MBiMI-13

756 73 8
                                    

Teken bintang sebelum membaca guys





🤗
"Gomawo unnie" lirihku. Dia membalas pelukanku. Saat aku ingin melepaskanya dia malah semakin mengeratkan pelukanya

"Unnie. Bgaimana kalau yang lain lihat" ucapku cemas.

"Hanya sebentar. aku masih ingin memelukmu" balasnya santai. aku hanya bisa pasrah sekarang. Kubalas pelukan sowon unnie dengan erat.

🚪
Ternyata dari balik pintu ada yuju umji dan yerin yang menyaksikan kejadian itu lewat kaca pintu. Sowon dan sinb tidak menyadari akan hal itu.

"Lihatlah. Benarkan dugaanku kalau sinb dan sajangnim punya hubungan" bisik yuju ke umji dan yerin.

"Aish lebih baik kita pergi sebelum mereka tau" ucap yerin.


Sesuai janjinya sowon menemani sinb untuk mencari eunha.
Sowon
"kita mau mencari eunha kemana?" tanyaku pada sinb dia sepertinya juga binggung akan mencari eunha kemana.

"Agh aku tau. Selain kita eunha unniekan juga dekat dengan trainee jyp. Sana. Ya. Itu namanya. Unnie apa tidak sebaiknya kita kesana?" ucapnya antusias. aku hanya mengangguk karna aku juga binggung mencari eunha kemana.

"Yasudah tunggu apalagi. Kajja" ucapku sambil membukakan pintu mobil untuk sinb. Dia tersenyum melihatku dan aku membalas senyumanya

Didalam mobil.

Aish saat didalam mobil dia selalu saja mengacuhkanku dan malah sibuk dengan ponselnya.
"Sinb" ucapku.

"Ya unnie" balasnya tanpa melihat kearahku. Aku hanya membrlalaikan mataku malas. aku langsung saja merebut ponselnya

"Unnie. Kau kenapa sih. aku sedang bermain game"rengeknya sambil mencoba merebut ponsel yang kupegang. Aku memasukkan ponselnya kedalam sakuku

"Kau ini kebiasaan. Akukan sedang bersamamu. Kenapa kau mengabaikanku" ucapku kesal.

"Yak unnie kembalikan" teriaknya. Wuah sejak kapan dia berani berteriak padaku seperti ini.

"Yak kau kenapa berteriak padaku" ucapku tak kalah keras darinya.

"Aish terserah" balasnya cemberut. Dia sudah tidak merebut ponselnua dariku tapi dia hanya diam memandang kearah luar jendela.

"Kau marah?" ucapku pelan tapi terdengar jelas. Lagi-lagi dia hanya diam. Akupun meraih tanganya dan kugenggam

"Baiklah aku minta maaf. akan kuberikan ponselmu nanti" lanjutku. Dia mengarahkan pandanganya kearahku.

"Baiklah aku akan memaafkan unnie. Tapi jangan lupa ponselku" balasnya tersenyum.

"Baiklah hwang sinb" balasku dengan nada yang penuh penekanan

Setelah hampir 1 jam akhirnya sinb dan sowon sampai didepan gedung jyp. Sinb segera menghubungi dahyun temanya. Dan kebetulan eunha memang ada disitu

Sinb
"unnie lebih baik kita tunggu mereka dibasement saja." ucapku sowon unnie hanya mengangguk pelan dan menuruti perkataanku.

Akhirnya setelah 10 menit menunggu. aku melihat eunha unnie keluar bersama sana unnie. Aku memperhatikan mata  eunha unnie yang terlihat habis menangis. Ada apa denganya? Apa dia sedang ada masalah?

"Unnie" teriakku dan berlari kearah eunha unnie. Aku memeluknya erat

"Unnie kenapa kau pergi tidak bilang. Kami semua mencemaskanmu" ucapku. Dia hanya membalas pelukanku

"Mian aku hanya sedang bosan. Makanya aku pergi" balasnya.

Merekapun akhirnya pamit pada sana. Sinb dan sowon mengantarkan eunha pulang kerumahnya. Tapi eunha menolak. Akhirnya sowon mengajak eunha menginap dirumah sinb.

Eunha
Entah apa yang menggambarkan perasaanku saat ini. Suka atau sedih. aku tidak tau. Yang jelas aku tidak ingin pulang kerumahku. Disana seperti rumah hantu yang tak berpenghuni. Dan akupun harus menginap dirumah sinb. Sudah lama aku tidak kesini. Dan semua ini menginggatkanku pada kenangan kita dulu.

"Unnie. Kau maukan tidur dikamar jessika unnie?" ucap sinb padaku. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum lemah.

"Sowon unnie. Kau tunggu disini dulu ya. Aku akan mengantarkan eunha unnie kekamar dulu" ucap sinb pada sowon unnie. Aku sedikit melirik kearahnya dan kurasa sowon unnie melihatku tapi dia segera membuang muka kearah lain. Tiba-tiba sinb mengandeng tangaku menuju kamar jessika unnie. Kenapa dia tidak mengajakku tidur dikamarnya? Apa dia akan tidur dengan sowon unnie

Kami sudah sampai dikamar jessika unnie. Dulu kecil aku dia dan sinb sering tidur bertiga disini. Kenangan itu... aku ingin kembali kemasa itu...
"Unnie beristirahatlah disini. Kalau unnie tidak enak badan besok ijin saja. Nanti aku kan bicara pada sowon unnie" ucapnya.

"Gomawo sinb" balasku lesu. Kedua tangan sinb menangkup pipi chubbyku dan pandangan kami bertemu

"Jika unnie sedang ada masalah sebiknya unnie Bercerita padaku. Aku tidak mau melihat unnie seperti ini" lirihnya tepat diwajahku. Kedua tanganku melepaskan tangan sinb dari pipiku. Dengan cepat pula aku mencium bibir sinb. Kali ini aku melakukanya dengan cepat sehingga dia tidak akan bisa menolak. Entah kenapa aku merindukanya saat ini. aku merindukan perhatianya merindukan semuanya yang ada pada dirinya. Sinb tidak terlihat ingin melepaskan ciumanya. akupun melanjutkan dengan melumat lembut bibirnya. Dari ciuman ini kurasa dia sudah menyukai orang lain. akupun melepaskanya dengan perlahan
"Mian. Hanya saja aku merindukanmu" lirihku. Dia tersenyum

"Aku mengerti. Sebaiknya unnie cepat beristirahat. Ini sudah malam. Goodnight eunha unnie" balasnya yang terlihat bahagia. dia berjalan kearah pintu dan nenutupnya kembali

"semoga kau bahagia bersama sowon unnie sinb" ucapku

Sowon
Kenapa sinb lama sekali mengantar eunha. Agh lebik baik aku menunggunya dikamar saja. Ah ini kesempatan yang bagus dengan begini aku bisa berduaan dengan sinb

"Hmm kamar ini tidak berubah sedikitpun. Bagaimana bisa dia sampai mengukir namaku dilemarinya. Agh itu berlebihan" ucapku

Ceklek.

aku mendengar suara pintu yang terbuka. Itu pasti sinb. Saat aku mengarahkan pandanganku dia terlihat terkejut
"Unnie. Kenapa kau masuk kesini" ucapnya yang terlihat gugup

"Wae? Bukankah kita akan tidur dikamar ini?" ucapku sambil bersmrik. Dia mendekat kearahku

"Yak unnie. Kau itu menyebalkan sekali. Bagaimana bisa kau masuk kekamarku. Jessika unnie saja tidak kuberi ijin tapi kau.--aish" balasnua yang terlihat marah. Aku hanya menahan tawaku sekarang

"Wae? Kau seharusnya senang karna idolamu ini sudah ada didepan matamu" jawabku. Seketika wajahnya memerah. aku tau dia sangat malu sekarang. Aku mendekat kearahnya dan memeluknya

"Aku sudah tau. Jadi kau tidak perlu malu. Bukankah ini bagus. Idolamu ini juga menyukaimu. Bahkan sangat menyayangimu" ucapku pelan. Dia hanya menyembunyikan wajahnya didadaku. Kurasa sinb benar-benar malu sekarang.

"Sejak kapan?" ucapku yang masih memeluknya.

"Sejak pertama kita bertemu. Aku sudah menyukaimu unnie tapi kirasa unnie tidak menyukaiku. Jadi yang bisa kulakukan hanya mengidolakanmu secara diam-diam. dan itu sudah membuatku bahagia" balasnya. Aku melepaskan pelukan kami dan menatap wajahnya







TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS
FOLLOW JUGA

My Boss Is My Idol  #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang