Setelah keluar dari kantin Alvaro langsung berjalan menuju rooftop. Dia juga bingung kenapa Dara menyuruhnya untuk pergi ke rooftop sekarang padahal tadi dia lagi makan bersama teman temannya dan juga Naila.
Saat sudah sampai di depan pintu dia langsung membukanya dan terlihatlah seorang gadis dengan rambut coklatnya yang terurai sedang membelakanginya.
Sungguh Alvaro merindukan sosok ini sosok yang pernah mengisi hatinya pertama kali. Tapi disisi lain dia juga kecewa dengan sosok ini dimana dulu dia lebih memilih pria lain dari pada dirinya yang begitu mencintainya.
Alvaro pun menghela napas dia tidak mau mengingat kejadian itu lagi. Dia berjalan menghampiri Dara yang masih membelakangi nya. Tampaknya gadis itu tidak menyadari kehadirannya.
"Dara"panggil Alvaro
Gadis itupun membalikkan badannya dan melihat keberadaan Alvaro.
"akhirnya kamu datang"kata Dara tersenyum dan berjalan mendekati Alvaro.
"kenapa? "tanya Alvaro dengan wajah andalannya.
Datar dan dingin
Gadis itu menghela napasnya dan mulai berbicara.
"aku minta maaf dan aku mau kita ulang semuanya dari awal aku masih cinta sama kamu dan aku juga masih sayang sama kamu sekarang aku benar benar gak mau pisah dari kamu" kata gadis itu mencurahkan segala isi hatinya.
"setelah apa yang lo perbuat dengan seenaknya lo bilang lo mau kita kayak dulu lagi? Mikir dong otak lo dimana!? "
"ya aku tau aku salah aku mohon maafin aku Al"
"gue mungkin bakal maafin lo tapi kalo soal balik kayak dulu itu nggak mungkin"
"t-tapi kenapa? "
"karena gue udah punya seseorang yang gue cintai dan gue sayangi saat ini"
"kamu gak ada perasaan sedikitpun sama aku lagi? "tanya cewek itu penuh berharap.
Alvaro menghela napasnya.
Gue masih ada rasa sama lo meski itu sedikit.
"gak"jawabnya singkat.
Gadis itu memandang Alvaro dengan tatapan kecewa.
Tiba tiba
Greb!
Dara memeluk Alvaro tiba tiba seperti yang dia lakukan saat pertama kali mereka bertemu. Tapi yang kali ini beda dia memeluk Alvaro sangat erat seperti tidak mau kehilangan Alvaro.
"hiks jangan ting-galin aku hiks"
Alvaro depat merasakan kalau baju bagian dadanya basah dan itu karena Dara yang menangis. Dan sebenarnya dia ingin membalas pelukan itu tapi karena ego nya yang tinggi dia tidak jadi membalas pelukan itu.
"Dara lepas dulu pelukannya"kata Alvaro dengan nada yang sedikit lembut
Tapi Dara malah menggeleng dan malah mengeratkan kembali pelukan itu. Karena merasa kasihan Alvaro pun membalas pelukan itu.
Tak berapa lama kemudian Dara melepaskan pelukan itu tapi sekarang posisinya sangat intim. Mereka sangat dekat dengan tangan Dara yang menggantung di bahu Alvaro sementara tangan Alvaro yang masih berada dipinggang Dara.
Mereka saling bertatapan satu sama lain sebelum Dara memutuskan kontak matanya dan berkata
"Al aku sayang sama kamu aku juga masih cinta sama kamu plis untuk yang kali ini aja ini adalah permohonan terakhir aku sebelum aku-"Dara menggantung kalimatnya dan itu membuat Alvaro jadi penasaran
"sebelum?"Alvaro mengulang kalimat
"sebelum aku pergi"lanjut Dara
"pergi? Kemana? "tanya Alvaro
"kamu nggak perlu tau"
"emang permohonan lo apa? "tanya Alvaro dengan posisi yang masih sama.
Dara kembali menatap mata Alvaro yang hitam dan bening. Dia mulai memperhatikan mulai dari alis, mata, hidung dan terakhir pandangannya jatuh ke bibir Alvaro.
Alvaro tau kemana tatapan itu berhenti. Karena terbawa suasana dia juga melihat ke arah bibir merah muda Dara yang menggoda.
Alvaro mulai mendekatkan wajah mereka dan meraih tengkuk Dara agar lebih dekat. Tak butuh waktu yang lama bibir mereka bersentuhan.
Mereka sama sama menutup mata dan menikmati ciuman itu. Bibir Alvaro bergerak untuk memberi lumatan untuk Dara.
Awalnya Dara hanya diam tapi lama kelamaan dia juga membalas ciuman itu.
***
"Naila lo mau makan bareng nggak? "tanya Manda
Tapi Naila hanya menggeleng dan sibuk berkutat dengan handphone miliknya.
"Alvaro ikut loh Nai"
"gue ada urusan"
"yaudah kalo gitu kita duluan ya? "Ara
Naila hanya mengangguk. Manda, Ara dan Nadia pun pergi meninggalkan Naila yang berada di kamarnya seorang diri.
"aku kecewa sama kamu Al"kata Naila
***Setelah sampai di restoran Manda dkk langsung masuk dan duduk di meja yang sudah ada Alvaro dkk nya dan kebetulan Dara juga ikut.
Manda dkk memandang Dara bingung sementara yang di tatap malah asik mengobrol bersama orang di sampingnya siapa lagi kalau bukan Alvaro.
"Al dia siapa? " tanya Manda
"dia temen gue"
"kok deket? "
"emang gak boleh "
Bukan Alvaro yang tetapi Dara sendiri. Mendengar jawaban itu Manda kesal dan berkata.
"gue nggak ngomong sama lo"
"yaudah sih kan gue cuma ngejawab" jawab Dara santai
Sementara itu Alvaro merasa ada sesuatu yang kurang. Sibuk dengan pikirannya Alvaro menyadari itu.
Naila.
Naila-nya tidak ada.
"Naila mana? "tanya Alvaro
"nyadar juga lo"Manda
"gue nanya Naila dimana? "tanya Alvaro sekali lagi.
"gak ikut"Ara
"kenapa? "
"gak tau"jawab Ara acuh tak acuh
Tak berapa lama kemudian makanan datang sesuai dengan yang dipesan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd is gengster√
Teen Fictionseorang gadis cantik bernama Naila putri Alexa. Dia memang seperti gadis biasanya, tapi siapa yang tau kalau dia adalah ketua dari gengster terkuat didunia yaitu The angle's death. dia menjadi ketua gangster itu karena mau mencari siapa dalang di ba...