🔞🔞🔞🔞🔞
.
.
.Setelah merasa tenang dan juga perasaannya yang mulai membaik ditambah mendapat kecupan selamat pagi dari Sehun, kini Irene menyempatkan diri berbelanja di pusat perbelanjaan dekat hotel. Tentu saja masih menggunakan card Baekhyun.
Irene tidak mungkin terus menerus memakai pakaian Sehun. Ia juga butuh pakaian jika hendak keluar hotel.
Hari ini Sehun akan pulang lewat sore hari. Karena itu, Irene memutuskan pergi agar tidak merasa bosan berada di hotel. Ia nekat berkeliling tanpa panduan seorang guide.
Ia makan siang seorang diri, melakukan segala hal sendirian hingga ia memutuskan untuk pulang pukul 4 sore setelah berjalan-jalan sejak tengah hari tadi.
"Dari mana saja?"
Irene tersentak saat tiba-tiba Sehun berada di depannya dan mengambil alih belanjaan dari tangannya. Irene tersenyum saat Sehun menyempatkan mencium keningnya.
"Aku harus membeli pakaian."
"Mengapa tidak menunggu ku?"
"Bukannya kau pulang lebih lama?"
"Aku rindu."
Irene tersenyum cerah mendengar pengakuan Sehun. Ia masih berdiam diri melihat Sehun yang menyusun kantong belanjaan miliknya.
Pria itu memang sangat sibuk. Sejak Irene pulang hingga selesai makan malam Sehun hanya berfokus pada laptop dan tabletnya bergantian. Mengabaikan Irene, dan itu tidak menjadi masalah. Ia sangat mengerti hal itu.
"Aku sangat lelah."
Sehun datang dan membaringkan tubuhnya, meletakkan kepalanya diatas bantal yang digunakan Irene untuk menutupi bagian pahanya. Irene tersenyum lembut sambil memainkan rambut Sehun.
"Jangan paksakan. Kau bisa istirahat sebentar."
Irene tak lagi fokus pada acara tv nya. Ia sibuk membelai kepala Sehun dengan mata yang ikut melirik tablet di tangan Sehun.
Tak lagi mengingat pertengkaran diantara mereka beberapa hari yang lalu. Sehun yang kadang kali masih terus mengucap kata maaf karena tidak mendengar penjelasan Irene terlebih dahulu dan sudah berkata kasar pada wanita itu. Kini Sehun yakin jika Irene juga mencintainya melihat wanita yang dicintainya itu terlihat kacau hanya karena ia pergi tanpa kabar.
Irene menghentikan kegiantannya saat Sehun menggenggam tangannya. Pria itu mendongak. Menatap tepat pada manik mata indah itu. Lengan Sehun yang lainnya terulur menarik tengkuk Irene, berusaha mempertemukan dua bibir indah yang sudah menjadi candu tersendiri bagi mereka berdua.
Sehun mengecup bibir itu sekilas kemudian kembali manatap mata yang juga menatap balik padanya. Sehun menarik lagi tengkuk itu, tak lagi sekedar kecupan. Sehun memberi sedikit lumatan di bibir itu.
Ciuman yang tadi lembut berubah lebih menuntut. Irene bahkan mulai melenguh akibat Sehun menghisap bibirnya kuat. Sehun membalik tubuhnya dan merebahkan Irene tanpa melepas tautan mereka.
Sehun mengalungkan lengan Irene agar memeluk lehernya. Sehun membisikkan kata-kata yang bisa membuat Irene bernafas lega.
"Aku mencintaimu. Jangan pernah berpikir jika aku akan pergi meninggalkan mu meski kita bertengkar hebat. Percayalah jika aku akan bersama dengan mu seumur hidupku. Dan jangan pernah berhenti untuk mencintaiku."
Sehun beralih menelusupkan wajahnya pada potongan leher Irene. Irene tiba-tiba memekik saat menerima gigitan pada leher jenjangnya. Sehun melirik sekilas hasil karyanya pada kulit mulus itu, Sehun kembali menatap Irene yang terengah karena menahan nafas sejak tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/179086520-288-k470592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only a Matter of Time (✔)
Roman d'amourDia bukan kekasih ku, dia hanya sahabat wanita ku dan menjadi kekasih dari sahabat ku. Namun saat hari itu tiba, ia menjadi istri ku dalam sekejap. Dan aku begitu mencintai wanita itu.