Matter Of Time (20)

1.5K 146 12
                                    

Akhirnya pagi ini Sehun memutuskan untuk mendatangi rumah orang tua Irene, ia berharap jika Irene berada disana. Sehun hampir saja gila karena dua hari ini Irene belum juga kembali.

"Annyeonghaseyo ahjussi." Sehun menyapa ayah mertuanya yang sedang merawat tanaman yanga ada di pekarangan rumah nya.

"Sehun-aa apa kabar? Ayo masuk."

Sehun mengikuti tuan Bae masuk ke dalam rumah, ia memandang sekeliling mencari Irene namun tampaknya gadis itu tidak berada di rumah ini.

"Apa istri mu belum kembali?"

"Eo..eoh ne ahjussi." Sehun heran, apa ayah mertuanya mengetahui jika Irene tidak pulang dua hari ini? Ia menjadi gugup, ia takut akan disalahkan karena hilangnya Irene.

"Kau tidak menganggap ku ayah mu ternyata."

"Ah joesonghamnida abeonim." Sehun membungkuk dalam posisi duduknya.

"Anak itu keterlaluan, bisa-bisa nya ia meninggalkan suaminya hanya karena orang lain."

Sehun tidak mengerti dengan apa yang tuan Bae bicarakan. "Maaf abeonim, aku tidak mengerti."

Tuan Bae melipat kedua lengannya di depan dada. "Joo-hyun tidak memberi tau mu? Kemarin ia dijemput oleh eonni nya dan pergi ke Busan karena adik Siwon sangat ingin bertemu dengannya."

Sehun lantas bernafas lega, ternyata Irene berada di rumah eonni nya. Namun disisi lain, ia kesal mengapa Irene tidak memberinya kabar. Irene bahkan tidak berniat untuk menjemput ponselnya yang tertinggal.

"Jadi ada apa kau mengunjungi ku?"

"Hanya ingin menyapa ayah mertua, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku berbincang dengan abeonim.."

Setelah basa-basi itu usai, Sehun segera berangkta menuju Busan. Ia tidak peduli dengan pekerjaannya, saat ini yang ia ingin hanya bertemu dengan Irene.

...

Pagi ini seorang pria telah membuat noona nya begitu kesal. Irene terpaksa bangun pagi hanya karena adik dari kakak iparnya itu terus saja menghendaki hal-hal aneh. Salah satunya ia ingin agar Irene memasak sarapan ala London, karena ia tidak terbiasa makan makanan Korea.

"Ah molla. Aku tidak ingin memasak. Makan saja diluar sana dasar bocah!!"

Irene meneriaki Jaehyun yang sedang bersantai di ruang keluarga. "Noona kau bahkan belum menjamu ku dengan baik."

"Aku tidak peduli. Bahkan aku tidak ingin bertemu dengan mu."

Jaehyun berjalan menghampiri Irene yang tampak kacau di dapur. "Benarkah? Kau tidak merindukan ku?"

"Lebih baik aku membersihkan popok William dari pada merindukan mu."

"Aku merasa terhina noona." Jaehyun menarik kepala Irene dan mengapit di ketiaknya. "YAK YAK BOCAH IDIOT KAU BAU. LEPASKAN AKU!!" Jaehyun menggoyang tubuh Irene ke kanan dan kekiri masih dengan kepala gadis itu yang berada di bawah ketiak Jaehyun. "Yak bagaimana mungkin kau memperlakukan noona mu seperti ini."

Irene memukul-mukul lengan itu, akhirnya ia terpaksa menggigit lengan Jaehyun hingga pria itu melepas kepala Irene. "SIAL! KAU SANGAT BAU."

"Oh Joo-Hyun!!"

Irene dan Jaehyun serentak mengalihkan pandangan mereka pada sosok yang baru saja tiba. Irene yang tau siapa tamu itu, membalik badan dan kembali menyibukkan diri. Sehun mendekat, dan tiba-tiba memeluk Irene dari belakang. Membuat gadis itu terlonjak dan melepas pisau yang sedang ia pegang.

"Apa yang kau lakukan? Noona hampir saja terluka!!" Jaehyun panik melihat Irene yang hampir saja menggores lengannya dengan pisau.

"Kau tau aku sangat khawatir." Sehun berbisik pelan.

Only a Matter of Time (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang