🌿 10 | Putri dan Vino 🌿

236 74 12
                                    

Dia datang ketika aku ingin berkunjung
-Keisya-

"Hei Vin" yang dipanggil pun menoleh dan menautkan alisnya seolah bertanya "siapa?"

Dia langsung duduk disamping Aisyah, dan lebih tepatnya berhadapan dengan Vino.

"Boleh gabung kan?" tanyanya kepada mereka bertiga.

"Eh, boleh kok" sahut Keisya lebih dulu. Aisyah lebih memilih bergumam dalam hati, ngapain nanya kalo udah langsung duduk. Aneh.

"Vin, kamu ngga inget sama aku?"

"Hmm, bentar. Gue inget-inget dulu. Lo yang waktu itu kena bola basket kan?" tebak Vino sambil menjentikkan jarinya.

"Haha, iya. Kirain kamu lupa"

"Sorry ya, waktu itu gue ngga sengaja. Lagian tiba-tiba ada cewek lewat. Nyasar deh bolanya" ucap Vino sambil menatap gadis didepannya.

Keisya dan Aisyah hanya sesekali memperhatikan. Menurut mereka, untuk apa memperhatikan kalau tidak diperhatikan.

"Nama lo siapa sih? Lo doang yang tau nama gue, sedangkan gue ngga tau nama lo" tanya Vino kemudian. Ya, Vino memang belum sempat menanyakan namanya. Entah karena lupa, atau belum sempat.

"Nama aku Putri Sintia, panggil aja Putri." Ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Nama gue udah tau kan? Vino Genta Bagaskara." Jawab Vino membalas uluran tangan Putri.

Uhukk uhukk..

"Kei, kok bisa keselek sih. Makanya kalo makan tuh pelan-pelan. Jangan kaya orang lagi kesel," ucap Aisyah seolah tau apa yang dirasakan Keisya.

"Tau, kaya anak kecil aja. Nih." Vino memberikan Air mineral yang tadi dia beli, dan langsung diterima oleh Keisya lalu meminumnya.

"Ais, Pulang yuk. Mau istirahat." Tanpa persetujuan, Keisya langsung beranjak dan menarik lengan Aisyah.

Setelah mendekati parkiran, Aisyah langsung melepaskan tangannya yang ditarik Keisya sejak tadi.

"Kenapa sih Kei? Main tarik-tarik gitu aja. Aneh tau ngga."

"Ngga tau ah, Aku lagi kesel tapi ngga tau kenapa." Yang mendengar malah tertawa, lalu memilih langsung masuk ke Mobil.

"Ih, kok malah ketawa," Ujar Keisya walaupun tidak akan terdengar oleh sahabatnya itu.

"Lagian aneh aja gitu, tiba-tiba marah ngga jelas. apalagi kalo bukan cemburu sama Putri?"

"Cemburu? Siapa yang cemburu, ngga mungkin juga kali." Keisya selalu saja mengelak. Tidak terima kalau dirinya dituduh cemburu oleh Aisyah.

"Terus apa kalo bukan cemburu?"

"Hmm- cuma kesel aja, baru kenal udah langsung deket. Udah gitu kita dicuekin. Kan ngga enak, Ais."

"Ya ya ya, aku tau kok. Gimana rasanya dicuekin. Lagian mungkin wajar kali Kei, mungkin sekarang mereka lagi tahap kenalan."

"Terus?"

"Jalan."

"Terus?"

"Pacaran."

"Hah?! cepet banget."

Aisyah kembali tertawa mendengar respon Keisya yang terkejut. Aisyah berpikir, mungkin ngga sih kalau Keisya itu sebenernya cemburu? bisa aja dia masih labil sama perasaannya sendiri.

KEISYA STORY (Terbit) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang