Matter Of Time (15)

1.4K 168 3
                                    

"Sehunnie. Oh Sehun... OH SEHUN!! YAK OH SEHUN."

Tenaga Irene hampir saja habis karena harus bolak-balik membangunkan Sehun, menggoyang tubuh besar itu, berteriak terus menerus. Namun yang Sehun lakukan hanya menjawab "Aku bangun" dan kemudian pria itu kembali tidur.

Merasa lelah, Irene memutuskan untuk sarapan lebih dulu. Tapi ia sama sekali tidak dapat menikmati sarapan itu karena harus diselingi dengan acara meneriaki Sehun yang tak kunjung bangun.

"OH SEHUN!!"

"OH SEHUN!!"

"SEHUN!!!"

"ARRASSEO!!! Arrasseo, aku sudah bangun. Jadi berhenti berteriak."

Irene menghembuskan nafas nya lega saat melihat Sehun yang bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Ia sedikit menata sarapan untuk Sehun. 

Irene menyudahi sarapannya bersamaan dengan Sehun yang sudah rapi. Tepatnya menggunakan kemeja, tidak dengan jas nya. Lengan kemeja ia lipat hingga siku karena ia harus sarapan terlebih dahulu.

"Tenggorokan mu baik-baik saja?"

"Jangan banyak tanya. Habiskan sarapan mu. Kau tidak lihat pukul berapa ini?" Irene memarahi Sehun, layaknya seorang istri yang memarahi suami nya yang malas untuk berangkat kerja.

"CEO tidak masalah jika terlambat."

Irene menghentikan acara mencuci piringnya. Ia berbalik, melipat kedua lengannya dan menatap Sehun kesal. "Ini hari pertama mu menjadi CEO, kau tidak berpikir apa yang akan orang-orang katakan nantinya?"

"Aku tidak peduli." Sehun menaikkan kedua bahunya dan kembali mengunyah makanannya.

"Baiklah. Aku hanya akan memberi tau appa Oh."

"Yak Oh Joo-hyun!!"

"Wae??"

Sehun malas melanjutkan debatnya dengan Irene. Ia tak seharusnya melawan Irene yang keras kepala itu. Tidak ada kesengajaan bangun terlambat, hanya saja karena acara yang melelahkan malam kemarin, membuat Sehun tidur larut malam.

Sehun mengambil dasi yang diserahkan Irene padanya, ia juga memasang jas dengan dibantu Irene. Irene kembali membersihkan meja bekas Sehun dan mencuci piringnya.

"Kau tidak ada kelas?"

"Tidak. Hari ini aku ada janji dengan Baekhyun."

"Tidak ada club!!"

Irene tertawa pelan. "Arrasseo Oh Sehun."

Sehun selesai memasang sepatunya. Ia bangkit dan menghampiri Irene sebentar, hanya sekedar memberi izin pada gadis yang sibuk dengan kegiatannya. "Aku berangkat."

Irene berbalik, ia mengeringkan tangannya pada apron yang ia pakai kemudian mengisyaratkan Sehun untuk mendekat. Tangan Irene terulur kearah rambut Sehun, ia menata sedikit rambut Sehun yang tampak berantakan

"Perhatikansikap mu mulai sekarang. Jangan permalukan appa mu dan cari uang yang banyakuntuk ku." Irene berseru sambil melambai-lambai pada Sehun yang hanya mendengusmendengar nasehat Irene.

...

Irene tidak tau harus kemana setelah bertemu dengan Baekhyun. Ia merasa terlalu cepat untuk pulang. Dan akhirnya Irene memberhentikan taksi dan meminta untuk mengantarnya ke Oh Corp. Mungkin ia bisa berkeliling selagi menunggu Sehun selesai bekerja.

"Hujan." Irene memandang keluar jendela saat melihat titik air yang jatuh pada kaca mobil. Ia melihat arloji ditangannya. "Ini sudah selesai makan siang."

Only a Matter of Time (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang