'Are there people who live as bad as me? Please don't make me the most unlucky person in the world!'
"Pendapatku... selalu dianggap remeh dan tidak diperdulikan..."
-KJN-
#1 parkchayeong
#2 ena
#2 p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria berbahu lebar itu terduduk setelah terbangun dari tidurnya semalam.
Malas.
Itu lah yang dirasakan oleh pria itu. Diarahkannya atensi miliknya pada sebuah benda yang sedari tadi tergeletak di atas nakasnya, ia menatapnya dengan gurat datar. Tak ada yang spesial mungkin.
Tanpa berlama lama ia ambil handphone nya lalu membuka ruang percakapannya dengan Jisoo kemarin . Seketika, ia tersenyum simpul lalu meletakkan kembali benda itu berganti mengambil handuk.
Ia ingin mandi. . . .
Setelah selesai memakai pakaiannya, ia keluar dari kamar hanya sekedar memasak makanan.
Diambilnya sebuah apron berwarna pink di atas meja mini bar rumahnya,lalu dipasangnya melekat pada tubuh atletisnya itu.
Sekarang, ia tidak lagi tinggal dirumah kedua orang tuanya. Melainkan di sebuah apartement.
Well, ia merasa lebih baik tinggal sendirian di apartement nya itu.
To: Jennie From: Seokjin
Hei, aku akan pergi kerumah mu pagi ini. Kau harus mencoba makanan ini sebelum aku memberikannya pada seseorang. Okay?.
Diletakkannya kembali benda persegi empat itu lalu mencoba fokus untuk membuat Pancake Madu.
Setelah ia taburi madu manis diatas Pancake nya itu, ia melepas apronnya lalu bersender pada meja mini bar nya.
Ia menghela nafas nya pelan.
"Selesai, Aku tidak tahu rasanya... aku akan langsung memberikan Pancake ini pada Jennie. Mungkin, ia lebih tau soal perasa dalam makanan. Ia pandai dalam menilai sesuatu kan?."
Masih bergelut dengan pikirannya, ia membuang segala pikiran itu diudara.
Dengan cepat, ia mengemasi barang barang dan bersiap, lalu keluar ke pekarangan rumah dan memasuki mobil hitam jazz miliknya. Ia melajukan mobilnya cepat kearah rumah Jennie.
Beberapa saat, ia sampai di depan rumah besar itu.
Dilangkahkannya kaki jenjang itu memasuki rumah Jennie. Tanpa aba aba, ia langsung memasuki rumah itu.
"Eh? J-jennie?."
Ia terkejut melihat satu orang teman Jennie yang sedang kebingungan itu. Pikirannya kalut, kenapa ada Jisoo disana?.
