Part 33♥

301 25 3
                                    

VITA update lagiiiiii
Yuhuuuu.......
Selamat menunaikan ibadah puasa, bagi yang menjalankan.
Nah berhubung lagi di bulan yang mulia ini, ayo kalian baca ceritanya sambil vote.
Mana tau dengan kalian vote, di syurga nanti di ganti sama pahala loh^_^
Jangan pelit ah!!!

Happy reading☕

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Ruang makan yang bernuansa antik, dengan dinding yang ber cat cokelat. Membuat terasa damai, di tambah dengan suara burung yang berkicauan. Casly dan Aldi yang sedang menyantap sarapan pagi, tidak ada yang sama sekali yang membuka pembicaraan.

Casly yang hendak berdiri, kini tertahan dengan cekalan di tangannya. Casly menoleh ke Aldi, lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Kira-kira dari sini, jarak ke lokasi kecelakaan pesawat itu, berapa lama?" Tanya Aldi.

"Lepasin," ketus Casly. Aldi pun langsung melepaskannya.

Casly berjalan ke arah dapur, yang dekat dengan meja makannya. Ia menumpukkan semua piring yang kotor, dan gelas yang kotor.

"Udah lumayan deket sih, ada urusan apa lo kesana?"

"Berapapun yang lo kasih ke gue, gue gak bakalan jawab pertanyaan lo yang ini," ucap Aldi seraya menatap mata Casly.

Casly menatap jengah Aldi, "Up to you."

Setelah acara makan selesai, Aldi kembali ke kamarnya. Dan ia mengganti pakaiannya, ia harus menyusul Vita. Ia harus mendampinhi gadisnya, tapi apa Vita mengira Aldi sudah tiada?.
Aldi membereskan semua barang-barangnya, meskipun tubuhnya masih lemas. Ia tak peduli, yang ia pikirkan hanya Vita.

Aldi mengalihkan pandangannya ke arah jendela, ia melihat Casly sedang berbincang dengan seseorang. Lebih tepatnya seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam, tunggu ... sepertinya sosok itu tak asing baginya.

Saat di perhatikan dengan seksama, ia bisa menebak siapa orang dalam kostum hitam itu. Ya, dia Zeo. Untuk apa manusia itu kemari?, diam-diam Aldi berjalan mendekat ke arah keduanya. Jarak antara kamarnya dengan mereja berdua terbilang lumayan dekat, ia  mendekatkan pada jendela yang di depan kamarnya.

"Bagus kerja lo, rencana berjalan dengan mulus. Sekarang gue tinggal lenyapin cewe itu di sana," ucap Zeo sembari tersenyum licik.

Casly tertawa lirih, "Ngapain lo libatin dia sih? Buang-buang tenaga aja lo. Musuh lo juga disini o'on, ngapain malah ngurusin yang lain?"

"Bodoh! Lo pikir gue nglakuin ini cuma-cuma?, gue bisa kali main dikit sama cewe itu. Seenggaknya gue nyicipin tubuh dia," ucap Zeo yang langsung membuat Aldi naik pitam.

Ia tak menyangka telah masuk di perangkap Zeo, benar-benar licik!, saat ini pikirannya melayang ke Vita. Bagaimana kabar gadis itu? Apakah baik-baik saja.

"Naufan gimana?, emang lo berhasil bawa Aldi kesini. Tapi Naufan masih ikut Vita kan?" Ucap Casly seraya menyesap rokok.

Zeo tertawa remeh, "Urusan itu gampang, gue suruh orang buat bacok dia aja. Simpel."

Casly geleng-geleng, "Jiwa brengsek lo kandel ya."

"Sekarang tugas lo, pastiin Aldi tetep di sini," ucap Zeo dengan suara seraknya.

Vita [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang