FN 37

11.5K 428 31
                                    

Sekumpulan anak muda tengah berkumpul di sebuah tempat yang bisa dibilang mewah. Mereka tengah--oh bukan sepertinya hanya 1 perempuan dan 1 laki laki yang tengah mengobrol tanpa melihat keadaan sekitar.

Mereka berdua duduk di sebuah sofa yang hanya bisa di duduki oleh dua orang. Sementara teman teamnnya yang melihat itu merasa muak dan akhirnya memilih untuk pergi dari hadapan 2 manusia tersebut.

Sang perempuan yang melihat teman temannya pergipun tersenyum licik tanpa sepengetahuan sang laki laki.

"kamu mau tau satu hal nggak? " Dara

Ya. Dua manusia tersebut adalah Dara dan Alvaro

"apa? " kata Alvaro penasaran

"sebenarnya orang tua aku udah meninggal"

Alvaro yang mendengar itu mengerutkan dahinya. Pasalnya kemarin dia baru saja bertemu dengan kedua orang tua Dara. Terus hari ini Dara bilang orang tuanya sudah meninggal.

"maksud kamu aku nggak ngerti? "kata Alvaro meminta penjelasan

"orang tua kandung aku udah meninggal yang kemarin kamu lihat itu sebenarnya adalah orang tua angkat aku"

"sejak kapan orang tua kamu meninggal ?"

"waktu umur aku 8 tahun. Mereka meninggal karena di bunuh"

"di bunuh? "

"ya mereka di bunuh dengan cara yang sangat kejam bahkan aku melihatnya dengan mata kepala aku sendiri"

Saat melantunkan kalimat itu Dara mengeluarkan air matanya. Pertanda bahwa dia sangat terpukul atas kejadian masa lalu.

Melihat itu Alvaro merasa kasihan dengan Dara.

"kamu mau tau siapa yang membunuh orang tua aku?"tanya Dara

Alvaro menggeleng "siapa?"

"pacar kamu "

Mendengar itu Alvaro terdiam dan mengerutkan dahinya.

"Naila? "

"bukan. Lebih tepatnya orang tuanya"

Satu fakta yang tidak Alvaro ketahui. Dalam hati terdalamnya dia merasa bahwa keluarga baik baik bahkan Naila sendiri yang bilang kalau orang tuanya juga dibunuh.

Tapi disatu sisi dia juga merasa kecewa sama Naila karena telah menyimpan sebuah fakta darinya dan Naila tidak pernah cerita ke Alvaro.

"kalo dia bilang orang tuanya dibunuh karena di bunuh dia bohong sama kamu. Dia memutarbalikkan fakta karena dia nggak mau kamu ninggalin dia"

"dia juga ninggalin kamu sekarang mungkin karena dia punya rencana agar kamu nggak tau bahwa orang tuanya lah yang membunuh orang tua aku"

Karena larut dalam lamunannya Alvaro sampai tidak menyadri bahwa Dara sedang memeluknya. Dia baru sadar saat air mata Dara membasahi bajunya.

Dia terkejut karena sekarang posisi mereka sangat intim. Dara yang berada di pangkuan Alvaro entah sejak kapan tengah memeluk sedangkan Alvaro yang masih terdiam karena terkejut.

Masih dalam posisi yang sama sampai akhirnya Alvaro tau ini salah dia berniat melepaskan pelukannya. Tapi yang ada Dara malah mengeratkan pelukannya.

"Dara lepasin dulu pelukannya nanti yang lain lihat gimana? "kata Alvaro dengan nada yang lembut dan ternyata itu berhasil

"kamu duduk di sofa dulu ya aku ambilin minum"

Dara hanya mengangguk dan turun dari pangkuan dan duduk di sofa sementara Alvaro berdiri dan berjalan menuju dapur untuk mengambilkan Dara minum

Fake Nerd is gengster√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang