Part 35♥

304 31 4
                                    

Update nih, siapa yang seneng angkat mata!!
Jangan sider dong, buktiin kalo kalian bener-bener hidup. Yuk ah Vote!!:)

Gimana puasanya? Lancar kan...
Lancar dong ya:)

#staysafe
#stayhome
#stayread📚

Happy reading💕💕

{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}

"BRENTII!!!" Teriak seorang gadis yang kini telah di borgol, dan tak lupa dengan sosok lelaki brengsek yang sudah mengawalnya.

Perhatian Renan kini teralih dengan kehadiran dua orang itu, begitupun dengan Aldi. Ia tak kalah kaget saat melihat gadisnya dalam tangan Zeo, sungguh ingin rasanya ia membabi buta Zeo sekarang juga. Tetapi niatnya  kini sedikit terhenti, tubuhnya sangat lemah. Ia benar-benar kehabisan tenaganya ... tapi ia akan berusaha untuk melindungi Vita.

Zeo tersenyum penuh kemenangan, ia sangat senang karena rencananya berjalan mulus. Ia menatap ke arah Aldi dengan penuh kebencian, lalu Zeo meludah tepat di samping Aldi.

"Baru kali ini gue liat lo lemah!, bangun dong!!. Mana pahlawan kesiangan yang selalu ngerebut semuanya dari gue!!" Bentak Zeo.

Vita sedikit memberontak dari cekalan Zeo, tapi percuma. Kekuatan borgol itu lebih kuat dari pada kekuatan dirinya, ia menatap melas papahnya dan kekasihnya. Kedua lelaki yang membuatnya merasa aman, kini sama-sama tak berdaya. Dan penyebabnya adalah karena dirinya, ia benar-benar merasa  bersalah kepada Aldi. Jika saja, ia melarang Aldi untuk ikut dengannya. Pasti hal ini tidak akan menimpa ke Aldi, contohnya Naufan ... lelaki itu sudah di sandra oleh anak buah Zeo. Dan lagi-lagi rasa bersalah menggelayutinya, sekarang ia hanya bisa menangis melihat semuanya seperti ini.

Zeo mendorong keras Vita ke arah tumpukan kardus bekas, Aldi yang melihatnya berusaha bangkit untuk membalasnya. Baru saja sedikit berdiri, ia sudah lebih dulu di tendang keras oleh Zeo. Vita yang melihatnya berusaha mati-matian menahan rasa takutnya.

"Kerjaan lo udah selesai," ucap Zeo dengan napas yang memburu kepada Renan.

Renan mengangguk, lalu berjalan melewati Vita. Saat tepat di depan Vita, ia sedikit menoleh ... lalu memberikan tatapan sadisnya. Ia mendekat ke arah Vita, lalu mencengkram kuat lengan Vita.

"Kaget ya, liat gue disini"

Renan tertawa sebentar.

"Oh ya!, waktu itu lo minta pertanggung jawaban kan. Karna gue udah nabrak mobil lo?"

"Gimana kalo sekarang aja, tanggung jawabnya," ucap Renan yang dengan lancang membelai wajah ayu Vita.

Vita sedikit menghindar, "Lo jahat Nan!"

"Lepasin gue!, lepasin mereka juga Nan tolong," ucap Vita yang sudah banjir dengan air mata.

Vita melihat ke arah Zeo yang akan memukul Aldi dengan besi panjang, seperti linggis. Vita membelakakan matanya.

"JANGAN!!, PLEASE JANGAN PUKUL ALDI!" Teriak Vita yang berusaha berjalan dengan kakinya yang sudah berlumuran darah.

Pergerakan Zeo terhenti, ia menatap benci ke arah Vita. Ia tak suka rencananya di atur seseorang, tak segan-segan Zeo mulai melempar  pisau yang melewati  tepat di samping Vita.

Vita [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang