26. Bingung💌

1.6K 179 11
                                    

"Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernapas, karbon dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis, udara yang bergerak atau biasa disebut angin juga berperan penting dalam kehidupan beberapa tumbuhan. Angin dapat membantu proses penyerbukan dan penyeb-"

Aldi yang mendengarkan Helen sedang membaca materi di ponsel langsung merebut ponsel milik Helen lalu membacanya. "Aldi dibutuhkan oleh satu makhluk yaitu Helena Gladista untuk membuat dia selalu tertawa, pendekatan dalam hubungan dibutuhkan oleh dua insan untuk melakukan pacaran, dua tangan yang berdempetan atau biasa disebut pegangan juga berperan penting dalam kehidupan di setiap hubungan. Hati dapat membantu proses pen-"

Aldi yang malah menyeleneh membaca materi itu langsung diam ketika mulutnya dimasuki roti oleh Regan yang baru saja datang dari kantin bersama Adiba. Helen dan Adiba duduk di kursi yang berada di dekat pohon dekat lapang basket, sedangkan Aldi dan Regan duduk di tanah, tidak peduli dengan celana olahraganya yang akan kotor. Regan memberikan minuman rasa jeruk kepada Aldi dan Helen. Adiba juga menaruh cemilan yang sudah ia beli di tengah-tengah antara dirinya dan Helen.

Setiap hari Jumat, mereka memang memiliki jadwal olahraga yang sangat kebetulan berbarengan. XII IPA 2 kelas Aldi, sedangkan XII IPA 4 kelas Helen. Ketika jam pelajaran olahraga selesai, mereka memutuskan untuk istirahat disana. Istirahat hari Jumat memang lebih lama dari pada hari lainnya. Sesudah jam olahraga selesai, mereka diperbolehkan untuk beristirahat, bagi laki-laki yang beragama islam bisa shalat Jumat terlebih dahulu, sedangkan yang nonmuslim boleh melakukan apa saja asalkan tidak keluar dari lingkungan sekolah. Karena shalat Jumat masih lama, jadi Aldi dan Regan santai-santai terlebih dahulu.

"Sejak kapan materi itu jadi berubah?" tanya Regan sambil mengunyah rotinya.

"Tau nih, Aldi. Gue lagi ngapalin materi juga. Lagi rajin nih gue. Ganggu aja!" kesal Helen sambil merebut ponselnya kembali.

"Eh, Bilan sama Nita mana?" tanya Aldi yang kini sedang melemparkan cemilan yang tadi dibawa oleh Adiba kepada Regan. Sesudah tidak ada makanan, ia duduk diantara Helen dan Adiba.

Regan yang menerima lemparan itu mendengus kasar, ia membuka bungkus keripik kentang lalu memakannya dengan kesal. "Lagi ketemuan di toilet!"

"Lah, ngapain?" sahut Helen sambil menjauhkan badan Aldi yang malah menggeser terus kepada Helen. "Ih, geser sana!"

"Pipis berjamaah!" sewot Regan sambil mendelik sebal kepada Aldi.

"Modus banget ya lo! Sana ih, jauhan!" usir Helen sambil berusaha menjauhkan Aldi menggunakan kedua tangannya untuk mendorong bahu Aldi agar menjauh.

Aldi malah cengengesan, kedua tangannya ia gunakan untuk merangkul bahu Helen dan Adiba. "Regan, kalo gue punya bini dua, cocok gak?" tanyanya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Bisa.. bisa.."

Aldi tersenyum cerah saat sahabatnya mendukungnya. Regan yang melihat senyum Aldi yang seperti itu bergedik ngeri, lalu ia melanjutkan ucapannya yang sengaja ia tunda. "Bisa mikir gak lo?!"

"Ih, jahat. Gue aduin Bilan tau rasa!"

Helen dan Adiba menyingkirkan tangan Aldi, Aldi menatap kedua perempuan yang di sampingnya. Adiba dengan tatapan biasa saja, sedangkan Helen menatap Aldi seperti binatang buas yang baru saja mendapat mangsa untuk di makan. "Matanya, Hel. Mau gue colok?"

"Nih, congkel sekalian!" balasnya lalu pergi meninggalkan mereka dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

"Gak bosen apa, jutek mulu sama gue?!" teriak Aldi yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Helen tanpa menoleh ke belakang.

Mr. Bandana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang