Matter Of Time (31)

1.5K 174 26
                                    

Setelah Chanyeol pergi, Irene mulai bosan menunggu Sehun. Pasalnya sejak Chanyeol datang, Sehun pun tak kunjung datang menjemputnya.

Irene merogoh tas nya mengambil ponsel. Ia menunduk sedih saat melihat pesan yang baru saja masuk. Aku tidak bisa menjemput mu. Singkat, ya hanya itu yang Sehun katakan.

Irene bergegas memesan taksi, ia tiba-tiba merasa kesal. Bisa-bisa nya Sehun membatalkan janji begitu saja. Ia bahkan sudah menunggu pria itu cukup lama namun sama sekali tidak ada kata maaf dari Sehun.

Tiba di apartement Irene membanting pintu dan melempar barang nya sembarangan, tanda jika ia sedang kesal. Irene memang berubah menjadi kekanakan jika berduaan dengan Sehun.

Rasa kesal itu semakin memuncak ketika Irene melihat Sehun yang asik bermain playstation. Tanpa rasa bersalah dan ia bahkan tidak menghiraukan Irene yang pulang.

"Oh Sehun." Irene mendudukkan tubuhnya dengan kuat. Ia melipat kedua lengannya memperhatikan Sehun. "Oh Sehun!!"

Irene benar-benar tak percaya, Sehun mengabaikannya. "OH SEHUN KAU TIDAK MENDENGAR KU?"

"Kenapa kau suka sekali bereriak?"

Irene bungkam seketika saat Sehun melempar stick game dan menatap dingin ke arah nya. Sehun beranjak meninggalkan Irene.

"Sehunnie wae gurae?" Irene bertanya dengan suara yang bergetar takut.

"Kau bahkan masih bertanya pada ku."

"Aku benar-benar tidak mengerti."

"Tidak tau malu!"

Irene kembali terdiam. Sehun tidak pernah seperti ini. Ia merasa jika Sehun menjadi kasar malam ini.

"BAGAIMANA AKU BISA TAU JIKA KAU HANYA DIAM SEPERTI ITU OH SEHUN."

Irene tidak tahan lagi saat melihat Sehun yang berganti bermain dengan ponselnya. Pria itu tidak seperti Sehun yang biasanya.

"APA YANG PERLU KAU TAU? KAU BAHKAN SUDAH TAU SEGALANYA. Aku tidak habis pikir kau bisa sekejam ini pada ku." Sehun menatap tajam pada Irene yang masih membeku.

"Oh Sehun ku mohon bicara dengan jelas."

"Kau tidak seharusnya melakukan hal itu pada ku. Jika kau memang tidak mencintai ku, jangan berpura-pura jika kau mencintai ku. Aku pasti terlihat sangat menyedihkan dimata mu."

Irene membelalak saat mendengar Sehun. Mengapa Sehun bisa beranggapan jika ia hanya berpura-pura mencintai pria itu. "Aku tidak tau maksud permbicaraann mu."

"KAU TIDAK MUAK TERUS MENGATAKAN TIDAK TAU DAN TIDAK TAU BAE JOO HYUN?"

"AKU MEMANG TIDAK TAU APAPUN OH SEHUN!"

"MULAI SEKARANG BERHENTI BERSIKAP MANIS PADA KU, BERHENTI MEMBERI PERHATIAN PADA KU. KU PIKIR KAU SUDAH BISA MELUPAKAN CHANYEOL DAN MULAI MEMBUKA HATI UNTUK KU. AKU BAHKAN TERUS BERSABAR AGAR KAU BISA SEPENUHNYA MELUPAKAN NYA DAN DATANG PADA KU. AKU BAHKAN TIDAK PERNAH MENYINGGUNG MASALAH ANAK HANYA UNTUK MENJAGA PERASAAN MU. AKU TIDAK INGIN KAU MERASA TERBEBANI. NAMUN SEMUA SIA-SIA, SAMPAI SEKARANG KAU TETAP MENUNGGU NYA!!!"

Irene mulai menitikkan air matanya. Sehun membentaknya, memaki nya dengan ucapan yang sama sekali tidak benar. Irene tidak bisa menjawab, ia takut melihat Sehun yang dilanda amarah.

Air mata itu semakin mengair deras. "Aku bahkan bersedia mengalah jika dari awal kau jujur mengatakan jika kau memang masih menunggunya kembali."

"Kau salah. Kau salah Oh Sehun." Irene melangkah pelan mendekat pada Sehun.

"Apa karena itu hingga kini kau tidak ingin ku sentuh?" Perkataan Sehun begitu menusuk Irene. "Dua tahun kita bersama, kau bahkan tidak pernah membicarakan masalah anak bersama ku. Kini aku tau alasannya."

Only a Matter of Time (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang