. Aku lupa kalau panggilan itu masih ku atur dengan nomor sowon unnie dan belum kuubah
Drttt langkahku terhenti saat mendengar suara ponsel. Nada dering itu... Seperti milik sowom unnie. akupun langsung mematikan panggilanku. Dan saat itu juga aku tidak mendengar lagi suara nada dering itu. Dengan susah payah aku menelan salivaku. Dan berbalik kebelakang. Aku terkejut saat melihat sowon unnie yang berpakaian serba hitam bahkan dia menatapku tanpa ekspresi
"U-unnie. Apa-apa yang kau lakukan disini" ucapku gugup. Setelah kuperhatikan dengan detail mata sowon unnie sedikit sembab dan memerah. Apa dia habis menangis? Kenapa dia hanya diam dan terus memandang kearahku? Hanya ada kita berdua disini. Aku takut jika sowon unnie ternyata kerasukan.
Akupun memberanikan menyentuh pipinya. Dingin. Apa benar dia sedang kerasukan. Tanganku merasakan ada air yang menetes. Ternyata dari mata sowon unnie.
"Unnie. Kenapa kau menangis. Kau baik-baik sajakan unnie?" ucapku. Tiba-tiba saja dia menarik tanganku. Aku tidak menolak sama sekali. Entahlah. Aku pasrah sekarang dia akan membawaku kemana."Masuklah" ucapnya yang terdengar dingin. Akupun menuruti perintahnya. Didalam mobil masih dia masih diam. Sebenarnya sowon unnie kenapa?
"Unnie. Apa kau baik-baik saja" ucapku yang melihatnya. Dia tidak membalasku dan masih menatap lurus kedepan. Dia terlihat fokus sekali menyetir.
Kamipun tiba dikantor. Sowon unnie masih saja diam.
"Unnie. Gomawo sudah mengantarku" ucapku. Saat aku ingin membuka pintu mobil tiba-tiba saja tanganku ditahan. Otomatis pandanganku mengarah padanya. Dia kembali meneteskan air matanya...
"Unnie. Apa kau baik-baik saja? Kau sakit?" tanyaku. Diapun melelaskan tanganku"Masuklah" balasnya. Dia sangat aneh sekali. Tanpa berpikir aku keluar dari mobilnya. Dia melajukan kembali mobilnya dengan kecepatan penuh. Aku jadi sangat khawatir dengannya. Mau kemana dia. Aish
Sinb kembali kekamarnya yang ia huni bersama umji.
Sulit sekali memejamkan mataku. Aku terus saja melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 2. kenapa sowon unnie belum juga kembali. Apa dia menginap dengan nayeon unnie?
Drttt. Jantungku berdetak kencang saat tiba-tiba ponselku berbunyi. Akupun beranjak dari tidurku.
"Sowon unnie" lirihku saat mendapat panggilan darinya. Akupun tersenyum dan langsung mengangkat panggilanya
Unnie kau dimana. Apa kau menginap bersama nayeon unnie
Kau jahat hwang. Kenapa kau berciuman dengan yeoja itu. Apa kau tidak tau betapa hancurnya hatiku melihatmu seperti itu. Kau jahat
Unnie kau dimana. Apa kau minum? Kenapa Suaramu terdengar seperti itu. UnnieWae? Pergilah dengan wanita itu jangan kembali lagi padaku. Aku membencimu
Tut tut tutakhirnya sinb kekamar yerin. Ia mengajaknya untuk mencari sowon
"Yak sinb ini masih malam. Kenapa kau mengajakku mencari sowon unnie sih. Dia pasti akan baik-baik saja" ucapnya sambil menggeliat.
"Unnie. Sowon unnie sedang mabuk. Tadi dia menelponku. Aku takut jika terjadi sesuatu padanya"bentak sinb. Seketika mata yerin langaung terbelalak.
"Kajja kita cari sowon unnie. Sinb kau ambilah kunci mobil dilaci. Aku akan bersiap-siap dulu"
Akhirnya yerin dan sinb mulai mencari sowon menggunakan mobil kantor.
"Unnie. Apa mungkin sowon unnie pergi kebar?" ucap sinb.
"Ani. Itu tidak mungkin. Unnie tidak menyukai keramaian seperti bar. saat sedang suasana hati buruk dan tidak ingin diganggu. Apa mungkin dia Minum dikedai?" balas yerin.
"Kajja unnie. Kita cari dia disemua kedai yang ada di dekat kantor. Semoga saja dia ada disana"
sudah 20 kedai yerin dan sinb mencari sowon tapi hasilnya nihil.
"Unnie. Lihat disana juga ada kedai. Kajja kita cek disana" ucap sinb antusias. Akhirnya yerin dan sinb turun dari mobil. Dan benar saja disana sowon sedang minum sendirian. Sinb dan yerin langsung menghampiri sowon
Sinb
Keadaan sowon unnie sungguh mempirhatinkan. Bagaimana bisa dia minum sebanyak ini. Dengan dibantu yerin unnie aku membawa sowon unnie kemobil."Unnie. Aku akan menemani sowon unnie duduk dibelakang" ucapku dan dibalas anggukan oleh yerin unnie.
Didalam mobil
aku terus menggenggam tangan sowon unnie yang terasa hangat. Kulihat dia sangat terlelap dalam tidurnya dengan pahaku sebagai bantalannya."Unnie. Sebenarnya apa yang terjadi padamu. Kenapa kau minum seperti ini. Bukankah kau itu benci alkohol?" batinku. Tak terasa air mataku keluar dan mengenai pipi sowon unnie.
"Sinb"
Tidak jarang Dia selalu saja menyebut namaku. apa kau sedang mempermainkan perasaanku unnie?
"Sinb. Apa kalian baik-baik saja? Sebentar lagi akan sampai", ucap yerin unnie
"Kami baik unnie" balasku.
Akhirnya mereka tiba dikantor. Sinb dan yerin langsung memapah sowon masuk kekamar UNNIE LINE. Dengan sangat berhati-hati mereka menidurkan sowon
"Unnie. Apa boleh aku tidur disini? Aku ingin menemani sowon unnie" ucap sinb. Yerin tersenyum dan mengangguk
"Kau jagalah dia. Aku akan tidur dikamarmu"
TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA