_ 18 _

30 2 0
                                    

_ Di restoran

" jhiro, apa kamu baik2 saja?.."
Seru Jhonatan saat menyadari keponakan kesayangannya itu, sedari tadi tdk bersemangat sama sekali.

" hah?!..."
" sedari tadi km hanya diam, seperti sedang memikirkan sesuau "
" ah... Tdk ada , jhiro tdk memikirkan apapun "
" benarkah?... Lalu knp kau terlihat begitu sedih?..."
" tidak, jhiro tdk sedih "
" kamu bisa menceritakannya kp om, siapa tau om bisa membantu "
" sungguh , jhiro tdk papa "
" ok jika km bilang begitu "

Jezu tersenyum, mesti senyumnya itu terlihat di paksakan tdk membuat jhonatan ingin bertanya apa pun lagi.
Dia tau benar sifat keponakannya ini, jika Dia tdk ingin bercerita bagaimanapun kita memaksanya dia tetap tdk akan bercerita.

_ saat itu juga

" Hei jhiro!!!"

Jezu menoleh ke arah seseorang yg saat ini sudah berdiri di samping nya sambil tersenyum riang.

" au kak Venu"
Jezu tersenyum manis seperti biasanya, saat ia melihat sosok Laki2 yg di kaguminya itu.

Tentu saja perubahan expresi sang keponakan, membuat ke 2 mata Jhonatan melebar.

Gmn tdk, laki2 yg menguncir rambut panjangnya itu terlihat begitu sumringah saat ini, jauh berbeda dgn beberapa detik lalu yg terlihat begitu sedih dan tdk bersemangat sama sekali.

" gak nyangka bisa bertemu disini " seru Venu masih dgn senyum sumringahnya.

Senyum Venu sirna seketika saat ia melihat Sosok Jhonatan yg saat itu sibuk menikmati secangkir kopi hangat yg di pesannya.

Jezu yg menyadari expresi Venu langsung berbicara.

" ah.. Om, ini kak Venu, dia senior Jhiro di sekolah "
seru Jezu memperkenalkan.

Jhonatan yg sedari sibuk menikmati kopi hangatnya itu langsung menoleh ke arah Venu yg saat ini langsung membungkukkan badan.

" selamat siang Om "
seru Venu dgn nada begitu sopan.
" au.. Tdk perlu seformal itu "
seru jhonatan di iringi senyum.
" hejehe.. " Venu tersenyum malu.

" kak Venu sendirian?..."
Seru Jezu yg langsung membuat sang punya nama menoleh ke arahnya.

" ah tdk, Aku kesini bareng Bocah itu "
Venu menunjuk Tobu yg masih sibuk melihat2 daftar makanan di meja kasir.

" eh... Sejak kapan kalian akur?.."
Tanya Jezu bingung, saat melihat sosok Tobu di sana.

Venu hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya, Dia tau apa yg ada di fikiran Jezu saat ini.

Jezu tau bedul tentang 2 mahluk ini, mereka tdk pernah bisa akur jika di pertemukan. Tapi.. Saat ini mereka pergi ber 2,itu ajaib sekali menerut Jezu.

" so, apa kalian mau gabung di meja kami ?.."
seru Jhonatan yg langsung membuat Venu menoleh ke arahnya.
" oh... Makasih Om, biar kita cari tempat sendiri " Venu nyengir.

Jhonatan menoleh ke sekelilingnya, hampir setiap meja sudah di tempati.
Bahkan ada yg berdiri untuk mengantri .

" kalian yakin?... Sepertinya semua meja sudah di tempati. Dan itu akan memerlukan waktu cukup lama untuk menunggu mejanya kosong "
Jhonatan menjelaskan.

Kata2 jhonatan membuat Venu menoleh kesekelilingnya, benar saja hampir semua meja sudah terisi, hanya ada dua meja yg memang kusus satu orang saja yg masih kosong di pojokan, dan itu tdk mungkin bisa ia tempati.

" apa perlu Jezu meminta mu untuk gabung dgn kita ?.."
Seru Jezu yg membuat Venu tersenyum malu.

" kalo gitu ok deh " venu.

*** TRY TO LOVE ME  ***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang