" Gus Alif "

3.4K 294 0
                                    

Akhirnya acara itu selesai dengan lancar, tanpa halangan apapun. Para tamu sudah berangsur² meninggalkan pesantren.

Namun ada juga yang tidak. Termasuk keluarga yang ada di ndalem.

Mereka banyak berbincang tentang masalalu masing². Sepertinya mereka adalah sahabat yang tak pernah berjumpa.
Beberapa detik kemudian. Mereka malah membicarakan anak masing². Dan berusaha memperjelas bagaimana dan seperti apa anak² nya itu.

Kyai Muhammad lebih mendeskripsikan Ulya. Tapi yang sebelah malah menanyakan Fatimah.

Mereka yang dimaksud adalah seorang laki² paruh baya dan anaknya yang tampan.

Dia biasa dipanggil kyai Hasan dan Gus Alif. Mereka orang terpandang namun tidak memiliki pesantren.

" Jadi bagaimana nak Alif. Kamu sukanya sama siapa? " pertegas kyai Hasan.

Dengan mulut yang gemetar Alif membuka mulut " Fatimah bi "

Deg

Apa katanya? Fatimah?  Sakit rasanya. Sudah dikacangi daritadi, Yusuf malah mendengar semua ini. Dadanya sesak, ia terus mengingat Allah agar dadanya tidak sesak seperti ini.

Kyai Muhammad melirik Yusuf gelisah. Beliau sudah tau kekaguman Yusuf pada Fatimah dari awal mereka bertemu. Begitupula sebaliknya.

Terbukti dengan tingkah Yusuf yang salah tingkah ketika berhadapan dengan Fatimah, begitupula sebaliknya juga.

Kyai Muhammad tersenyum kepada kyai Hasan " Mohon maaf sekali san. Bukannya saya menolak perjodohan ini. Tetapi saya sudah ada calon buat Fatimah "

Tiba tiba Yusuf tersedak. Padahal dia tidak minum ataupun makan apapun.

" Kamu tidak apa² " ucap Alif.

" Saya tidak apa² gus "

Melihat tingkah Yusuf, kyai Muhammad semakin yakin jika Yusuf yang terlebih dulu mencintai anak bungsunya itu.

Sedangkan Hasan melirik Alif. " Bagaimana? " bisik Hasan.

" Saya terserah abi saja "

" Kalau begitu saya tidak akan membatalkan perjodohan ini. Saya akan menjodohkan Alif dengan Ulya. Minggu depan kami akan kesini untuk mempersunting Ulya " tegas Hasan.

Tidak apa tak medapatkan Fatimah. Ulya kan ada, mereka sama sama cantik dan punya ilmu yang tinggi.

Jadi laki² mana yang berani menolak keduanya? Kecuali Yusuf.

" Saya akan tunggu kalian kemari " ucap Muhamad.

Setelah membicarakan perjodohan ini. Mereka pamit untuk pulang. Muka Yusuf seketika menjadi kusut.

Kyai Muhammad hanya tersenyum melihat kegelisahan Yusuf itu.

.....

" Alhamdulillah iso turu mane " keluh Faisal dengan logat jawanya.

" Emang kemarin² Gak tidur ?" toleh Akin yang ada disebelahnya.

" Yoo turuuu. Mau kan beres² sepondok. Lessu " sambil mempertekan kalimat Lessu.

" Gak iklash !"

" Ikhlaslah kin "

Mereka sibuk berdebat mengkacangi Yusuf yang ada disebelahnya. Ia melamun, ntah apa yang dia lamuni.

Sedetik kemudian. Akin menoleh ke arah Yusuf yang diam membisu daritadi.

" Gus.. " Akin menggoncang tangan Yusuf, namun tak digubris.

" Guseee " teriak Faisal.

Lamunan Yusuf buyar seketika " Ada apa sal? "

" Ngelamun ngunu "

" Nggak. Saya lagi menikmati angin malam" bohongnya.

" Mosok ta guss.. Daritadi diem gitu " Akin.

" Saya capek mau ngomong " matanya masih setia menatap bintang malam.

" Hallah. Capek ngomongg " celetuk Faisal.

" Sall. Jangan diganggu lagi galau " Akin.

Biasanya Yusuf akan merespon ketika kedua sahabatnya menggodanya. Tapi hasil malam ini nol.

Tidak ada responan dari Yusuf. Ia tetap saja menatap langit malam. Tangannya dijadikan bantal kepalanya.

Apa tidak pegal daritadi diem trus tangannya dijadikan bantal. Hah yasudahlah apa kata Yusuf.

Akin dan Faisal saling menatap. Di dalam mata mereka seakan menanyakan ada apa dengan Yusuf? Namun apalah daya mereka tidak tau masalahnya.

Beberapa menit kemudian suasana menjadi hening. Faisal dan Akin juga diam.

Mereka terlalu lelah untuk berbicara, karna hari ini cukup menguras tenaganya.

Tiba tiba bel pesantren berbunyi, menandakan jika waktunya harus tidur.

Akin tersadar dari larut lamunannya " Sal, Gus ayo ke kamar bel sudah bunyi "

" Ayok " Faisal.

Tapi Yusuf masih melamun dengan posisi yang sama.

" Gus "

".."

" Gussss "

".."

" Gus maling guss malingg "

Yusuf tersentak dan langsung berdiri "Mana mana mana "

" Haha.. Gak ada gus. Bel sudah bunyi. Ayo tidur " ajak Akin.

" Iya "

Yusuf segera tidur, ia sudah lelah dengan drama kehidupan ini. Dan berharap esok pagi dia melanjutkan kewajibannya lagi dengan baik.

****
Maaf baru uploud. Sebab sudah mau UKK dan banyak tugas UKBM.

Maaf juga kalo ceritanya garing:v hehe dan sedikit.

InsyaAllah saya berusaha untuk update trus.

Beri masukan biar saya bisa memperbaiki. Jangan lupa kasi bintang.

Wassalam "Karomahssd.

Bagaikan Cinta Fatimah Dan AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang