Tuk
Helen menoleh ke arah sumber suara. Ia melihat kertas yang dibentuk pesawat terbang mengenai kaca kamarnya sehingga menimbulkan suara. Perlahan Helen mengambil pesawat kertas itu, matanya menyapu ke segala arah untuk mencari siapa orang yang sudah menerbangkan pesawat kertas ke kamarnya.
Dengan cepat Helen membuka pesawat kertas itu, ia membaca tulisan dengan seksama.Bila esok kau tertawa lepas entah dengan siapa, ketahuilah aku orang pertama yang merasa lega saat melihat tawamu.
Bila esok kau digenggam erat entah dengan siapa, ketahuilah tanganku menjadi raga yang pertama ikhlas mendengarnya.
Dan bila esok kau berbahagia dengannya, ingatlah hatiku adalah tempat pertama yang di guyur hujan tak henti-hentinya.
♡ Senja
"Siapa sih ah bikin gue penasaran aja!"
Helen merasakan ponselnya bergetar. Ia merogoh saku celana dan mengambil ponsel miliknya. Banyak sekali notifikasi yang masuk dari aplikasi Whatsapp. Ia duduk di tepi ranjang dan meletakkan surat itu di atas nakas.
Team Bazar Cogan
Helenaa: Eh apaan sih Aldi ganti nama grup nya gitu? Kan ada cewenya, ya kli kita cogan hehe-_-
ALDimut: Horang ganteng mah bwebaaasss hahah
Regan: Udh ad brp orng yg msk tim kta?
Danitafrns: Udah pas nih 20 orang. Gue sengaja banyakin cowo ganteng biar banyak pembeli nya apalagi pembeli cewe wkwkwk
Bilangbrl: Coba siapa aja Nit:)
Adiba: alay
Regan: ap ny yg alay dib?
ALDimut: reegaaann kkkaalllooo nnggeeetttiiikkk ddii ssiiinnggkaaatt mmuullluuu hahah
Adiba: nama aldi
Helenaa: Udah dari sono nya dia kek begitu Dib hehe-_-
Danitafrns: gue, helen, adiba, bilan, aldi, regan, rafid, arga, gumilar, gyga, hikmal, papian, elvan, ikmal, valentino , rangga, alhad, deryana, edgar, hasby
Helenaa: Kalangan cogan semua itu mah anjir hehe-_-
ALDimut: YEY GUE COGAN DONG HAHAH
Adiba: Mampus
Helenaa: kecuali elo utusan miper hehe-_-
Regan: cw nya betiga doang?
Danitafrns: iya gue sengaja cari cogan biar pembeli cewe klepek klepek wkwkwk
Bilangbrl: pintar nya bebeb ku:)
Helenaa: Besok wajib kumpul nih 20 orang itu hehe-_-
ALDimut: gue baru ngeh kalo helen terahirnya pake hehe-_- mulu
Helenaa: lo juga kalo ngetik ketawa tanggung 'hahah'
Danitafrns: cielah saling perhatiin wkwkwk
Bilangbrl: bebeb gue juga pake wkwkwk mulu:(
Regan: lo jg pke :( atw :) mlu
ALDimut: lo juga di singkat mulu anjeh
Adiba: Brisik
Helenaa: Nah bebeb gue ngetik nya satu kata mulu hehe-_-
Bilangbrl: kabur
Danitafrns: (2)
Helenaa: (3)
ALDimut: (4)
Adiba: (5)
Bilangbrl: Regan ga akan kabur? :(
Regan: kbr
💌💌💌
"Kak, sini lo!"
Aldi yang akan memakai sepatu sekolah kembali lagi ke ruang makan saat adik perempuannya itu memanggil namanya. "Apa lagi sih beb?"
"Bab, beb, bab, beb. Kebiasaan lo tau gak kalo udah makan piringnya ditinggal di meja makan. Lo kira gue pelayan warteg apa?!" cerocos Netha sambil bersedekap dada.
"Hehe, iya maap adikku sayang. Gue buru-buru jadinya kelupaan nyimpen piring."
"Halah, gak buru-buru juga lo mah suka gitu!"
"Brisik, ntar mimi peri marah!" kata Aldi sambil berlalu menyimpan piringnya ke dapur.
"Bodo amat sama mimi peri gue gak peduli!"
"YE!"
"Bang, nanti pulang sekolah gue mau ke rumah temen dulu ya!"
💌💌💌
"Menurut gue, orang yang suka ngasih surat itu, temen sekelas lo, yang murid baru itu, lho. Dia pake bandana kan? Sama persis kaya yang Netha liat dong," kata Nita sambil bertopang dagu di meja kantin.
Mereka datang ke sekolah pagi sekali karena mereka sepakat akan sarapan di kantin sambil membahas soal pesawat kertas yang membuat Helen sulit tidur semalam.
"Bisa jadi sih. Eh tapi, kata Helen kan dia orangnya galak, masa iya nulis kata-kata puitis gitu? Mungkin aja cowok yang diliat Netha bukan dia. Udah gitu, di surat itu tertera nama Senja. Sedangkan dia bukan Senja." Helen baru kali ini mendengar penuturan Adiba yang kelewat panjang sampai ia menatap Adiba aneh.
"Kenapa?" tanya Adiba saat melihat Helen menatapnya seperti itu.
"Aneh aja lo ngomong panjang heheh." Jeda sejenak, ia mengerucutkan bibirnya sambil mengacak rambutnya kesal. "Terus siapa dong Senja? Gue bener-bener penasaran sama tuh orang."
Nita menghela napas panjang. "Gue juga bingung cara nyelidikin kasus ini gimana."
"Lo nerima surat itu tiap hari?"
Helen menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Adiba. "Gak juga sih."
"Susah. Kalo tiap hari, kita bisa aja diem di deket rumah lo tiap malem buat mastiin siapa dia sebenernya," ujar Adiba.
"Bener juga. Sumpah gue penasaran banget deh, Hel. Maksud dia ngirim surat-surat gitu ke lo itu apa sih? Dia iseng atau dia suka ke lo diem-diem. Tapi kayanya opsi ke dua bener deh, Hel."
Helen mendengus kesal. "Kalo dia suka sama gue jangan diem-diem dong ah. Suka ya tinggal bilang, jangan dipendem."
"Gak semua orang gampang nyatain perasaan, Hel," ucap Adiba yang diangguki oleh Nita.
"Terus sekarang langkah awal kita apa?" tanya Helen.
"Selidikin tuh murid baru. Lo deketin dia pelan-pelan aja dulu, Hel. Atau lo bisa minta bantuan Regan, kalian kan sekelas sama murid baru itu. Siapa sih namanya?"
"Arga."
💌
Apakah cerita ini harus di lanjut atau tidak?
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak
Jangan lupa follow akun ini
Jangan lupa follow ig@Slsblamyg
Trimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Bandana [Completed]
Novela Juvenil[SEQUEL BILAN] Helen jadi berurusan dengan laki-laki berbandana hanya untuk mencari tahu siapa sebenarnya laki-laki berbandana yang melempar surat ke balkon kamarnya. Tapi, masalahnya laki-laki yang memakai bandana itu bukan hanya satu. Di mulai dar...