Pagi ini sebuah keluarga lagi duduk di meja makan dan mereka makan bersama. Dengan sang mama yang menyiapkan makanannya.
"Arkan bagaimana dengan sekolah kamu?"tanya sang papa
"baik baik aja kok pa"jawab Arkan
"adek jadi ikut olimpiade matematika ya? " tanya sang mama
"iya ma olimpiade nya 3 hari lagi"kata Keysha
Arkan memang pintar dan pintarnya berasal dari Naila dan Alvaro. Itulah keluarga mereka yang bisa dibilang harmonis. Hidup tanpa ada yang mengganggu keluarga mereka lagi.
Arkan sebenarnya juga anak yang kurang baik. Karena dia juga memiliki gengster sendiri. Tentu saja kemampuannya juga berasal dari Naila dan Alvaro. Memiliki ketampanan yang hampir mirip dengan Alvaro. Hanya saja bibir dan matanya mirip Naila.
Arkan memiliki sahabat dari kecil yaitu Kenzo dan Kenzi yang kembar anak dari Nadia dan Alvin, Damian anak dari Ara dan Devan, Kevin anak dari Manda dan Davin, dan Rafi anak dari Dafa dan bunga. Mereka berlima juga masuk dalam gengster itu. Tentu orang tua mereka tidak tau kalau anaknya adalah anggota gengster
Gengster itu bukan untuk membunuh para penjahat seperti gengster Naila dan Alvaro, melainkan untuk membantu orang yang menjadi korban mangsa gangster lain. Jadi peran mereka sebagai pahlawan bisa di bilang.
Sedangkan Keysha sang adik yang dibilang cukup cerdas sehingga ditunjuk gurunya untuk mengikuti lomba tersebut. Keysha merupakan seorang murid kelas 6 SD yang sebentar lagi akan mengikuti lomba olimpiade matematika dan akan mengikuti ujian kenaikan kelas jadi dia belajar dengan sungguh sungguh.
"Keysha jangan terlalu ketat belajar kamu bisa stres loh nanti"tegas Naila pada anak nya itu
"ngga kok ma aku juga belajar biar bisa dapet peringkat satu kayak kak Arkan"kata Keysha
"yaudah terserah kamu aja"ucap Naila pasrah
"ma pa aku berangkat ya"kata Arkan menyalami tangan Naila dan Alvaro
"iya hati hati ya Ar"kata Naila
"iya ma " teriak Arkan yang sudah mencapai pintu dan keluar.
Arkan mengeluarkan motor ninjanya dan mulai mengendarainya dengan kecepatan sedang. Jalanan tidak begitu padat jadi tidak perlu cemas ager terlambat datang ke sekolah.
Saat sudah sampai di sekolah Arkan langsung memarkirkan motornya dan membuka helm fullface nya. Dengan wajahnya coolnya dia berjalan menuju kantin untuk menemui para sahabatnya.
Arkan dan sahabatnya merupakan most wanted sekolah jadi banyak yang mangagumi mereka tapi tak ada satu pun yang tau bahwa mereka adalah gengster termasuk Arkan sang leader.
Saat sudah sampai di pintu kantin dia dapat melihat sahabatnya yang lagi duduk santai di salah satu kursi yang telah disediakan di kantin. Langsung saja dia berjalan ke arah teman temannya.
Mereka yang menyadari kehadiran Arkan pun langsung menyambutnya dengan tos ala mereka sendiri.
"tumben udah dateng biasanya selalu terlambat"ucap Damian
"tau lo biasanya perlu di hukum dulu sama pak Akmal" Kenzi
"gue terlambat salah gue terlalu cepat salah juga bingung gue sama lo pada" kata Arkan pasrah
"udah sih elah kasian gue sama Arkan kelas aja lah yok"ucap Rafi menengahi pembicaraan mereka dan merekapun masuk kelas masing masing.
Mereka beda kelas itulah sebabnya Rafi mengajak mereka untuk masuk kelas lagi pula kelasnya cukup jauh dari kantin dan dia tidak mau terlambat lalu dihukum pak Akmal, lalu dipanggil orang tuanya,lalu uang jajannya dipotong, lalu,.... Ah sudah lah memikirkannya saja sudah cukup membuat Rafi pusing
Arkan sekelas dengan Kevin dan Kenzo. Sementara Rafi sekelas dengan Kenzi, dan Damian sendiri.
Saat sudah sampai dikelas semua mata langsung menuju pada mereka bertiga. Tatapan memuja dari para gadis yang ada di kelas tersebut. Tapi tak satupun Arkan membalas tatapan itu. Maklum keturunan orang tua yang dinginnya kelewatan.
Setelah itu guru pun masuk dan mulai mengajar dengan tenang.
***
Setelah pulang sekolah Arkan dan teman temannya memutuskan untuk berkumpul di sebuah kafe yang dekat dengan sekolahnya.
"gimana kalo ntar malam balapan aja? "usul Damian
"bener juga sih gue juga lagi suntuk males di rumah "jawab Kevin
"gue sih ikut aja"kata Rafi
"Ar lo mau ikut nggak? "tanya Kenzo
Sedangkan Arkan hanya mengangguk singkat menyetujui ucapan teman temannya itu.
"yaudah berarti fix ya awas aja pada ngga dateng"kata Damian
"iya ah bawel lo"kata Kenzi mulai kesal
"yaudah pulang yuk capek gue"ajak Rafi
"kalian duluan aja gue masih mau disini dulu"kata Arkan
"yaudah kita pulang ya"kata Kevin dan semuanya pun pergi menyisahkan Arkan sendiri
Sedangkan Arkan duduk menghadap ke jendela yang menampakkan jalan raya yang mulai padat karena para murid yang lain juga pasti sudah pulang.
Saat sedang memperhatikan jalanan tiba tiba matanya tak sengaja melihat ke arah seorang gadis cantik yang sedang berlari sesekali gadis itu menghadap ke belakang entah apa yang dilihatnya tapi yang pasti dia tampak sedang dikejar.
Awalnya Arkan tidak peduli dan terus memperhatikan gadis itu, tapi ketika melihat siapa yang mengejar gadis itu ternyata segerombolan pria bertubuh kekar yang sedang mengejarnya.
Tak lama kemudian gadis itu tertangkap dan berusaha melepaskan dirinya tapi nihil dia hanya seorang gadia sementara pria itu sekitar 5 orang.
Arkan yang melihat itu langsung berdiri dari hendak membantu tapi sayangnya gadis itu sudah di bawa ke mobil dan mobil itu langsung pergi. Untungnya dia dapat melihat plat mobil orang itu. B 2231 NF
"shit! "umpat Arkan kesal
Arkan langsung mengambil handphone nya dari saku celana dan langsung mengetikkan nomor bawahannya.
"lo cari kemana tujuan mobil plat B 2231 NF sekarang! "perintah Arkan
"oke"jawab orang itu
Setelah itu Arkan langsung pergi dari kafe itu dan mengendarai motornya ke rumah untuk istirahat.
Sesampainya di rumah Arkan langsung disambut oleh Naila karena hari ini Naila tidak bekerja.
"papa mana ma? "tanya Arkan
"di kantor lah kerja kemana lagi" jawab Naila
"adek udah pulang? "
"udah di kamar dia lagi belajar"
"ohh yaudah Arkan ke kamar ya"
"iya"
Arkan pun berjalan menuju kamarnya. Saat sudah sampai di kamar Arkan langsung mengganti baju dan celananya menjadi lepis hitam dan kaus hitam polos.Kemudian bawahan Arkan tadi menelponnya.
"halo? "
"iya Ar gue udah dapat tujuan mobil itu"
"dimana? "
"di sebuah rumah yang ada di pinggir jalan dekat hutan rumah itu jarang ada yang tau jadi kemungkinan penjagaannya tidak terlalu ketat. "
"oke thank info nya"
"iya sama sama"
Setelah itu sambungan terputus. Arkan yang tadinya ingin menelpon teman temannya langsung mengurungkan niatnya karena dia ingat punya janji untuk balapan nanti malam.
Akhirnya Arkan menelpon Kevin untuk bilang pada teman temannya yang lain bahwa dia tidak ikut karena ada sebuah urusan dan Kevin pun tidak masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd is gengster√
Novela Juvenilseorang gadis cantik bernama Naila putri Alexa. Dia memang seperti gadis biasanya, tapi siapa yang tau kalau dia adalah ketua dari gengster terkuat didunia yaitu The angle's death. dia menjadi ketua gangster itu karena mau mencari siapa dalang di ba...