Chapter Twenty-Six

2K 78 0
                                    

Saat aku tiba dirumah sakit yang Floyd kirimkan, aku langsung menunju ruang inap Sheila. Aku melihat nomor kamar nya dan benar, itu adalah kamar Sheila. Saat aku masuk, Floyd sudah duduk manis disebelah Sheila yang tertidur lelap.

"Hei, dia kenapa?"

"Kata dokter dia hanya demam biasa, bukan hal parah." Floyd menjawab ku tanpa melihat kearahku. Apa dia marah?

"Syukurlah."

Aku masih berdiri disebelah nya dan melihat Sheila. Beberapa menit ini merasa menjadi waktu terpanjang untukku selama aku berada di dekat Floyd.

"Um, Floyd?"

"Yeah?"

"Maaf karena tadi aku membuatmu menungguku." Aku tak menatapnya dan kurasa Floyd melihatku sekarang, "It's ok, Anna." Hanya itu? Ah, Floyd kau membuat aku semakin merasa bersalah.

"Apa kau marah denganku?"

"Tidak. Untuk apa aku marah?" Dia tersenyum padaku. Walaupun dia bilang dia tidak marah padaku, aku yakin dia pasti kesal padaku.

"Jadi, apa Nathan menyakitimu?"

"Tidak." Dia malah menciumku, memelukku, dan meniduriku. Sialan. Aku merasa aneh jika membayangkan hal yang kami lakukan tadi.

"Um, aku akan pindah lagi kesana."

"Oh, baiklah." Floyd membuang tatapannya saat berkata seperti itu. Kenapa aku merasa seperti orang jahat saat ini. Entah kenapa, tapi sikap Floyd seperti aneh bagiku.

Ring.. Ring..

"Aku permisi dulu." Aku keluar dari ruangan untuk menjawab telfon dari Nathan.

"Ada apa?"

"Dimana kau? Aku datang ke bar dan kau tidak ada."

"Um, aku dirumah sakit-"

"Dirumah sakit? Kau kenapa?!"

"Nathan, tenang. Aku kesini karena mau menjenguk adiknya Floyd yang masuk rumah sakit. Itu saja."

"Oh, baiklah. Mau aku jemput?"

"Kau bisa kesini untuk menjenguk adik temanmu."

"Hell, no. Dia bukan temanku."

"Yeah, dia temanmu, Nathan. Ayolah, kemari."

"Shit, ok. Aku kesana sekarang. Kirim alamatnya."

Aku tersenyum lebar saat Nathan mau datang kesini. Aku segera mengirimkan alamatnya dan kembali masuk kedalam. Sheila sudah siuman dan ia menatapku dengan tatapan bahagia.

"Anna!"

"Hei, Sheila. Bagaimana kondisimu?"

"Aku baik. Aku sangat merindukanmu. Kemana saja kau seharian ini? Aku mencarimu." Aku menatap Floyd yang tengah menatapku juga, "Um, aku-"

"Dia bertemu temannya, Sheila. Kenapa kau tidak percaya ucapan ku, hm?"

"Karna kau selalu berbohong padaku." Floyd memutar bola matanya malas, lalu Anna kembali menatapku untuk meminta jawaban dariku sendiri, "Yeah, aku ada urusan dengan temanku. Maaf membuatmu mencari-cari diriku." Aku tersenyum manis padanya dan mengelus tangan Sheila yang terasa sedikit hangat.

Kami berbincang banyak hal, seperti biasanya Sheila selalu membuat beberapa lelucon dan itu berhasil membuat aku dan Floyd tertawa. Tak jarang Sheila menceritakan bagaimana Floyd jika dirumah.

The JERK From SEATTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang