Matter Of Time (34)

1.9K 188 26
                                    

Sehun tak bisa melepas pandangannya dari Irene yang terus berganti pose di depan sana. Ia tampak begitu santai, bergerak bebas di depan lensa kamera. Seluruh perhiasan yang ia gunakan terlihat sangat cocok pada dirinya.

Kali ini Irene menjadi seorang model perhiasan terkenal. Sesuatu yang baru untuknya, karena pemotretan ini hanya akan berfokus pada wajah dan pergelangan tangan Irene. Tapi Irene sama sekali tidak memperdulikannya, ia terlihat sangat profesional.

"Okay good!!" Irene bernafas lega saat photographer itu menghentikan pemotretannya, diiringi dengan tepuk tangan pujian dari seluruh crew.

"You're so pretty baby."

"Ah thank you Jose."

"Hello Irene, i dont regret having chosen you to be my model."

Pengusaha muda bernama Daniel itu mengecup pipi kiri dan kanan Irene dengan lengan yang menepuk punggung sempit Irene.

"Iam so glad to hear that Mr. Daniel."

"Will you come to my dinner?"

"Sorry i've another plan. Iam so sorry."

"It will be weird if the main model doesn't come. But its okay, nice to meet you Mrs. Bae, i hope we can meet each other again."

"Thank you. Have fun!!"

Irene sedikit berlari menghampiri Sehun yang sedari tadi memperhatikan nya. Sehun menangkap pinggang Irene dan menerima kecupan bibir yang diberikan Irene.

"Kau terlihat sangat sibuk bersama bule-bule itu."

"Itu hanya formalitas Oh Sehun. Jangan coba-coba mencari masalah dengan ku."

Mereka tertawa bersama mendengar gurauan Irene. Sehun membawa Irene berkeliling di gedung pemotretan itu menunggu Guan menyelesaikan segala urusan Irene.

Senyum indah itu tak kunjung pudar dari bibir Irene. Sesekali ia memandangi Sehun kemudian kembali tersenyum. Ia bahagia bisa berbaikan dengan pria itu, melakukan hal yang tak pernah terpikir olehnya. Sehun dengan senang hati menemani Irene terbang ke Italy setelah mendapat kabar dari Guan. 

Jika saja tak ada sang penguasa, Irene mungkin tidak mengizinkan apapun atau siapapun yang hendak memisahkan dirinya dengan Sehun.

...

"Kau pergi kemana?"

"Membukakan pintu, kau tidak dengar bel?"

"Seperti itu?"

Sehun menatap Irene dari atas hingga bawah. Wanita itu tidak menyadari jika kini ia sedang full naked. Irene memberi sebuah cengiran mendengar penuturan dingin Sehun.

Irene mengambil jubah tidur nya dan menutupi tubuh polosnya.

"Kau tidak boleh tidur telanjang jika aku sedang perjalanan bisnis!!!"

"Terserah mu tuan Oh." Irene memutar matanya dan pergi melenggang keluar kamar.

Irene tampak berbinar setelah melihat siapa yang menjadi tamunya pagi ini. Ia bergegas membuka pintu dan menyambut tamu itu.

"Hello boy i miss you."

"Hey my baby aunt i miss you more." Tamu itu mengecup pipi kanan Irene sekilas.

"Kau sudah sarapan?" Irene berjalan ke arah dapur. "Paman mu ada di dalam kamar."

Pria tadi melangkah masuk ke dalam kamar dengan pandangan yang menelusuri setiap bagian apartement. Ia berhenti di ambang pintu bersedekap dada. "Kau tidak berniat untuk berpakaian paman Oh?"

Only a Matter of Time (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang