FN 13

16.5K 686 5
                                    

Revisi

Sorry kalau masih ada typonya. Btw jangan lupa vote dan comment ya

****

Author POV

Besoknya Manda dan Ara lagi siap siap dibantu Naila dan Nadia tentunya. Mereka juga lagi mempersiapkan strategi apa saja yang akan mereka lakukan nantinya.

"eh lo tau nggak sih gimana cara masuk jadi anggota GD" Manda

"mana gue tau! " ketus Nadia

"udahlah kita liat aja kalau terjadi sesuatu kita harus siap" Ara

"yee lo mah enak kalau di serang refleksnya nyerang balik lah gue boro boro mau nyerang lihat musuhnya aja gue takut apalagi yang badan nya kekar kekar" Manda

"kalau badannya kekar kekar tapi ganteng mah enak lah ini udah kekar muka hitam jelek lagi" Ara

"sabar aja namanya juga misi" Nadia

" lo kenapa diam aja Nai? " tanya Ara

Memang sedari tadi cuma Naila yang diam, sementara para sahabatnya bicara

"nggak nggak papa" Naila

Tapi entah kenapa firasat gue ngga enak batin Naila

"kalian nanti hati hati jangan sampai ketahuan ntar kalo ketahuan bisa bisa misi kita gagal" Nadia

"iya ah bawel lo" Manda

"yaudah udah semua kan nih kalo udah gue tunggu di mobil" Naila

"oh iya ntar Manda sama gue Ara sama Nadia ya" tambah Naila

" lah jadi cuma pakek 2 mobil doang" Ara

"iya yaudah gue tunggu jangan lama lama" Naila

Setelah Naila keluar dari mansionnya dan memilih menunggu di mobil beda halnya dengan ke 3 gadis yang masih berdebat untuk memilih apa saja yang akan di bawa nanti

"eh bawa ini aja! "kata Ara

"mau ngapain lo bawa panci mau masak lo!" Manda

"ya kan siapa tau disana gak ada panci buat masak ntar kalo kelaparan gimana? kalo gue mati gimana? Kalo gue---"

"lo kira mau lomba masak pakek acara bawa panci segala" Nadia

"udah ah lo lama tau nggak ntar Naila marah lagi" Manda

Dan akhirnya dengan sangat terpaksa Ara lah yang harus mengalah. Lagian orang mau jalanin misi dia malah bawa panci. Kan gak lucu nanti diketawain sama musuhnya

Sekarang mereka lagi dijalan menuju ke markas TAD. Waktu di jalan pun mereka masih sempat bertengkar seperti Manda yang lagi nelpon Ara

"eh tadi lo bawa sendal miki mos gue kan? " tanya Manda

"lo kata mau pindahan segala bawa sendal miki mos lagi" Ara

"yakan kali aja kita nginep disana" Manda

"ah udah lah nggak bakal selesai ngomong sama lo" Ara

"eh eh tung--"

Sambungan sudah di putuskan oleh Ara secara sepihak.

"kenapa Man? " Naila

"tuh si Ara orang gue cuma nanya bawa sendal miki mos gue apa nggak eh dia malah marah marah"

"ya lo lagian ada ada aja pakek segala bawa sendal miki mos ntar aja kalo mau tidur baru boleh lo pakek" Naila

"ooohh gitu ya" jawab Manda dengan polosnya

"iyalah lo harus siapin diri buat nanti" Naila

"siap komandan! "kata Manda sambil hormat

Sementara

"lo kenapa marah marah?" tanya Nadia

"tuh temen lo orang mau jalanin misi dia malah nanya bawa sendal nya atau nggak gambar miki mos lagi"

"udahlah lo kayak nggak tau Manda aja"

Setelah berbincang akhirnya mereka semua sampai di markas TAD memang sebelumnya sudah dijelaskan mereka harus ngumpul di markas TAD dulu abis itu baru ke markas GD.

Sekarang mereka lagi diruangan bawah tanah sambil menunggu Alvaro dkk datang

"Man lo coba telpon si Dafa mereka dimana kok lama banget datangnya"

Mandapun menelpon Dafa. Mereka sempat bertukar nomor telpon dua hari yang lalu.

"halo?  Kalian dimana? "

"........."

"oke kita tunggu"

Sambungan terputus

"dimana? "

"katanya masih dijalan tunggu 10 menit lagi" Manda

"okelah kalau begitu" Ara

"eh panci gue tadi dibawa nggak? " tanya Ara

"ngapain sih bawa panci? "tanya Naila kesal"

"untuk masak lah"

" gini nih kalau semut jadi besar percuma gede badan doang tapi otak kecil sama kayal lo berdua" kata Nadia menunjuk Ara dan Manda

"lah kok gue sih? " Kata Ara tak terima

"iya kok kita? " Manda

"yakan percuma ngomong sama kalian kalau kaliam aja--"

Tiba tiba perkataan Nadia terhenti ketika pintu dibuka dan ternyata itu Alvaro dkk

"udah datang semuakan ayo pergi" kata Naila sambil berdiri dan mau jalan kepintu tapi tangannya di tarik sama Alvaro

"rencana? " Alvaro

Naila yang mendengar itu langsing melirik Nadia. Mendapat tatapan seperti itu Nadia cuma menghela napas karena dia yang disuruh buat jelasin rencana

"jadi nanti bulan sama mawar dan 2 anggota kalian bakal nyamar jadi anggota GD ntah itu di bagian apa yang penting kalian harus berhasil jadi anggota GD. Setelah itu kalian harus berpura pura jadi baik disana sampai kalian tau apa rencana mereka. Setelah tau apa rencana mereka dan rencana itu memang benar benar dilakukan oleh GD disitulah kita harus mencegah mereka dan memberi mereka pelajaran yang setimpal. Kalau rencana kita berhasil maka GD akan hancur karena kita akan menghajar mereka habis habisan dan membunuh ketua serta wakil ketua mereka. Kalau ketua mereka tidak ada otomatis GD akan bubar karena memang itu peraturannya. Dan kalau rencana ini gagal maka bisa saja kita yang akan hancur" jelas Nadia panjang lebar

Jadi sebenarnya bulan itu nama samaran Ara kalau mawar nama samaran Manda

" hanya itu? " Alvin

"kalau rencana tidak selancar yang kita kira atau lebih tepatnya ada masalah nanti tinggal di ubah sedikit" Naila

"baiklah sekarang kita kesana" Alvaro

Akhirnya merekapun pergi ke markas GD dan menyamar menjadi anggota GD. Manda tetap dibagian hacker begitupun Ara, Dafa, dan Defan mereka dibagian senjata

***

Ada penjelasan sedikit

Kalian pasti bertanya kenapa Alvin gak tau kalau Manda adalah anggota gengster

Jawabannya

Karena mereka selalu memakai topeng dan semua anggota maupun ketua dari masing masing gengster harus memakai topeng agar dapat menutupi wajah mereka. Mereka akan melepas topeng itu kalau mereka tidak dalam misi ataupun yang berkaitan dengan gengster.

Fake Nerd is gengster√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang