Teken bintang sebelum membaca guys
🤗
"Dia lama sekali" ucapku. Beberapa menit akhirnya dia keluar dari kamarnya
"Unnie cepatlah masuk" bisik umji. Aku tersenyum dan mengangguk kemudian masuk kekamarnya. Didalam aku melihat sinb yang sedang bermain ponsel. Dia terkejut saat melihatku. Sinb yang tadinya sedang berbaring tiba-tiba beranjak menjadi duduk. Aku tersenyum dan mendekat kearahnya
"Unnie. Kenapa kau tidak berangkat" ucapnya. Akupun duduk menghadapnya
"Kau tidak marah aku masuk keacara itu?" ucapku sambil meraih tanganya dan mengenggamnya.
"Ani" jawabnya ketus. Terukir senyuman dibibirku melihat raut wajahnya
"Unnie sengaja membuatku cemburukan? Dengar ya unnie. Aku tidak akan cemburu" jawabnya yang membuang muka saat kutatap. Aigo dia begitu menggemaskan sekarang. Rasanya aku ingin mencubit kedua pipinya itu.
Akupun melepaskan syal yang kupakai dan kugantungkan dileher sinb.
"Mian karna membuatmu berada dalam masalah. Seharusnya aku lebih berhati-hati" ucapku. Dia hanya menatapku diam. Akupun mencubit kedua pipinya karna gemas"Aw sakit unnie" rengeknya yang memasang wajah cemberut. Akupun mengusap kepalanya dengan lembut.
"Kau harus segera tidur malam ini. Jangan bermain game terus kau harus menjaga kesehatan matamu. Dan jangan lupa minum vitamin sebelum tidur" ucapku.
"Ne. Aku mengerti. Unnie cepatlah berangkat. Nanti unnie terlambat" balasnya yang masih terlihat dingin.
"Kau tidak mau menciumku?" ucapku yang membuat wajahnya seketika memerah. Tapi perlahan dia tersenyum malu.
"Hanya cium" balasnya. Akupun tersenyum dan mengangguk pelan. Cup. Sesuai janjiku. Aku hanya mengecup bibirnya singkat.
"Kalau begitu aku pergi. Selamat malam hwang" ucapku tersenyum dan beridiri.
"Hati-hati dijalan unnie" balasnya sambil tersenyum.
Skip
Sowon sudah sampai digedung sekarang dan sebentar lagi ia akan memulai pemotretan untuk acara yang ia bintangi.
Sowon
Ini sungguh membosankan. aku harus menjalin hubungan dengan nayeon dan sekarang appaku memintaku untuk bergabung diacara ini? Hah siapa lagi yang akan kukencani sekarang. Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran appaku."Sowon" aku terkejut saat ada seseorang yang memanggilku. Bukan apa-apa hanya saja suara itu mirip dengan suara...
"Nayeon" ucapku saat melihat nayeon yang menghampiriku.
"Kau. Kenapa disini?" ucapku menatapnya.
"Jadi appamu tidak memberitaumu? Kita akan dipasangkan diacara ini"balasnya yang membuatku sangat terkejut. Hah jadi ini semua rencana appaku?
"Kalian. Apa sudah siap? 30 menit lagi kita akan melakukan pemotretan. Bersiaplah" ucap salah satu kru pada kami. Akupun melanjutkan make upku yang hampir sempurna. Kulihat dia masih berdiri didepanku dan melihatku yang sedang dimake up asistenku
"Kau tidak ingin berganti baju? Cepatlah. Aku tidak mau terlalu lama menunggu nanti" ucapku ketus
Akhirnya sowon dan nayeon sudah siap menjalani pemotretan. Mereka berdua menggunakan gaun yang simple tapi terlihat mewah. Sowon sempat terpukau dengan tampilan nayeon tapi ia masih mengabaikanya sampai fotografer menyuruh sowon agar berpose mesra dengan nayeon
"Masih terlihat kaku. Sowon. Kau harus mengkhayati suasana. Anggap saja kau sedang menikahi seseorang yang sangat kau cintai kau sudah memilikinya dan jangan biarkan wanita itu lepas begitu saja" ucap sang fotografer
Sowon
Entah apa yang merasuki pikiranku. Akupun mulai membayangkan sinb yang berada didepanku. Dia sangat cantik memakai gaun putih ini. Senyumnya yang manis. Rambutnya yang dihiasi sedikit bunga dan... Belahan dada yang cukup sempurna. Aku lebih menarik tubuhnya agar menempel ditubuhku. Dan aku mulai mendekatkan wajahku kewajahnya. Mata kami bertemu dengan dihiasi senyuman. Sekarang kami begitu dekat dan sedikit lagi bibir kita akan menyatu dan semakin dekat...."Cut... Bagus. Kalian melakukanya dengan sempurna"
Tiba-tiba mataku terbelalak. Aku segera menjauh darinya. Aku tersadar dengan apa yang kulakukan. Ini nayeon bukan sinb dan aku baru menyadari itu. Aish apa yang sudah kulakukan. Aku melirik fotografer tersebut. Dia berjalan kearah kami dan menunjukan hasil foto yang ja tangkap. Kuakui semuanya sangat bagus. Foto kami terlihat natural bahkan pose saat aku ingin menciumnya seperti nyata. Ini semua karna perkataan fotografer itu. Entah apa dia itu tukang hipnotis atau tidak yang jelas perkataanya tadi sangat membuatku berkhayal terlalu dalam.
2 jam menjalani pemotretan akhirnya sowon dan nayeon berganti baju seperti semula. Lagi-lagi sowon mendapat pesan dari appanya kalau ia harus mengantar nayeon pulang
Sinb
Lagi-lagi aku tidak bisa menutup mataku. Kenapa saat sowon unnie tidak disini aku sulit sekali memejamkan mataku. Dia sedang apa? Dan dengan siapa dia sekarang? Aku jadi cemas seperti ini. Akupun mengambil ponselku yang ada dimeja dan menghubungi sowon unnie."Ponselnya kenapa tidak aktif" ucapku.
"Yak sinb. Kau belum tidur" ucap umji yang berada disampingku. Kurasa dia terganggu dengan gerak gerikku.
"Aku tidak bisa tidur. aku terus saja memikirkan sowon unnie" balasku. Kemudian umji beranjak dari tidurnya dan duduk disampingku.
"Kenapa lagi? Bukankah dia sudah berlamitan denganmu tadi? " ucapnya. Akupun menundukan kepalaku. Entahlah aku merasa cemas sekarang.
"Kurasa lebih baik aku menyukainya sebagai idola. Dengan begitu aku tidak akan terlalu sakit seperti sekarang. Aku ingin kembali disaat tidak ada siapapun yang tau kalau aku mengidolakanya. Menyukainya diam-diam memperhatikannya Diam-diam. Kurasa itu lebih bagus. " ucapku lemah
"Yak kau seharusnya tidak boleh berbicara seperti itu. Kau seharusnya bersyukur karna sowon unnie begitu peduli denganmu. Kau taukan dia tidak menyukai nayeon unnie. Dia hanya terpaksa melakukan semua ini karna paksaan appanya. Dia mencintaimu dan kurasa dia tidak akan menyerah memperjuangkanmu" balasnya yang menasehatiku. akupun menggangkat kepalaku dan menatap umji. Akupun menarik bibirku sehingga membentuk sebuah senyuman. Kupandang wajah umji
"Kau benar. Tidak seharusnya aku mementingkan perasaanku sendiri. aku harus membantunya. Dan aku harus memperjuangkanya seperti dia memperjuangkannku." senyumku. Umjipun ikut tersenyum dan memelukku
"Kau cerdas hwang" balasnya. Aku memeluk umji erat.
"Gomawo umji. Kau teman terbaikku" ucapku.
Sekarang dikamar 97line diisi oleh yerin yuju dan eunha. saat sowon tidak ada yerin selalu memumpang tidur dikamar member lain.
Saat eunha sudah terlelap yuju dan yerin memanfaatkan kesempatan yang ada. Karna posisi yerin ditengah antara mereka itu akan lebih mudah untuknya berdekatan dengan yuju.
"Unnie. Bagaimana kalau eunha bagun?" lirih yuju.
Yerin.
Dari tadi aku tidak berhenti tersenyum kearahnya. Bagaimana tidak sekarang aku sedang tidur berhadapan denganya. aku mengusap pipinya lembut.TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA YA
UP SESERING MUNGKIN LOH