EXTRA PART III

11.3K 282 5
                                    

Setelah sampai di rumahnya,Arkan langsung memanjat pohon yang berada di dekat kamarnya karena ia tau bahwa pintu utama di rumahnya pasti sudah di kunci. Dan tadi Arkan juga sengaja untuk tidak mengunci jendela kamarnya.

Saat sudah berhasil masuk, kondisi di kamarnya gelap gulita. Tapi karena sudah hafal dengan denah rumahnya, Arkan langsung menyalakan lampu di kamarnya.

Tek

Saat lampu sudah menyala Arkan sedikit menyipitkan matanya karena silau dari cahaya.

"dari mana saja kamu Arkan?"

Tiba tiba suara yang terdengar berat mengalun ke indra pendengarannya. Sontak Arkan langsung membalikkan badannya dan tampaklah pria tampan yang mirip dengan Arkan dengan tatapan datar dan dinginnya.

Itu Alvaro. Papanya. Dan pasti dia juga telah menunggu kedatangan anaknya sedari tadi. Arkan yang melihat itu juga memasang wajah datar dan dinginnya.

"rumah temen"jawab Arkan singkat dan Alvaro yang mendengar itu menatap tajam anaknya.

"jangan bohong, papa udah telpon semua teman kamu tadi dan ngga ada satupun yang bilang kalo kamu sama mereka"kata Alvaro dengan penuh penekanan

"rumah Jasmine"jawab Arkan singkat lagi membuat Alvaro menaikkan sebelah alisnya

Akhirnya mau tak mau Arkan menjelaskan semuanya pada Alvaro.

"apa alasan kamu bantuin dia?"tanya Alvaro setelah Akan selesai dengan ceritanya

Sedangkan Arkan yang mendengar itu terdiam. Dia juga tidak tau mengapa dirinya membantu gadis itu padahal dia juga tidak kenal dengan Jasmine.

Alvaro yang melihat itu tersenyum tipis. Sepertinya anaknya sudah mulai jatuh cinta pada seorang gadis. Alvaro menepuk pundak anaknya dua kali.

"ngga usah di jawab"kata Alvaro dan keluar dari kamar Arkan.

***

Minggu. Hari yang di tunggu tunggu oleh semua orang. Hari dimana semua orang bisa mengistirahatkan tubuh mereka. Hari yang membahagiakan bagi keluarga. Hari untuk bersenang senang bersama teman maupun pacar.

Dan itu yang di lakukan Arkan sekarang. Bahkan untuk bangun dari kasurnya pun dia tidak mau. Arkan ingin mengistirahatkan tubuhnya hari ini karena malam tadi benar benar melelahkan.

Karena ternyata setelah papanya keluar dari kamarnya mamanya malah nyelonong masuk ke kamarnya dan menceramahinya. Kalau saja Arkan tidak sayang dengan mamanya pasti sudah dia usir dari kamarnya.

Membahas semua hal yang bahkan tidak terjadi sama dirinya. Salah satunya seperti di culik oleh penjahat lalu penjahat itu akan minta tebusan jutaan rupiah atau kalau tidak dia pasti sudah di jual sama penjahat itu.

Sedangkan Arkan sebagai anak baik hanya mendengarkan ocehan mamanya itu. Kalau saja mamanya tau tentang dia yang menjadi ketua gengster pasti mamanya tidak akan menceramahinya seperti malam tadi.

Tapi Arkan tidak mau memberi tahu mereka karena pasti mama dan papanya akan melarangnya untuk keluar rumah dan juga Arkan memiliki Keysha adiknya yang dia sayang.

Arkan tidak mau orang yang dia sayang terlibat dalam dunia gelapnya. Maka dari itu Arkan menyembunyikan identitas aslinya sebagai seorang ketua gengster.

Saat lagi enak enak tidur Arkan merasa pipinya di pencet pencet oleh seseorang. Karena merasa terganggu akhirnya Arkan membuka sedikit matanya untuk mengintip siapa yang berani mengganggu tidurnya.

Bukannya bangun Arkan malah menarik tangan mungil itu dan berakhir di pelukan Arkan.

"eh lepas!"kata orang itu

Fake Nerd is gengster√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang