Seorang gadis tengah berkutat dengan laptopnya. Dia tampak serius membaca kata demi kata. Dia tampak sangat lelah tapi dia berusaha menahan rasa lelah itu.
Setelah membaca itu dia mengambil handphone nya dan menelpon seseorang.
"siapain semuanya gue bakal ke sana sekarang juga"
Siapa yang tidak mengenalnya. Dia adalah Naila Bianca William. Orang yang sangat berpengaruh baik dalam bidang apapun. Dia memiliki semuanya.
Dan sekarang dia lagi bersiap siap karena ada masalah yang terjadi di perusahaan yang berada di jerman. Maka dari itu dia meminta El untuk mengurus semua keperluannya untuk pergi ke jerman.
Dia pergi ke jerman bukan hanya karena masalah pekerjaanya tapi juga karena dia ingin sendiri dulu. Adakah yang menebak kenapa dia seperti itu. Jawabannya ya karena dia melihat semua percakapan dan dia juga melihat pacarnya sendiri berciuman dengan gadis lain
Dia hanya akan menenangkan hati dan pikirannya untuk sementara jadi dia memutuskan untuk tinggal beberapa hari di jerman.
Dia ke jerman tanpa sepengetahuan siapapun termasuk para sahabatnya.
***
Setelah acara makan Manda dkk memutuskan untuk pulang ke mansion Naila. Sesampainya di sana mereka tidak nenemukan Naila.
Merekapun mencari Naila di seluruh penjuru rumah tapi hasilnya nihil. Mereka tidak menemukan Naila. Akhirnya Nadia berinisiatif untuk menghubungi Naila.
Tapi hasilnya tetap sama handphone Naila tidak aktif makanya tidak tersambung. Tiba tiba handphone Nadia bergetar.
Naila
Gue ada urusan mungkin beberapa hari ke depan gue nggak pulang. Dan gue titip Alvaro sama kalian.
Saat membaca pesan tersebut Nadia mengerutkan dahinya.
Nggak bisanya dia langsung pergi gitu aja biasanya ngomong dulu kalo mau pergi batin Nadia
"Naila pergi"kata Nadia
"maksud lo? "Ara
"dia pergi ada urusan"
"kok nggak bilang sama kita? "Manda
"mana gue tau mungkin mendadak"
"ya tapi seenggaknya dia bilang dulu ke kita"
"yaudah sih kan kita udah tau dan dia bilang juga mungkin beberapa hari ke depan dia nggak pulang jadi dia nitip Alvaro sama kita"jelas Nadia
"dikira kita penitipan barang kali ya? "Ara
"terserah lah gue mau Mandi"Nadia
***
Sementara itu Alvaro dkk dan Dara sekarang lagi ngumpul di basecamp mereka.
"Dar bentar ya gue mau nelpon"kata Alvaro sambil melepaskan tangan Dara yang memeluk tangannya.
"nelpon siapa? "
"orang"jawab Alvaro singkat padat dan jelas
Setelah berhasil melepaskannya kini tinggal Dara dan Alvin dkk
"lo kenapa balik lagi? "Dafa
"emang kenapa? "Dara
"lo tau nggak sih Alvaro udah punya pacar"
"tau kok terus kenapa? "
"lo mikir dong lo disini posisinya sebagai pelakor!"
"kata siapa orang Alvaro masih ada rasa sama gue"kata Dara dengan bangga
"terserah lo aja lah inget ya lo pikir kita nggak tau apa masalah lo sehingga bikin lo balik lagi kesini? "kini Alvin yang berbicara.
Dara bungkam.
Gue nggak mau kalo Sampai Alvaro tau batin Dara
"kalo sampe Alvaro tau yang sebenarnya lo mungkin bisa habis dalam detik itu juga"Kata Alvin tersenyum miring
"gue nggak akan nyerah buat dapatin Alvaro"Dara
"kita bisa aja ngasih tau Alvaro sekarang tapi kita masih mau lihat seberapa habatnya lo memainkan drama ini"Devan
Tak lama kemudian Alvaro datang dengan wajah lesunya.
"kenapa lo? "Dafa
"handphone Naila nggak aktif "
Bagus jadi gue ada kesempatan buat deketin Alvaro batin Dara
"harusnya lo seneng dong dengan gitu lo jadi dekat lagi sama diakan"kata Alvin sinis
"maksud lo apa? "
"jangan sok gak tau deh gue tau lo masih ada rasa sama Dara tapi pikirin Naila juga lo jangan egois jadi cowok"
Mendengar itu Alvaro terdiam. Dia tau kalau dia masih ada rasa sama Dara tapi disisi lain di juga gak mau ninggalin Naila.
"terserah lah"kata Alvaro sambil mengambil jaketnya.
"kamu mau kemana? "tanya Dara
"pulang"
"aku ikut ya"
Alvaro hanya menganggukan kepalanya. Dan Dara yang melihat itu tersenyum. Merekapun keluar dari basecamp dan meninggalkan Alvin, Dafa dan Devan
***
"Naila lo nggak makan? "tanya El yang lagi duduk di sofa ruangan Naila
"entar aja"jawab Naila santai
Tiba tiba El berdiri dari duduknya dan pergi keluar tanpa berbicara apapun dan Naila juga tidak perduli dengan itu
Saat membaca berkas berkasnya yang dikirim langsung dari mata mata suruhannya, Naila mengetahui satu hal. Dengan cepat dia berpikir apa rencana selanjutnya. Karena menurutnya yang satu ini benar benar menarik.
Saat lagi berpikir tiba tiba ada yang membuka pintu dan dapat di pastikan itu adalah El dan ternyata dia membawa makanan. Tanpa menawari dia langsung memberikan makanan itu kepada Naila.
"makan"suruhnya
"gue udah bilang nanti Rafael"
"Naila lebih baik lo makan sekarang ntar kalo lo sakit gue nggak mau ya bantuin lo ngurusin perusahaan lagi"
"tapi gue nggak laper"
"makan sekarang sebelum gue kasih bunny gue ke lo"
Mendengar itu Naila yang tadinya hendak protes tapi nggak jadi karena percuma adu mulut sama orang yang didepannya ini dia pasti bakal kalah.
Karena tidak mau memperpanjang masalah Naila menghela napasnya dan menuruti perkataan El. Padahal disini bosnya Naila kenapa jadi El yang ngatur.Sambil makan Naila juga sambil berpikir dia tidak mau melewatkan rencana ini.
"El sini deh"suruh Naila
El pun berdiri lagi dati duduknya dan berjalan mendekati Naila.
"coba lo baca"
Menuruti kata Naila El pun membaca berkas itu. Dan setelah itu dahinya berkerut
"Dara?"
Naila hanya mengangguk dengan smirk nya
"gue harap lo nggak ngelakuin hal hal yang diluar batas Nai"
"semakin lo peringatin gue semakin mau gue melakukan itu"
"hufft terserah lo ajalah"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd is gengster√
Fiksi Remajaseorang gadis cantik bernama Naila putri Alexa. Dia memang seperti gadis biasanya, tapi siapa yang tau kalau dia adalah ketua dari gengster terkuat didunia yaitu The angle's death. dia menjadi ketua gangster itu karena mau mencari siapa dalang di ba...