Teken bintang sebelum membaca guys
🤗
Hari ini sowon ijin tidak masuk kekantor karna ia berniat ingin menemui sinb dirumahnya. sowon memandang sekeliling rumah sinb yang nampak sepi
Sowon
aku terus mengetuk pintu rumahnya tapi kenapa tidak ada balasan dari penghuni rumah. Tiba-tiba saja sebuah mobil merah datang. Aku melihat seseorang turun dari mobil itu dan menghampiriku
"Maaf. Anda sojungkan? Kenapa anda beridiri dirumah saya? Apa anda sedang mencari sinb?" ucapnya msnatapku. Aku teringat dengan ucapan sinb saat ia sedang menunggu unnienya. Apa orang un-unnie sinb?"Bagaimana anda tau? Saya. Boss sinb. Apa dia ada dirumah?" balasku. Dia terlihat memandangku dari atas sampai bawah. Kirasa dia terkesan dengan penampilanku
"Sinb tidak ada dirumah" balasnya pasti
"Lalu dia ada dimana?" tanyaku penasaran
"Apa anda ingin masuk kedalam? Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan pada anda " balasnya. aku tidak mengerti kenapa dia mengajakku masuk. Tapi itu tidak masalah karna aku sangat ingin tau tentang sinb
Kupikir dia akan mengajakku mengobrol diruang tamu. Tapi kenapa dia mengajakku kekamar.
"Tunggu. Apa maksud anda mengajakku kekamar?""ini kamar sinb" ucapnya. Dia membuka pintu untukku dan mempersilahkan masuk. Mataku membulat melihat siisi kamar sinb yang dipenuhi dengan fotoku. Dan saat ini juga aku semakin yakin kalau dia menyukaiku
"Ke-kenapa banyak sekali fotoku dikamarnya?" ucapku melihat unnie sinb. Entah kenapa dia malah memancarkan ekspresi sedih.
"U-unnie. Kenapa kau terlihat sedih?" ucapku yang tiba-tiba saja memanggilnya unnie. Toh dia akan menjadi iparku setelah aku bersama Sinb
"Selama ini pasti sinb mengira aku tidak peduli dengan keluarga kita. Semua ini aku lakukan karna aku terpaksa keluar dari rumah dan mencari pekerjaan diluar sana. Selama ini aku yang membiayai mereka dan appaku. Dia terus mengkengkangku bahkan dia mengamcanku jika aku tidak mencari uang dia akan menyakiti sinb dan eomma. Selama ini aku menyembunyikan masalah ini dari sinb. Tanpa bantuan yuri aku pasti tidak akan bisa bertahan sampai sekarang" ucap nya sambil neneteskan air mata. Aku tidak tega melihatnya menangis. Kemudian dia menatapku dan meraih tanganku.
"Gomawo sojung. Karnamu sinb bisa tersenyum seperti sekarang. Sudah lama Aku tidak melihat dia sebahagia ini. Selama ini dia menyukaimu diam-diam. bahkan saat aku masuk kekamarnya dia selalu marah aku binggung sebenarnya apa yang ia sembunyikan dan ternyata dikamarnya ada banyak sekali tentang dirimu" ucapnya dengan senyuman sedih.
Aku membalas genggamanya. aku tidak akan membiarkan keluarga orang yang kusukai menderita. Dan saat ini juga kupikir aku tidak hanya menyukainya tapi aku nencintainya bahkan aku sangat menyayanginya.
"Unnie. aku berjanji akan membantu kalian. untuk sementara waktu kau tidak usah bekerja aku ingin kau menemani sinb. Dia membutuhknmu unnie" ucapku. Dia tersenyum lemah"Aku tidak mungkin berhenti bekerja. aku harus membiayai eommaku yang sedang dirawat" balasnya.
"Unnie tidak usah khawatir. aku akan membiayai semuanya. Aku hanya memohon pada unnie. Temanilah sinb. Dia membutuhkan unnie" ucapku yang melihatnya dengan raut wajah yang serius. Dia melepaskan genggamanya dan langsung memelukku. Aku sedikit terkejut tapi perlahan aku membalas pelukanya. Entah kenapa aku bisa merasakan kesedihan yang ia rasakan. Seketika aku teringat saat memeluk sinb. Mereka berdua mempunyai wajah yang hampir sama hanya saja wajah sinb lebih dingin dari pada unnienya
Skip
Sudah 3 hari mereka berempat berlatih tanpa sinb dan membuat posisi mereka berantakan.
Tidak jarang mereka selalu salah saat melakukam koreoSowon
Saat aku memantau mereka ada rasa sedikit rasa was-was dihatiku. Mereka tidak seperti biasanya saat melakukan tarian. Aku memutuskan menghampiri nyonya park dan menyuruh mereka beristirahat.Sowon mengajak nyonya park keruanganya. mereka membahas mengenai sedikit kekacauan yang mereka hadapi
Sowon
aku tidak bisa berdiam diri seperti ini. aku karna aku akan membuktikan pada appa eomma kalau aku bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik"selama ini sinb yang memimpin dalam tarian. Tapi semenjak sinb absen mereka terlihat sulit berkonsentrasi. Saya memaklumi karna mereka baru dan agak sulit menghafal posisi mereka. kurasa kita membutuhkan satu orang untuk mengantikan posisi sinb semenatara waktu" ucap nyonya park padaku. Aku berpikir sejenak. Siapa yang akan menggantikan posisi sinb?
"Bagaimana kalau anda mengantikam posisi sinb semenatara waktu" usulku
"Mian sajangnim kirasa saya tidak bisa. Anda tau sendiri saya tidak setiap hari melatih mereka. Kalau saya boleh memberi saran bagaimana kalai sajangnim sendiri yang mengantikan posisi sinb?" ucapnya yang membiatku terkejut
"Mwo. Anda berani menyuruhku?" ucapku sedikit emosi. Bagaimana bisa aku mengantikan sinb. Dia ada-ada saja dia
"Saya tidak bermasksud menyuruh anda. Tapi saya rasa anda lebih cocok mengantikan sinb saat ini dari pada saya. Anda masih muda cantik dan saya rasa anda memilili aura seorang idola jadi saya rasa tidak ada salahnya mencoba. Bukankah appa anda akan bangga nantinya?" balasnya. Seketika itu aku mulai berpikir. Ada benarnya yang nyonya park bicarakan. apa aku coba saja?
"Baiklah. Mulai besok saya akan berlatih dengan yang lainya" ucapku yakin.
🌑 🌑
Malam ini aku berencana menemui sinb dirumah sakit. Kali ini aku tidak akan menuruti perkataanya untuk menjauhinya. Tidak ada yang bisa menolak kim sojung termasuk dia. Aku akan terus mengejarnya sampai dia menjadi milikku.Berkat bantuan jessika unnie aku akhirnya bisa bertemu dengan sinb. Sepanjang perjalanan aku terus menerbar senyumanku. Sesekali aku melihat isi ponselku yang kuterapkan wallpaper foto sinb.
"Sebentar lagi aku akan mengantinya jadi foto kita berdua" ucapku yakin.
Skip.
Sampai dirumah sakit sowon mencari nomer kamar yang jessika kirimkan melalui WA. Setelah beberapa menit mencari akhirnya sowon menamukan nomer kamar yang ia tuju. Sowon nengetuk pintu dan langsung membukanya
Sinb
Saat aku mengarahkan pandanganku kepintu aku melihat sowon unnie. Untuk apa dia kesini? dan siapa yang memberitaunya kalau aku ada disini? Dia berjalan kearahku. Matanya terlihat berkaca-kaca dan. Dia memelukku erat."aku merindukanmu" lirihnya. Jujur saja aku juga sangat merindukanmu unnie. Sangat merindukanmu. Aku tidak kuasa lagi menahan air mataku. aku membalas pelukanya dan menangis
"Unnie"
TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA