Kring...kring...kring..
Bel pulang sudah berbunyi semua murid-murid SMA Harapan Bangsa pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.Mulai yang dijemput oleh supirnya,entah orang tuanya.
Suasana kelas yang sudah sepi pun membuat Vita dan Karin langsung bangkit dari duduknya.Bahkan Gina dan Cika pun sudah lebih dulu pulang.
"Vit gue ntar ke rumah lo nya jam berapa?" tanya Karin.
"Langsung aja ayok lo bawa mobil gak?" Kata Vita.
"Iya gue bawa," Kata Karin.
"Ok lah,gue nebeng aja sekalian hehe," kata Vita sambil cengengesan.
Ketika Vita dan Karin keluar dari kelasnya, ada yang berdehem dan menunggu seseorang di dekat pintu yaa siapa lagi klo bukan Aldi.cowo songong yang akhir-akhir ini selalu mengganggunya.
"Ekhemm," dehem Aldi membuyarkan pembicaraan Vita dan Karin.
"Emm gue gak pulang sama lo yah,gue ada janji sama Karin," kata Vita dengan PD.
"Siapa yang mau ngajak pulang bareng, gue cuma mau ngingetin jam 7 gue jemput," kata Aldi langsung bergegas pergi meninggalkan keduanya.
"Ciee yang mau jalan ntar malem,gue doain lancar yahh Vit," kata Karin sambil tertawa terpingkal-pingkal.
"Emang ada yang lucu??" batin Vita.
"Kenapa ketawa gitu?" heran Vita
"Hah...haduh capek gue ketawa mulu,ok jadi gini gue baru liat seorang Aldi yang terkenal gak pernah berkomunikasi sama cewe,tiba-tiba ngajak lo buat jalan. kesambet setan apa tuh anak,udah gitu tadi ngomong panjang banget biasanya ngomong satu sampe dua kata doang," kata Karin panjang lebar.
"Tau tuh orang aneh kenal juga baru kemaren,udah seenak jidat suka nyuruh ini itu ke gue,emang gue budak dia apah," cerocos Vita.
"Udah jelas itu mah dia suka sama lo," kata Karin.
"Gue gak mau sakit untuk yang kedua kalinya," batin Vita.
Saat Vita tiba di rumah Terdapat wanita paruh baya sedang duduk di sofa sendirian dengan tv yang menyala,Vita pun melangkah gontai ke Mamahnya.
"Assalamualaikum mah," kata Vita dan Karin.
"Waalaikumsalam," kata mama.
"Mah...papah mana?" tanya Vita sambil mencium punggung tangan mamanya yang disusuli Karin.
"Gimana kabarnya tante?" tanya Karin.
"Papah masih dikantor sayang," kata mama ke Vita sambil mengelus kepala Vita dengan lembut.
"Eh ada Karin,kabar tante baik ko nak. gimana kabar kamu sama keluarga?" tanya mama.
"Baik juga ko tante," kata Karin.
"Udah ya gue jadi kacang nihakhirnya, masuk yuk rin ke kamar gue," ajak Vita.
"Udah yah maa,aku mau ke kamar sama Karin," lanjut Vita dan langsung menarik tangan Karin ke dalam kamarnya.
"Hehe, iya tante permisi," kata Karin.
Mama Vita hanya menganggukan kepalanya,petanda mengiyakan ucapan anaknya itu.
Dikamar Vita,Karin langsung merebahkan tubuhnya di kasur Vita yang empuk,sedangkan Vita langsung menuju kamar mandi dan melakukan ritualnya,Karin pun bangun dari rebahannya dan langsung berjalan ke meja belajar Vita.disana terdapat buku catatan harian berwarna biru langit yang tergeletak.
"Ini buku kaya pernah liat tapi dimana yah?" gumam karin sambil memegang buku catatan harian Vita.
Cklekk....
Suara pintu kamar mandi terbuka, munculah Vita yang sedang mengeringkan rambut basahnya dengan handuk. Dan Vita melihat karin yang sedang memegang buku hariannya pun melotot kaget. Vita pun langsung lari ngacir menuju meja belajarnya dan merebut buku hariannya dari tangan Karin.
"Ihh lo kok main ambil buku harian gue sih," kata Vita.
"Ck main rebut aja, gue belum sempet baca juga. Siniin bukunya gue pengin baca bentar doang ko," kata Karin dengan nada memelas.
"Gak ada. Namanya buku harian yaa rahasia. ko lo jadi kepo sih udah ah sana lo mandi, baru gue ceritain masalah gue ke elo," kata Vita.
"Yaudah tapi gue sekalian pinjem baju lo yah kan gue gak bawa baju"kata karin
"Hmm yaudah iyaya bawel lo sana mandi ihh"kata vita
"Iyaa nyonyaa bawell"ledek karin yang langsung masuk ke kamar mandi
"Untung gak sempet kebuka sama karin walopun lo sahabat gue tapi gue gak mau kalo ada yang tau tentang buku ini maafin gue rin"gumam vita yang sedang duduk di pinggir kasur
Aldi pov
Cklekk...
Pintu rumah terbuka dan pertama yang dilihat adalah aurel adik aldi yang berdiri di depan aldi dengan mendongakan kepalanya agar menghadap wajah aldi dan aldi yang merasa gemas dengan adiknya pun langsung menyesuaikan dirinya agar sama dengan tinggi adeknya ini"Abang ko tadi ga jemput ulel cih"kata aurel dengan nada anak kecil
"Maafin abng yah tadi macet di jalan sayang tapikan sekarang aurel udah pulang kan"kata aldi
"Iyacihh tapi ulel macih ngambek cama abang!"kata aurel sambil mengembungkan pipi gembilnya yang membuat aldi gemas dengan adik perempuannya ini dan aldi pun langsung mencubit pipi aurel hing sang empu pun merasa kesakita
"Aww..cakit abang ihh bundaa abang nakall"kata aurel dengan manja yang ngadu pada bundanya membuat orang tua aldi di sofa pun terkekeh meliat kedua anaknya itu
"Udah dong bang kamu mandi sana jangan di depan pintu mulu aurel sini sama bunda abangnya mau mandi nanti lanjut aja ngobrolnya yaa"kata bunda dengan nada lembut
"Yaudah abang mandi dulu yahh dadah ulel"kata aldi
"Iya tapi jangan lama lama ya abang"kata aurel yang dibalas dengan anggukan kepala aldi
Skiiipppp
"Gimana cepet cerita gue mau balik ini"kata karin
"Iya ahh bawel lo jadi gini kenapa gue pas lagi deket sama aldi kya gimana gitu bawaannya jantung gue kaya gak normal dan gue kaya mendadak canggung gitu tapi kalo sifat nyebelinnya keluar ya mulai deh tuh nyebelinnya gue bingung sendiri tau"kata vita
"Emm kayaknya lo udah jatuh hati deh sama aldi ehh tapi yah gue liat2 lo berdua cocok banget tau nih yaa kalo lo beneran jadian sama tuh aldi bisa2 seantero sma harapan bangsa bisa heboh tuh"kata karin panjang lebar
"Ishh...masa iya sih gue suka sama tuh cowo rese"kata vita sambil mengerucutkan bibirnya
"Kalo di liat2 aldi ganteng juga sih"batin vita
📌📌📌📌📌📌📌📌📌📌
Haloo
Gimana suka sama part ini?kalo gak suka gak papa
Maaf baru bisa up tapi aku punya satu permintaan satuuu aja pliss jangan lupa vote dan komen aku terima kritik,saran dari kalian tapi tolong tinggalkan jejak kalian di cerita akuu biar aku tambah semangat lagiTunggu part selanjutnya yaa😊
Jangan lupa vote and komen
Okeh bayyy😚

KAMU SEDANG MEMBACA
Vita [Selesai]
Fanfiction《INI CERITA PERTAMAKU, JADI MASIH ACAK-ACAKAN》 Tentang bagaimana cara Vita Agresia Anjani merelakan orang yang dicintainya, bukannya merelakan orang yang kita cintai itu adalah level tertinggi dalam mencintai? Tetapi rasa di hatinya berkata lain, di...