Part 31♥

297 24 10
                                    

Holaaa VITA update!!!!

Ada yang nungguin?

Ada yang rindu sama salah satu tokoh di VITA?

Ada yang kangenn sama gue???😂

Yokk langsung disantap!!!
Selamat menikmatiiii>_<

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


Perjalanan menuju hutan Grilia menghabiskan waktu berjam-jam, bagaimana tidak. Akses jalan yang susah, dan tempat pengisian bahan bakar yang terbatas. Jadi sebelumnya Aldi sudah menyiapkan bahan bakar untuk di jadikan cadangan bila nanti, kehabisan bahan bakar.

Sampai di sini, sekitar pukul 13.45 siang. Bayangkan saja, dari rumah jam 08.50. Belum lagi ia harus mencari tempat singgah untuk sementara, mereka bertiga kini pergi memasuki wilayah desa simanir. Salah satu desa yang terletak mendahului sebelum hutan Grilia, dan mobil Aldi yang dititipkan oleh kades desa simanir.

Warga desa ini sepertinya sangat rukun, dan ada juga yang menatap mengantimidasi ke Vita, Aldi, dan Naufan. Tapi ia tahu, pasti warga desa ini merasa asing dengan kedatangannya yang dari kota.


"Kita nginep dimana?"tanya Vita sambil membenarkan tali sepatunya.

"Kita cari tempat, buat nginep sementara,"ucap Aldi yang menjelajahi pandangannya kemana-mana.

"Gak perlu, gue udah nemuin pengianapan sementara buat kita. Mulai besok, kita masuk ke hutan Grilia,"ucap Naufan sambil mengambil barangnya untuk ke tempat penginapan.

"Ngapain diem? Ayoo, mau nunggu sampe kalong wewe dateng?"ucap Naufan

"Ayo Al,"ucap Vita sembari menarik tangan Aldi.

"Iyaa,"ucap Aldi dengan nada juteknya.

'Syalan, gercep banget!!'batin Aldi karena tidak suka dengan Naufan.

Mereka bertiga pun, berjalan menuju tempat yang ditujukan Naufan. Tibalah di rumah yang amat sederhana dengan bunga-bunga yang merekah, berbaris rapih di depan rumah sederhana itu.

"Bude!!! Assalamualaikum,"ucap Naufan sembari masuk ke dalam rumah itu.

Vita hanya menatap rumah di setiap jengkalnya, ia kagum dengan bangunan minimalis ini. Unik, sederhana, dan nyaman.

"Ta,"panggil Aldi berjalan menghampiri Vita.

"Kenapa?"ucap Vita dengan nada lirih.

"Kamu yakin, mau nyari om Radit?"

"Yakin gak yakin, harus tetep yakin Al."

"Aku yakin banget papah pasti ada disana."

Aldi memegang kedua bahu Vita dan menghadapkannya ke arahnya," Aku tau kok. Kamu sayang banget sama papah kamu."

"Tapi ta, apapun hasilnya nanti jangan gegabah lagi oke?"

Vita menatap kedua mata Aldi.

"Kamu-"ucapan Vita terpotong karena adanya suara Naufan.

"Eh ayoo masuk,"ucap Naufan di ambang pintu.

"Eh iya, ayo Al."

Aldi hanya berdehem, dan masuk ke dalam rumah.

Saat di dalam rumah, pandangan Vita tak lepas dari dekorasi rumah ini. Terlihat antik, dan unik menurutnya.

"Ini kamar lo Vit,"ucap Naufan sembari menunjuk pintu kamar berwarna putih.

Vita [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang