Part 2♥

921 61 89
                                    

Setalah melalui perdebatan panjang dengan pak Yuda, Vita pun harus melaksanakan hukumannya. Yaitu berdiri di depan tiang bendera, meskipun berat bagi Vita. Tapi Vita melakukannya dengan sukarela, habis mau bagaimana lagi?. Melawan pak Yuda adalah sama saja menggali lubang kuburan sendiri.

Seperti saat ini, Vita yang tengah berdiri di bawah terik matahari. Sangat terlihat bahwa pelipis Vita yang kini bercucuran keringat, baju osisnya pun sedikit basah di bagian belakangnya.

Sengatan matahari pun sangat terasa pada kepala Vita, dan bibir Vita yang semula sedikit merah kini berubah sedikit pucat. Di tambah ia kelupaan untuk sarapan pagi, lo pasti kuat Ta. Jangan tumbang plis, pikirnya.

"Eh itu Vita bukan sih?" heran Cika yang sedang berjalan di koridor dekat lapangan menuju kelas.

"Haah?, mana?" ucap Gina.

"Itu loh, lo buta apa gimana."

"Iya itu keknya Vita deh, ko mukanya pucet gitu yah?" kata Gina sambil memperhatikan Vita dari kejauhan.

"Ihh, di tanya malah balik nanya. Dasar ogeb udahlah yuk samperin Vita kasihan tuh," kesal Cika.

Cika dan Gina pun mulai melangkah mendekati Vita di tengah lapangan, inilah kebiasaan Vita selalu saja datang terlambat ke sekolah. Namun dengan begitu tak menyurutkan rasa kapok pada diri Vita, tak lama kemudian tibq-tiba tubuh Vita ambruk begitu saja di lapangan Basket.

Brukkk

Cika yang melihat tubuh Vita limbung pun sontak berteriak histeris, sehingga membuat Gina pun sedikit tersentak.

"VITAAAA!!" teriak Cika yang berlari ke arah Vita.

"Vit, ya ampun lo kenapa," cemas Gina dan Cika sambil menepuk-nepuk pipi mulus Vita agar sadarkan diri.

"Eh Cik, lo kenapa diem aja. Cepet cari bantuan," ucap Gina seraya menyenggol lengan Cika.

"I-iya, bentar gue cari bantuan," ucap Cika seraya bangkit untuk mencari bantuan.

Sedangkan dari arah berlawanan, terlihat sosok lelaki dengan badan berpostur tinggi, kulit putih, dan rahang kokohnya. Dia bernama ALDI HARDIKUSUMA.

Aldi yang sedang berjalan kaki menuju toilet, dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya. Seketika menghentikan langkahnya, saat melihat banyak orang yang mengerumuni sesuatu.

"Ada bazar buku?" Batin Aldi.

"Ada apasih," gumam Aldi sedikit penasaran.

Tiba-tiba dari arah berlawanan, ada seorang gadis yang berlari ke arahnya.

"Eh, to-lo-ng-in gue," ucap Cika sambil ngos ngosan.

"Hm"gumam Aldi seraya menaikan sebelah alisnya.

"Ck, cuma hm doang," gumam Cika memasang wajah jutek.

"Tolongin itu sahabat gue pliss, dia pingsan disana. Pliss tolongin gue," mohon Cika pada Aldi sambil menunjuk ke arah Vita yang telah di geromboli anak-anak.

"Emang ada urusannya sam gue?" kata Aldi dengan raut datarnya.

"Yailah, lo tuh ya dimintai tolong susah banget sih. Elahh lama lo, kalo gak mau tinggal bilang aja. Gak usah basa-basi!" cerocos Cika dengan wajah garangnya.

"Iya," ucap Aldi, lalu langsung bergegas menuju ke arah Vita yang tergeletak di tengah lapangan.

"Ck, gue di tinggalin," gumam Cika langsung nyusul Aldi.

Saat Aldi sampai di kerumunan itu pun, langsung saja menyerobotnya. Lalu tanpa ba bi bu, Aldi langsung menggendong Vita ala bridal style menuju uks. Hal itu sukses membuat para kaum hawa Sma Harapan Bangsa menatap iri pada Vita.

Ketika sampai di uks. Aldi langsung menidurkan Vita di brankar uks, sedari tadi Vita belum menyadarkan diri. Sehingga timbul rasa khawatir pada diri Aldi, ia pun langsung memanggil dokter yang di tugaskan di sekolah ini.

"Kenapa dia?" tanya Dr.Syila yang baru datang dari ruangannya.

"Dia pingsan tadi," jawab Aldi.

Dokter Syila pun langsung memeriksa keadaan Vita, fasilitas sekolah ini memang begitu memadai. Bahkan dokter Syila ditugaskan untuk memantau Sekolah ini, dan jika ada murid yang sedang sakit tidak perlu dibawa ke rumah sakit,Cukup untuk ke Uks saja.

"Dia hanya demam, dan perutnya kosong. Kayaknya tadi pagi dia tidak sarapan, tapi sebentar lagi pasti bangun kok," jelas Dr.Syila.

"Oh ya kamu pacarnya kan, tolong jagain Dia. Soalnya kebetulan hari ini tidak ada yang jaga uks," pinta Dr.Syila.

"Maaf saya bukan pacar dia," kata Aldi.

"Haa? maaf saya kira kamu ini pacarnya," Dr.Syila agak kaget.

Aldi hanya menganggukan kepalanya sebagai petanda ya.
Lalu dia mendekati Vita dan duduk di kursi yang terletak disebelah brankar Uks.

Sedangkan Cika dan Gina, kini sudah kembali ke kelasnya. Karena peraturan di UKS hanya di perbolehkan untuk dua orang, satu seseorang yang sakit. Dan satunya seseorang yang menjaganya.

"Jadi nama lo Vita," gumam Aldi seraya menatap wajah Vita.

Tak lama Aldi mengucapkan kata-kata itu, Vita mulai sadar dari pingsannya. Vita mulai mengerjapkan matanya dengan perlahan, untuk mengatur cahaya yang masuk ke retina matanya. Namun saat ia menoleh ke samping, ada sosok lelaki yang terduduk di sampingnya. Sontak membuat Vuta terkejut.

"Haahhh siapa lo???"tanya Vita.

"Gue Aldi, tadi lo pingsan mangkannya gue bawa lo kesini," jelas Aldi.

"Terus ngapain lo masih disini?"

"Lo harus makan, kata dokter tadi pagi lo belum makan. Perut lo kosong, gue keluar dulu," ucap Aldi lalu keluar dari uks.

"Kok gue bisa pingsan yah?" gumam Vita.

"Oh iya gara-gara guru laknat itu," batin Vita.

Tak lama kemudian Aldi kembali ke uks, sambil membawa nampan yg berisikan bubur ayam dan teh anget. Lalu Aldi duduk kembali di kursi, dan menaruh nampan tersebut di meja nakas.

"Nih di makan terus di habisin, jangan sampe sisa!" ancam Aldi.

Vita masih heran dengan sikap Aldi yang notabenya baru kenal tapi langsung perhatian padanya.

"Ni anak kenapa care gini sama gue? perasaan baru kenal tadi," ucap Vita dalam hati.

"Hehh, ko bengong mau gue suapin? yaudah aaa," tawar Aldi langsung menyuapkan satu sendok di depan mulut Vita.

Tanpa sadar Vita nurut untuk membuka mulutnya, dan dengan adanya suasana canggung. Membuat keduanya masih jaim untuk berbicara.

"Emmm, makasih yah Al," ucap Vita dengan menunjukan senyum manisnya.

Tapi Aldi hanya membalasnya dengan anggukan kepalanya.

Setelah bubur telah ludes di lahap Vita, Aldi langsung berdiri dari duduknya.

"Gue anter lo sampe kelas," kata Aldi.

"Eh gak usah, lo ke kelas aja gue bisa ko," cegah Vita.

"Gue gak mau di bikin repot lagi sama temen lo itu," kata Aldi.

Vita hanya menghela nafas dengan kasar.

"Lo pulang sama gue ya," pinta Aldi spontan.

Vita pun langsung mendelik. "Ha? E-enggak usah. G-gue bisa balik sendiri," cegah Vita.

"Gue bakalan tetep anterin lo," kata Aldi dengan wajah datarnya.

"Ngeyel banget sih heran," geram Vita.

____________________________


Hai maaf nihh kalo ada typo
Dimaklumin yah happy reading
Jangan lupa vote and komen biar nambah semangat ngetiknya😘😘

Salam manis

Caramelofi pacarnya JK❤

Vita [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang