time horizon

2K 406 93
                                    

⠼⠁⠚ 

"Aku kenal baik dengan Bae Joohyun."

Apa?

Itu benar-benar tak diduga olehku. Tapi aku diam saja, netraku menatapnya seolah menyerukan ia untuk terus melanjutkan.

"Pada suatu lintang waktu, ia menyuruhku untuk melakukan ini semua. Aku berhutang budi, jadi aku mengiyakan segalanya."

Aku meneguk saliva dalam kegelisahan. Sedangkan nada gadis itu semakin tegas tiap detiknya.

"Termasuk melakukan ini."

"A-apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan memutar waktu," ia tidak terlihat sedang bercanda. Keseriusan berkilat di matanya.

"Saat Ahjusshi terbangun, Ahjusshi akan berada di titik Joohyun belum mengalami depresi dan kritis seperti ini," ia melanjutkan dengan cepat sebelum aku sempat meminta lebih, "Aku hanya bisa melakukan itu. Tolong, jangan serakah. Waktu yang kupunya benar-benar menipis karena terus mengulang satu horizon ke horizon lainnya."

Pupilku bergetar. Begitu juga dengan seluruh tubuhku yang bulu kuduknya tengah meremang. Aku tidak bisa berkata apapun.

"Jadi kumohon selamatkan dia. Dan jangan lupakan tentang ini. Tentang perjalanan Pandora kita."


Ini pagi yang terlampau terik, mengingat kami habis bercinta hebat saat bulan mendung semalam. Aku membuka mata dengan pacuan adrenalin kencang dan peluh yang bergulir di pelipis dan dahi.

Dengan cepat aku meluruskan punggung dan mencatat segala Perjalanan Pandora yang kuingat di memo ponsel. Jaga-jaga jika suatu saat aku kehilangan memoriku. Aku tidak boleh melupakan ini semua.

"Kim Taehyung," suara yang berasal dekat daun pintu itu membuatku mendongak cepat.

Itu Bae Joohyun-ku dengan senyum manisnya.

"Ayo makan, Taehyung Sayang. Kau bilang ingin dibuatkan tamago sushi pagi ini. Aku bangun subuh demi kamu, loh."

Sepasang mataku berkedip. Aliran darah berdesir di sekujur tubuhku. Dan aku bisa merasakan kalau napasku memburu takjub.

"Kenapa malah bengong, sih?" celoteh gadis itu sambil menyenggolku. Aku menggeleng cepat dan memeluknya dengan erat sekali.

Joohyun kembali.

Waktu benar-benar telah kembali.

Aku memeluk gadisky dengan seerat mungkin. Joohyun terkekeh heran. Tentu saja, ia mengataiku suami manja. Tapi aku tak peduli. Aku hanya ingin dia berada di sisiku selamanya.

Joohyun meletakkan makanan buatannya di atas meja, di saat yang bersamaan satu pesan masuk ke ponselku. Dan aku bisa menebak siapa pengirimnya.

 Dan aku bisa menebak siapa pengirimnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔ Cerulean Sea and The Sunset | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang