Sebelumnya mohon maaf kalau ada salah, karena saya baru pemula✌
_________________ ____________________
Senin! Adalah hari dimana semua siswa harus berkumpul di pagi hari untuk melaksanakan upacara.
Setelah merasakan panasnya terik matahari akhirnya semua siswa dapat kembali ke kelasnya.
Saat Intan dan ketiga teman terdekatnya kembali ke kelas, segerombolan anggota PMR menyebar masuk kedalam kelas X. Intan, Devi, Vira, dan Mila sudah kembali kedalam kelas bersamaan dengan para senior PMR.
Dan apa? Tujuan para senior senior itu adalah menghasut para dekel (adik kelas) untuk mengikuti extrakulikuler PMR.
"Assalamu'alaikum teman-teman, perkenalkan nama saya Amel dari kelas XI mipa 1", sambut dari senior tersebut.
"Wa'alaikum salam kak", serentak dari kelas X mipa 2 atau kelas yang diduduki oleh anak anak yang memang campur campur sifatnya, ada yang jail, pintar, cantik, judes, tolol, ada juga yang suka ngeghibahin orang.
"Kami dari anggota PMR ingin mempromosikan Organisasi PMR kepada adik adik kelas kami" cetus si senior dengan penuh semangat.
Ya! Ini adalah tahun ajaran baru. Maka dari itu, semua para senior berbondong-bondong memborong para adik kelas untuk mengikuti extrakulikuler yang mereka ikuti.
Siapa saja yang masuk di SMA ini patut bersyukur! Tidak mudah untuk bisa masuk di SMA Tunas Bangsa karena ini adalah SMA favorit.
"Oke, didalam organisasi ini sangat menyenangkan loh adek adekuuuu" lanjut Amel dengan harapan banyak yang mengikuti organisasi tersebut.
Amel adalah kakak kelas Intan yang cantik, putih, imut, dan dia juga non muslim.
"Apa yang bikin seneng kak?" Tanya Mila pada Amel.
"Disini, kita akan membantu orang yang sakit. Ada tour juga lhooo, tour itu untuk mengesahkan kalian sudah menjadi anggota PMR tetap. Biasanya kita ke tempat tempat yang ramah lingkungan."
"Ada yang mau ditanyakan lagi?" Lanjut Amel."Tidak!" Jawab seisi kelas Intan.
"Okee, kalau begitu saya akan mencatat nama-nama anak yang mau mengikuti extrakulikuler PMR. " Cetus Amel dengan langsung menyiapkan kertas diatas meja guru.
"Saya beri waktu kalian 10 menit ya untuk berfikir!"
"Saya kak!" Sahut Vira dengan semangatnya karena cita-citanya memang ingin menjadi dokter."Sama Intan juga ya kak!" Lanjut Vira.
"Lho Vir, gue kan ga ngomong kalo mau ikut extra ini!" Jawab Intan dengan heran dan berbisik sengaja agar tidak ada yang mendengar.
"Udah diem aja, pasti bakal seneng kok kalo lo ikut extra ini!"
"Yaudah deh, tapi Mila ikut ya?"
Vira adalah sosok yang imut, cantik, putih dengan mata yang besar.
"Ogah ah!" Cetus Mila kepada Intan yang menatap padanya.
"Kenapa ga Devi aja tuh?" Saran Mila kepada Intan.
"Dih, mana mau sih, gue ikut extra kayak gini. Gue sendiri aja takut sama darah!" Jawab Devi yang sinis.
Setiap siswa juga sedang berbincang bincang memikirkan apakah akan mengikuti atau tidak.
Amel si senior juga sedang keluar sebentar untuk bertemu dengan senior yang lain. Jadi akan memudahkan para siswa untuk memikirkan hal yang membuat bingung tersebut.
Karena ada extrakulikuler yang lain juga seperti komputer,tari,paduan suara, dan lain sebagainya.
Dan akhirnya, hanya ada 10 dari 32 dikelas mereka yang mengikuti extrakulikuler PMR.
Datanglah si Amel ke kelas Intan yang mengagetkan kelas itu karena sebagian juga masih berfikir.
"Jadi ada berapa anak yang mau mengikuti?" Lanjut Amel.
"10 kak!" Jawab si Rafi yang hanya satu-satunya cowok yang mengikuti kegiatan tersebut. Dia juga non muslim.
"Siapa aja Raf?" Tanya Amel kepada Rafi seperti sudah lama mengenal Rafi.
"Aku,Intan,Vira,Nadia,Naura,Dea,Nova,Indri,Nia, sama Mia." Jawab si Rafi.
"Raf, lo kenal kakak itu?" Tanya si Vira kepada Rafi.
"Orang dia sodara gua!" Cetus si Rafi membuat Vira dan Intan keheranan.
"Pantesan!" Jawab Intan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda
Teen FictionDimulai dari seorang junior yang mengikuti kegiatan extrakulikuler PMR, yang membuatnya bertemu dengan seniornya