Teken bintang sebelum membaca guys
🤗
"Jadi kau lebih suka aku dengan nayeon dari pada denganmu? Hah" ucapnya emosi. Aku hanya diam saja saat sowon unnie membentakku.
"Baiklah jika kau ingin aku bersamanya. akan menuruti perkataanmu" ucapnya lalu pergi. Saat sowon unnie hendak membuka pintu tiba-tiba saja kakiku berlari kearahnya. Akupun memeluknya dari belakang
"Unnie. Jangan pergi dengannya. Aku tidak suka. Aku cemburu" ucapku yang masih memeluknya.
Sowon
Kurasa aku sudah salah karna terus membentak sinb. Seharusnya aku memaklumi keadaanya. Aku merasakan pelukanya yang sangat erat. Perlahan aku melepaskan tanganya dan berbalik menghadapnya. Dia tidak berani menatapku dan hanya menundukan kepalanya
"Lihat aku" ucapku. Dia masih memunduk sekarang. Akupun menyentuh dagunya dan mendongakkanya agar menghadapku"aku tau kau cemburu. Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa hwang. Tapi aku berjanji tidak akan melepasmu begitu saja. Aku akan terus memlerjuangkanmu. Tunggu aku". Diapun tersentuh dengan ucapanku sampai dia meneteskan air matanya. Dengan lembut aku mengusap air matanya
"Sekarang aku akan mengantarmu kerumah. Aku akan menunggumu dimobil" ucapku pelan. Lalu aku mencium bibirnya singkat
🌑
Malam ini sana mengajak eunha dan umji untuk menginap diasramanya. Semua member twice menyambut mereka dengan senang hati.
"Bagaimana kalau malam ini kita pesta. aku punya banyak daging di lemari es" ucap dahyun antusias. Semuanya setujju dengan ide dahyun. Mereka mengelar pesta itu diatap gedung. Semua orang nampak begitu bahagia kecuali nayeon. Entah apa yang ia pikirkan sekarang ini ia sangat sedih.Nayeon
Malam jni seharusnya aku sedang bersama sowon dinamsan tower. Tapi dia terang-terangan memilih pergi bersama sinb. Kenapa aku tidak bisa bahagia seperti mereka yang selalu tersenyum...Tyuzu
Aku tau nayeon unnie sedang memikirkan sowon unnie. Kenapa dia keras kepala bersikeras memperjuangkan sowon unnie sedangkan dia tidak peduli denganya. Kau bodoh unnie. Kenapa kau tidak pernah melihatku sebagai orang yang menyayangimu kau selalu memandangku hanya sebagai adik untukmu..."Nayeon unnie kenapa kau sendirian disini. Kau tidak mau bergabung dengan yang lain" ucapku saat menghampirinya yang duduk menyendiri.
"Ehmm aku sedang tidak berselera" balasnya dengan senyuman palsu. akupun memegang tanganya dan menatapnya
"Unnie. aku tidak mau melihatmu selalu bersedih seperti ini. Lupakan dia sejenak. Kau juga butuh bahagia" ucapku. Diapun tersenyum kearahku dan membalas genggamanku"Gomawo tyuzu. Kau selalu ada disaat aku sedang terpuruk" balasnya lalu memelukku. Aku tersenyum lalu membalas pelukanya
"Sampai kapanpun aku akan selalu ada untukmu unnie" batinku
🏚 🏚
Sowon dan sinb telah sampai dikediaman keluarga hwangSowon
Jujur saja aku sangat malu saat bertemu eommanya simb. Ini pertama kalinya aku bertatapan langsung denganya.
"Eomma. Apa eomma sudah merasa baikan sekarang" ucapku yang melihatnya duduk didepanku. Seketika sinb menyenggol lenganku"Yak unnie dia eommaku bukan eommamu. Kenapa kau memanggilnya seperti itu" bisik sinb tepat ditelingaku
"Wae? Dia juga eommaku" balasku.
"Ehmmm. Eomma sudah merasa baik. Gomawo sojung. Ini semua juga karna bantuanmu" balasnya sambil tersenyum kearahku.
Sinb
Aish sowon unnie membuatku malu saja. Eomma? Hah yang benar saja.
"Ehm eomma. Unnie sinb ingin kekamar sebentar" ucapku. Aku tidak memandang kearah sowon unnie dan langsung pergi dari ruang tamu.Karna melihat sikap sinb yang aneh sowonpun meminja ijin eomma sinb untuk menyusul sinb kekamarnya
"sojung tunggu. Sebaiknya kau malam ini menginap. Berbahaya jika kau pulang saat larut seperti ini" ucap eomma hwang. Sowon tersenyum dan mengangguk"Ne eomma"
Sowon
Ini kesempatanku untuk berdua dengan sinb. Lebih baik aku tidur dikamarnya. Akupun mengendap-endap masuk kekanar sinb. Aku menyipitkan mataku saat dia sibuk video call dengan seseorang. Siapa? Ahh jadi ini alasanya dia memilih pergi saat mengobrol tadi.
Akupun tanpa ragu mendekat kearah sinb. Diapun cepat-cepat mematikan panggilanya"Siapa? Kenapa kau mematikan panggilan itu? Bukankah kau sedang asik mengobrol "ucapku yang duduk disebelahnya.
"Ah ini. Tidak penting kok" balasnya lalu meletakkan ponselnya dimeja. Hmm aku penasaran. Siapa yang sedang videocall denganya tadi. Akupun mengambil ponsel milik sinb. Aku terkejut saat ponselnya tertera sandi.
"Yak kau sejak kapan ponselmu kau pasang sandi? " ucapku yang sedikit membentaknya. Dia terlihat santai dan malah membaringkan tubuhnya dikasur
"Wae? Itu ponselku jadi terserah aku" balasnya ketus. Aish sejak kapan dia jadi menyebalkan seperti ini.
"Sekarang cepat buka ponselmu. Aku ingin lihat" ucapku sambil menyodorkan ponsel kearahnya.
"Aku tidak mau. Untuk apa? Biasanya unnie juga tidak melihat isi ponselku" balasnya ketus. Akupun berpikir sejenak dan iseng mencoba membukanya dengan kode tanggal lahirku. Mataku berbinar saat berhasil membuka ponselnya. Akupun segera berdiri
"Unnie. Berikan ponselku" ucapya yang terlihat kesusahan mengambil ponsel yang kubawa. Akupun cepatnya membuka daftar panggilan yang ada diponselnya.
"Yak yak. Diam" bentakku. Diapun langsung menuruti perkataanku.
"Sekarang jelaskan. Siapa eunseo? Ah aku tau siapa dia. Maksudku apa hubunganmu dengan eunseo" ucapku.
"Dia hanya teman sekelasku unnie. Kami hanya dekat" balasnya.
"aku tidak percaya" balasku lalu mengembalikan ponselnya. saat aku ingin membuka pintu dia tiba-tiba menahanya.
"Unnie tidak boleh keluar dari kamar ini. Atau aku akan sangat marah" ucapnya ketus.
"Seharusnya aku yang marah kenapa jadi kau yang marah" balasku tak kalah ketus.
"Karna memang aku tidak ada hubungan apa-apa dengan eunseo. Kita hanya dekat sebagai teman. Apa itu salah?" ucapnya yang terlihat kesal. Huh seharusnya malam ini kesempatanku berdua denganya tapi kenapa malah jadi kacau seperti ini. Akupun harus mengalah kali ini. Kutarik tubuhnya agar mendekat kearahku akupun memelukknya erat
"Baiklah aku minta maaf" ucapku pelan.
"Hanya itu? Itu tidak akan cukup". Balasnya yang masih terdengar ketus. Akupun melepaskan peluknku dan menatapnya
"Lalu? Kau ingin aku menciummu?" ucapku dengan ekspresi menggoda
"Unnie itu mesum sekali. Bukanya besok jadwal kita kosong. aku mau unnie mengajakku berlibur" ucapnya.
"Hmmm kemana?" tanyaku.
"Terserah unnie. Yang penting hanya kita berdua tidak ada yang lain". Kalau diperhatikan sinb saat marah terlihat menggemaskan. Dia seperti anak kecil.
"Baiklah sayang. Unniemu ini akan membawamu kesuatu tempat yang sangat indah dan hanya ada kita berdua" ucapku lembut. Akhirnya diapun tersenyum kearahku
TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA
BTW FF INI AKAN SEGERA END NIH. TADINYA PENGEN PANJANGIN TAPI. HMMM YASUDAHLAH.