Part 36♥[READ NOTE]

297 27 4
                                    

"Kamu itu seperti air.
Tidak dapat ku genggam, tetapi bisa kurasakan."

💦💦💦

Satu minggu berlalu. Dan satu minggu pula Vita di rawat di rumah sakit Pelita Kasih. Tempat di mana Keysa menjalani kemoterapinya, Aldi sangatlah setia pada Vita. Ia bahkan menjaga Vita yang belum sadar, setiap harinya Aldi tak lupa membawa bunga lavender untuk Vita. Lalu mengganti bunga lavender yang sudah layu di vasnya.

Keadaan Vita sedikit membaik, Vita terkena peluru tepat di bagian ulu hatinya. Hanya saja Vita  beruntung, karena peluru tidak mengenai organ Vital lainnya. Kata dokter, Vita hanya perlu istirahat. Karena kondisinya yang lemah, dan banyak memerlukan makanan bergizi. Mungkin ini penyebab karena Vita melakukan perjalanan menuju hutan Grilia, yang mengulur waktu.

Meskipun Aldi sempat berpapasan dengan Keysa, ia berusaha bersikap biasa saja.  Ia hanya ingin menjaga Vita, ia tak mau waktunya dengan Vita terpotong ataupun terbuang karena seseorang, yang sama sekali tidak penting baginya. Berbeda dengan Keysa, ia justru merasa sedih. Saat Aldi tak menyapanya, atau seenggaknya tersenyum untuknya. Apa Aldi dan Vita sudah bersatu kembali? Pikirnya.

Seperti saat ini. Ia kembali bertemu dengan Aldi tepat di koridor rumah sakit. Dengan keadaan Keysa yang sedang di kursi roda, hari ini Keysa akan melalukan cuci darah kembali. Aldi berjalan ke arahnya, ia sangat berharap Aldi akan menemaninya. Tapi itu salah, Aldi hanya sekedar menyapa Vero di sampingnya. Setelah itu Aldi hanya melengos pergi, dan memasuki salah satu ruangan pasien.

Keysa mengernyit bingung, apa keluarga Aldi ada yang sedang sakit?.

"Ver," panggil Keysa.

"Hmm?"

"Siapa yang sakit?, ko ka Aldi masuk ke ruangan itu?" ucap Keysa seraya menunjuk ruangan yang dimasuki Aldi.

Vero yang mengikuti arah jari Keysa pun hanyaa bisa  menghela napasnya, "Vita di rawat."

"Ka Vita sakit? Kok gak bilang sama gue sih!" ucap Keysa seraya meninju pelan perut Vero.

Vero tak meringis sedikitpun, lagipula ia sudah terbiasa dengan hal seperti itu.

"Gak ada waktu buat ngomongnya. Lo juga mau kemo kan?"

"Jenguk ka Vita bentar yuk," ajak Keysa.

"Dokter nunggu lo tau ga."

"Iya tau, cuma bentar ko. Boleh ya Ver?"

Vero tak menjawab apapun, ia hanya mendorong kursi roda Keysa menuju kamar rawat Vita. Sampai di depan pintu, Keysa sedikit membuka pintunya. Dan pemandangan yang pertama Keysa lihat adalah Aldi sedang tersenyum sembari mencium pipi Vita. Aldi dan Vita terkejut saat melihat kehadiran Keysa dan Vero.

Aldi langsung mengubah posisinya yang tadinya berdiri, ia menatap Vita. Suasana canggung mengisi ruangan ini, terlebih Vita terkejut karena Keysa datang kemari. Sungguh Keysa pasti berpikiran aneh kepadanya.

"Ha-hai ka Vita," sapa Keysa sedikit kaget dengan perlakuan Aldi tadi.

Vita berusaha menetralkan detak jantungnya, ia berusaha tersenyum.

"Hai Key," balas Vita dengan suara yang masih lemah.

Vero mendorong kursi roda Keysa untuk mendekat ke brankar Vita. Aldi pun mundur untuk memberi ruang bagi Keysa.

Vita [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang