'Are there people who live as bad as me? Please don't make me the most unlucky person in the world!'
"Pendapatku... selalu dianggap remeh dan tidak diperdulikan..."
-KJN-
#1 parkchayeong
#2 ena
#2 p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New Zealand.
Seorang gadis masih terlelap dalam tidurnya, Ia menggeliat namun maniknya masih setia memejam. Posisi ini sangat nyaman bagi 'Jennie'.
"Jennie-ah, bangun. Kau harus sekolah! Lewatilah masa ujian akhir mu dengan baik. HEI BANGUN!" Ucap Seokjin. Kakak laki laki Jennie.
Oh! Jennie kesal sekali diingatkan dengan ujiannya itu.
"Diam lah bodoh. Jangan ingatkan aku dengan ujian sialan itu!" Balas Jennie sambil duduk dari bangunnya, sekaligus menutup mulut kakak nya itu.
"Hm. Bangun, Mandi, Turun untuk makan." Ucap Seokjin sambil keluar dari kamar.
"Aku tau apa yg harus aku kerjakan" Teriak Jennie pada Seokjin yang masa bodoh dengan jawaban Jennie.
'Kim Jennie' seorang gadis cantik berusia 18 tahun yang dilahirkan sebagai anak terakhir dari dua bersaudara. Orang tuanya adalah seorang pebisnis yang memiliki perusahaan besar bernama 'KM Corp'.
Saat ini tentu saja Jennie bersekolah di sekolah menengah atas bernama 'Senior High School New Zealand', ia akan lulus pada tahun ini. Jennie memiliki kakak bernama 'Kim Seokjin' ia berumur 28 tahun, cukup jauh beda umurnya.
Seokjin lahir di Korea Selatan, tetapi tidak dengan Jennie. Jennie lahir di New Zealand karena ibu nya asli orang New Zealand sedangkan ayah nya asli orang Korea Selatan. Jadi setiap berbicara dengan Seokjin, Jennie selalu terbiasa berbahasa Korea. Tetapi tidak dengan orang lain, yang bukan keluarganya.
Orang tua? Jennie tidak perduli. Orang tua mereka selalu berpindah pindah di kawasan Korea Selatan dengan alasan bisnis kerja, jadilah Seokjin yang mengurus Jennie.
Omong omong Jennie sudah selesai makan sekarang.
"Antar aku" Suruh Jennie pada Seokjin. "Shireo" Balas Seokjin.
Jennie masih sabar.
"Waeyo?! Itu kan tugas mu." Protes Jennie. "Aku akan mengantarmu asalkan kau tidak membuat onar dan menjadi anak nakal lagi"
Hahaha... bitch!
Jennie tidak mau.
"Oh." Jawab Jennie singkat lalu diarahkan atensinya ponsel miliknya.
Ia menekan beberapa nomor angka. Lalu di tekannya tombol hijau di benda persegi empatnya itu. Sebenarnya ia menelpon sahabat seperjuangannya, Lisa. Untuk menjemputnya sebelum pergi kesekolah.
Saat Lisa datang, Jennie pamit kepada Seokjin dengan raut wajah mengejek.
"Aku pergi Seokjin-ssi" Ucap Jennie sambil keluar dari pintu.
