FN 32

11.2K 438 15
                                    

Gaess di part ini khusus Manda sama Dafa ya. Ntar aku juga bikin part khususnya untuk pasangan lainnya. Jadi jangan lupa vote dan comment nya di follow kalo bisa hehehe

~~~~~

Sekarang mereka semua sudah ada di ruangan Naila tadi sebelum ke ruangan, Naila dan Alvaro sempat membelikan mereka minuman agar lebih tenang. Manda udah berhenti nangis tapi dia nggak mau natap Dafa. Terlalu sakit katanya.

Mereka semua duduk dikursi dan meja berbentuk lingkaran jadi otomatis mereka semua berhadapan. Alvin menatap ke arah Dafa dengan tatapan kemarahan dan kebencian. Sedangkan yang ditatap malah nunduk. Terlalu malu katanya.

"jadi sekarang mau lo apa Manda?" tanya Alvaro

"gue nggak mau tau pok---"ucapan Alvin dipotong sama Alvaro

"gue nggak nanya sama lo gue nanya sama adek lo, Manda sekarang lo maunya gimana? "tanya Alvaro sekali lagi

"gue mau putus! "

"hufft yaudah lah terserah lo berdua aja gimana yang penting masalah ini gak pakek kekerasan"Nadia

"selesain masalah lo berdua kita semua pergi dulu"Naila

"tapi Nai---"

"selesain sekarang juga gue nggak mau ada kata benci! "

Setelah mengatakan itu mereka semua pergi menyisahkan Manda dan Dafa.

Mereka berdua saling diam tidak ada yang membuka pembicaraan. Dafa karena rasa bersalah sudah menyakiti Manda sedangkan Manda dengan rasa kecewanya.

"maaf"

Hanya kata itu yang terlontar dari mulut Dafa.

"ga ada yang bisa di ubah hanya dengan 1 kata" Manda

"aku tau itu tapi aku juga gak nyangka bakal kayak gini"

"yaudah kamu berani berbuat harus berani bertanggung jawab atas yang kamu lakukan"

"tapi aku sayang sama kamu Manda"

"aku juga sayang sama kamu tapi kita nggak bisa berbuat apa apa"

Kembali hening. Sampai akhirnya Dafa bilang.

"sebelum kita beneran berpisah aku mau ajak kamu ke suatu tempat"

"mau kemana? "

"suatu tempat yang bakal kamu ingat kalo kita pisah udah ayo kamu lama"

Merekapun keluar dari ruangan Naila dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobil Dafa.

20 menit waktu yang mereka tempuh akhirnya mereka sampai ke tempat tersebut. Merekapun keluar dari mobil. Ternyata Dafa membawa Manda ke sebuah rumah yang bisa dibilang cukup.....seram?

"udah nyampe? "tanya Manda

" iya ayo masuk dulu"

"nggak mau serem tau kotor lagi"

"jangan pandang sesuatu hanya dari luarnya emang luarnya kotor tapi siapa tau dalamnya jauh dari kata kotor"jelas Dafa

"hmm yaudah"

Dengan sedikit keraguan Manda mengikuti Dafa dari belakang. Melihat itu Dafa tersenyum dan menggenggam tangan Manda.

Merekapun masuk ke dalam rumah tersebut. Ternyata rumah tersebut lebih luas dari perkiraan Manda dan mereka menuju lantai dua dari rumah itu.

Ternyata di lantai dua tersebut ada sebuah pintu dimana pintu itu menghubungkan ke roftoop. Dan mereka menuju roftoop tersebut.

"cantik "gumam Manda tapi masih dapat didengar Dafa

"kamu suka? "tanya Dafa

Manda menoleh tersenyum dan mengangguk.

Jadi sekarang itu udah mulai sore dan bentar lagi mau malam. Dafa ngajak Manda itu tujuannya mau lihat sunset bareng Manda. Karena Dafa tau Manda itu suka sunset bagus aja katanya.

"makasih aku bakal inget ini Dafa"

"sama sama tapi bukan cuma ini yang mau aku tunjukin ke kamu"

"maksud kamu? "

Dafa tersenyum dan menepuk tangannya 3 kali.

Prok prok prok

Setelah itu pintu roftoop terbuka.

"happy birthday to you happy birthday to you happy birthday happy birthday happy birthday to you!"

Manda mengerutkan dahinya merasa bingung.

"apa maksud semua ini? "

Dafa tersenyum

"kamu lupa hari ini hari apa? "

"hah maksudnya? "

"kamu ulang tahun hari ini Manda"

"terus? "kata Manda polos

"aduuhh Manda gue udah capek capek akting eh lo malah lupa"Ara

"aku mau kasih kamu kejutan"

"semua ini? "

"iya"

"yang kamu ditonjok sama bang Alvin juga? "

"iya"

"terus yang cewek itu juga? "

"iya tapi boongan doang"

"ishh kamu kok niat banget sih? "

"yakan biar surprise Manda"

"tapi gak gitu juga kali"

"iya iya aku minta maaf"

"nih Man dari gue tapi nanti aja bukanya" kata Nadia memberikan kotak yang ukurannya sedang

"nih gue juga" kata Ara memberikan paper bag

Naila hanya memberikan hadiahnya ke Manda tanpa mengucapkan sepatah kata.

"yaudah kalo gitu kita pulang ya bye"

Sekarang hanya tersisa Manda dan Dafa yang memandangi langit yang sebentar lagi akan gelap.

"makasih"kata Manda

Dafa menoleh mengerutkan dahinya

"buat? "

"semuanya"

"iya sama sama"

"kita pulang yuk serem tau disini kalo malam malam tapi aku pengen ke rumah bang Alvin"

"yaudah aku antar"

Merekapun pergi dari rumah tersebut

****

Tok tok tok

"duh abang mana sih lama banget! " kesal Manda

Gimana gak kesal dia udah berkali kali mengetok, membunyikan bel, dan berteriak di depan pintu rumah Alvin.
"kalo abang kamu gak ada kita ke mansion Naila aja mana tau dia disana"Dafa

"eh iya juga ya kok gak kepikiran sih"

"yaudah kalo gitu kita ke mansion Naila aja soalnya udah malam"

"yaudah yuk"

Merekapun kembali masuk ke mobil. Dan Dafa menyalakan mobilnya.

"emm Daf menurut kamu bang Alvin sama Nadia itu cocok gak sih? "

"cocok sih emang kenapa? Kamu mau ngedeketin mereka berdua? "

"rencananya sih gitu kasian tau sama sama jomblo lagi"

"hahaha kamu emang paling jago kalo nistain orang"

"hahaha ya iyalah Manda gitu loh"

"emang Nadia pernah pacaran sebelumnya? "

"pernah sih tapi ya gitu"

"gitu kenapa? "

"di selingkuhin"

"ohh gitu"

Merekapun kembalu melanjutkan perjalanan mereka sambil bernyanyi bersama dan bercanda.

Fake Nerd is gengster√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang