" Hadiah Milad "

3.3K 262 10
                                    

" Sakinah mawadah warahmah nggeh ning"

" Iyaa, syukron suf. Kamu jangan lama lama ngejomblo yaa "

Yusuf terkekeh " Insya Allah ning "

" Jangan insya Allah muluu cari kek " celetuk Zakaria, abinya.

Saat ini mereka berada di dalam ruangan keluarga, rumah kyai Muhamad. Acaranya selesai satu jam yang lalu, tapi Ulya tidak memperbolehkan keluarga Yusuf untuk pulang.

" Yusuf masih mau belajar bii " jawab Yusuf.

" Apa salahnya belajar sambil ibadah ?" pernyataan Zakaria membuat Yusuf bingung.

" Ibadah ? " polosnya.

" Jangan polos polooossss uda gedee.. Masaa gak ngerti " ejek Zakaria yang mengundang tawa diruangan itu.

Yusuf yang peka, meskipun terlambat langsung menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Insya Allah abi. Yusuf akan shalat istikharah dulu "

" Jadi kamu mau, nikah? "

" Nggeh abi asal ada calonnya. Yusuf mau minta dulu sama Allah "

" Abi tunggu " sedikit ada ancama disitu.

" Yusuf.. Pulihkan ingatanmu. Kau akan bertemu jodohmu" kali ini yang berbicara kyai Muhamad.

Semua orang tentu bingung dan Yusuf juga. Seakan ada sesuatu yang tersembunyi dari ucapan itu.

Hening beberapa saat Dann

" Itu saran saya untuk kamu Yusuf " lanjut lagi kyai Muhamad.

Kyai muhamad menyuruh Yusuf memulihkan ingatannya karna beliau tau. Cintanya pada Fatimah sangat kuat.

Beliau ingin melihat keduanya bersanding bahagia. Dan beliau juga ingin Yusuf tidak menyesal ketika ingatannya sudah pulih.

Ketika ia tahu bahwa orang yang dicinta adalah Fatimah.

Namun apadaya takdir tak memihaknya untuk saat ini.

Dengan ragu Yusuf berkata " Nggeh kyai "

" Eumm kamar mandi sebelah mana nggeh kyai ?" lanjutnya lagi sedikit kikuk.

" Sebelah sana. Kamu lurus saja lalu belok kanan "

" Ngapunten nggeh kyai. Saya numpang "

" Tidak apa apa. Anggap rumah kamu sendiri "

Yusuf mengangguk dan pamit kepada yang lain. Ia berjalan menuju petunjuk arah yang dikatakan kyai Muhamad.

Saat ini Yusuf tinggal berbelok ke kanan tapi sayangnya ia tidak melihat benda yang di pajang disitu.

Ia terburu buru karna sudah tak tahan menahan dari tadi. Padahal benda itu adalah foto seorang gadis yang menjadi alasan ingatannya hilang.

Dia Fatimah. Yaa, Fatimah Az Zahra.

Begitupula saat Yusuf kluar dari kamar mandi dan kembali ke ruangan tamu. Ia tidak melihat foto yang dipajang disana.

" Kami rencananya mengirim Yusuf belajar ke Mesir "

Ucapan abinya itu sedikit terdengar ditelinga Yusuf ketika berjalan menuju ruang tamu.

Setelah sampai, ia duduk seperti semula. Tapi Yusuf ingin sekali menanyakan apakah benar abinya akan mengirimnya belajar ke Mesir ?

" Jadi kapan rencananya? " ucap kyai Muhamad.

" Insya Allah secepatnya. Itung itung hadiah milad "

Bagaikan Cinta Fatimah Dan AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang