MBiMI-4

1K 96 14
                                    

Teken bintang sebelum membaca guys




🤗

Kurasa aku harus menyimpan dulu makanan ini. Akan aku berikan nanti saja didalam.
dengan malas aku keluar dari mobil sowon unnie. Mata indahku tertuju pada 2 sosok yeoja bertibuh tingga dan bertubuh mungil. Siapa lagi kalau bukan sowon dan eunha unnie. Mereka terlihat sangat dekat. aku masih membiarkan mereka memasuki kantor aku tidak mau melihat pemandangan tidak enak itu

"Hai sinb" teriak seseorang dari kejauhan. aku megarahkan pandanganku kesumber suara.

"Ah yuju unnie" lirihku. Dia berlari kecil kearahku. Ada apa? Dia terlihat senang sekali. Dia merangkulku dan mengecup pipi kananku

"Yak unnie. Ini masih pagi jangan menciumku" ucapku kesal sembari menghilangkan bekas bibir yuju unnie dipipiku.

"Kau seharusnya beruntung mendapat morning kiss dari seorang idola bernama choi yuna. Ah ani. Choi yuju" ucapnya yang terdengar sombong. Aku hanya membelalaikan mataku malas. Aku melepaskan tanganya yang merangkul pundakku dan berjalan mendahuluinya

"Yak sinb tunggu aku" ucapnya berteriak sambil berlari kearahku. Dia kembali merangkulku dengan mesra selayaknya sepasang kekasih

.
Didalam ruang latihan sudah ada eunha yerin dan juga umji. Mereka membantu eunha memijati kakinya sedangkan sowon sedang berada diruang kantornya

Sowon
Tanganku masih sibuk mencari koyo untuk eunha. Aku sangat kasihan padanya. Kakinya yang mungil menjadi ternodai.

"Ah ini dia" ucapku semangat karna sudah menemukan koyo. Aku berlari kecil keluar dari ruanganku. Langkahku terhenti saat melihat sinb dan yuju sedang berjalan berdua.

"Kenapa yuju merangkul sinb seperti itu. Bahkan aku saja belum pernah"gerutuku sambil cemberut. Kulihat mereka berdua sudah memasuki ruang latihan. Langkahku berjalan memasuki ruang latihan. Tanpa menghiraukan sinb aku langsung saja mendekat kearah eunha
"Biar aku obati" ucapku ketus. Dengan telaten aku menempelkan koyo dibeberapa bagian kaki eunha.

"Sebentar lagi pelatih kalian akan sampai jadi kalian bersiaplah"tambahku. Dan mereka menuruti perkataanku.

Sinb
Kenapa sowon unnie berubah menjadi dingin? Ada apa? Ingin sekali aku menanyakan keadaanya tapi terlalu canggung. Sudahlah kurasa dia baik-baik saja. Lebih baik aku bersiap latihan

Karna kaki eunha unnie sedang sakit jadi kita berempat berlatih dahulu sembari menunggu pelatih kita. Saat kami mulai berlatih dengan iringan musik pandanganku terus saja mengarah ke sowon dan eunha unnie. Mereka terlihat mesra bahkan sekarang sowon unnie mengenggam tangan eunha unnie. Padahal yang terluka kakinya tapi kenapa dia mengenggamnya seperti itu

"Sinb. Kau kenapa tidak fokus. Kau salah melakukan gerakan" ucap umji menegurku karna gerakanku tidak sama seperti mereka.

"Ah maaf. Kita ulang saja" balasku terlihat sedikit merasa bersalah

Sowon
Jujur saja. Saat aku melihat sinb dekat dengan yuju ada rasa tidak suka dihatiku. Kenapa mereka harus bermesraan segala. Apa tidak bisa berjalan seperti biasa? Sesekali aku melirik mereka berempat yang sedang berlatih

"Sajangnim" ucap eunha yang melihat kearahku. Kurasa eunha dari tadi melihatku saat mataku tertuju kesinb

"Ya. Ada apa?" balasku terlihat santai

"Aku membawakan sarapan untukmu. Apa kau mau menerimanya?" ucapnya sambil menyodorkan kotak makanan untukku. Aku tersenyum melihatnya. Tanpa berucap aku langsung menerima kota makanan itu. Dia terlihat senang

"Apa kau mau menyuapiku?" ucapku dan langsung dibalas anggukan darinya

"Kalau begitu kita keruanganku saja. Disini panas" ucapku. aku membantu eunha beridiri dan menuntunya untuk keluar. Sebelum itu aku memberi intruksi pada mereka agar meneruskan latihanya sampai pelatih datang

"Yerin. Kau yang mengatur mereka saat aku tidak ada" ucapku. Saat itu juga aku melirik sinb yang terlihat biasa saja. Lagi-lagi aku mengacuhkan padanganya dan kembali menuntun eunha keluar

Yerin
Wuah sajangnim menyuruhku memimpin mereka saat dia tidak ada. Ini adalah kesempatanku agar aku bisa segera debut dan menjadi pemimpim tentunya. Agh aku tidak sabar ingin segera debut dan menjadi artis yang terkenal

"Kajja kita lanjtkan. Fighthing" ucapku semangat

Sinb
Mereka mau kemana? Kenapa unnie terus mengandeng eunha unnie. Apa mereka mempunyai hubunngan? Tapi bagaimana bisa? Eunha unnie tidak pernah membicarakan sowon unnie saat bersamaku. Padahal kita selalu bertukar cerita saat berdua.

"Yak sinb kenapa kau terus melamun. Kau aneh sekali hari ini" ucap yerin unnie yang terlihat kesal padaku.

"Mian unnie. Aku sedikit mempunyai masalah makanya aku tidak fokua" ucapku beralasan


Eunha
Walaupun aku kekantor berlari dan membuat kaki indahku luka tapi aku senang karna sajangnim memperhatikan aku. Aku terus memandang ya sambil tersenyum

"Gomawo sajangnjim" ucapku.

"Untuk apa?" balasnya

"Karna sajangnim sudah memperhatikanku"senyumku. Dia terus menatapku aneh. Aku mulai takut. Apa aku mengatakan hal yang membuatnya marah? Tatapanya semakin tajam kearahku. Aku mulai tidak paham lagi karna wajahnya sekarang sangat dekat dengan wajahku. Sepertinya ia hendak menciumku. aku hanya bisa memejamkan mataku sekarang. aku merasakan hembusan nafanya yang mengenai wajahku. Dan benar. Ada sesuatu yang mendarat dipipi kananku. Dan itu terasa kenyal sekali. Perlahan mataku terbuka dan dia belum melepaskan ciuman dipipiku.

"Sajangnim" lirihku. Seketika itu dia melepaskan ciumanya. Dia terlihat salah tingkah sekarang. aku masih mematung sambil memegangi pipiku. Aku tidak menyangka dia akan berbuat sejauh hal .

"Mi-mian. aku tidak bermak---" cup. Aku langsung saja mendaratkan kecupan dibibirnya. Aku juga tidak tau kenapa aku malah menciunya. Dia terlihat terkejut. Karna tidak tau harus berkata apa aku langsung saja membuka kota makanan yang ada disampingku. Sekarang aku yang jadi salah tingkah. Dengan ekspresi malu aku menyuapi makanan yang kubuatkan untuknya

"Enak" ucapnya sambil mengunyah.

"Syukurlah jika sajangnim suka" balasku tersenyum.

Didalam ruangan yang cukup mewah itu hubungan sowon dan eunha menjadi lebih intim. Tidak jarang sowon menggoda eunha dengan rayuan mautnya. Sedangkan diruang latihan mereka berempat masih berlatih dengan pelatih baru mereka. Ny. Park menyuruh sinb meminpin gerakan dance mereka karna ia terlihar lincah diantara semuanya

Sinb
Kenapa sulit sekali menghilangkan perasaan cemas ini. Apa yang sedang mereka lakukan diruangan sowon unnie. Apa mereka melakukan hal yang aneh? Kenapa juga aku berpikir sejauh itu. Sudahlah semoga saja mereka tidak melakukan hal aneh. Aku harus melakulan yang terbaik agar sowon unnie bangga melihatku

Sudah 1 jam kami berlatih dan sekarang adalah waktu untuk beristirahat. Aku melajukan kedua kakiku kesudut ruangan dan mengambil ponselku yang ada didalam tas. Tertera foto sowon unnie yang kubuat menjadi wallpaper di ponselku. Aku tidak mau semuanya tau kalau aku mengidolakan sowon unnie ah kurasa bukan hanya mengidolakan tapi... Menyukainya lebih dari seorang idola . Dia adalah panutanku juga

"Sebaiknya aku mengirim pesan padanya" ucapku bersemangat

Unnie. Mau makan siang denganku? Aku membawakan makanan untukmu

Aku masih menunggu balasan darinya dengan senyuman yang terus nenghiasi wajahku. akhirya dia mebalas pesanku dan seketika itu senyumam diwajahku memudar







TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLO JUGA. KARNA AKAN UP SESERING MUNGKIN

My Boss Is My Idol  #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang