9. Dia?💌

2.5K 253 23
                                    


“Lo ngasih gue pulpen sebanyak ini dalam rangka apa?” tanya Helen saat Aldi tiba-tiba datang di jam istirahat dan menyodorkan satu pak pulpen kepadanya.

“Bukan dari gue,” jawab Aldi sambil membuka bungkus permen.

“Terus?”

“Mimi peri.”

“Oh!”

Aldi tertawa pelan mendengar jawaban Helen. Ponsel Helen yang berada di saku roknya bergetar menandakan ada pesan yang masuk ke ponselnya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu membuka pesan tersebut.

NethaSalsabila:

Bang Aldi udh ngasihin pulpen nya belum kak? Kmrn mama beliin gue banyak banget jadi ya gue kasih ke kak helen aja

Di pake ya

Lucu kan pulpen nya hihi

Helenaa: Thanks ya, pasti gue pake kok, lucu banget pulpennya


“Kantin kuy!” ajak Aldi sambil menarik rambut Helen.

Helen menepisnya sambil melotot kesal. ”Kantin aja sendiri!”

“Ayo bareng gue aja, jarang-jarang lho, gue ngajakin cewek ke kantin,” kata Aldi sambil menaik turunkan alisnya.

Helen memukul pelan bahu Aldi. ”Jarang apaan? Tiap hari lo ngajakin gue ke kantin!”

“Biasanya yang ngajak lo kan Mimi peri, Hel.” Aldi mengeles.

Helen mendengus kesal mendengarnya. ”Terus aja salahin Mkmi peri. Lama-lama gue kasian sama dia!"

💌💌💌

Sepulang nonton lomba futsal, Helen pulang diantar Papian, temannya Arga. Arga tidak bisa mengantar Helen pulang karena ada keperluan bersama keluarganya. Mengingat hal tadi membuat Helen tersenyum sendiri. Rasanya manis sekali jika diperlakukan seperti itu oleh Arga, karena kapan lagi Arga yang biasanya galak berubah jadi manis, entah karena hal apa yang membuat Arga bersikap seperti itu kepada Helen.


Flashback on

Thanks udah mau dateng kesini.”

Helen tertawa ringan sambil mengibaskan tangannya. ”Sans aja kali. Malahan gue yang harusnya bilang makasih sama lo karna udah ngundang gue buat nonton.”

Arga menggelengkan kepalanya. ”Gak papa. Lo pulang sama siapa?”

Helen mengedarkan pandangannya lalu menggaruk pipinya yang tak gatal. ”Naik taksi kali.”

“Eh, jangan.”

“Lo mau nganterin gue? Ya gue sih mau banget kalo lo mau anterin gue pulang,” kata Helen sambil cengengesan.

“Papian!” Arga memanggil temannya yang kebetulan sedang berjalan ke parkiran.

“Apaan?” tanya Papian saat sudah sampai di hadapan Arga dan Helen.

“Lo bisa anterin dia pulang kan? Gue ada keperluan sama keluarga.”

Papian menganggukkan kepalanya lalu melangkah menuju motornya.

Mr. Bandana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang