more than once

4.6K 744 213
                                    

⠼⠃


Aku membuka mata. Suara kelontang terdengar dari dapur kemudian disusul oleh kekehan usil Jungkook yang tengah diomeli Seokjin hyung. Aku berada di dormitory. Kuambil ponsel, melangkahi Namjoon hyung yang masih tidur di sampingku.

29 Desember 2019. Pukul 4.30 pagi.

Ha. Aku benar-benar bermimpi aneh. Bisa-bisanya aku melihat diriku 10 tahun kemudian sudah mati konyol begitu.

Hari ini kami libur satu hari penuh, sebab untuk beberapa hari ke depan kami pasti seratus persen akan sibuk bernyanyi di sana dan di sini Jadi aku berniat mengajak wanita itu pergi.

Siapa lagi? Tentu saja kekasihku. Kami belum mempublikasikan hubungan ini. Banyak halangan. Tapi aku sudah cukup bersyukur kami melewatinya dengan baik selama 2 tahun lebih ini.

Ia tidak mengangkat ponselku. Mungkin sedang sibuk atau masih tidur. Jadi, kukirimkan pesan singkat kepadanya.

 Jadi, kukirimkan pesan singkat kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponselku bergetar. Satu notifikasi masuk dan itu dari Joohyun.

Aku otomatis tersenyum setelah ia mengiyakan. Tungkaiku melangkah gesit untuk mandi dan merapikan diri.

Setelah memberi tahu Hoseok hyung dan Jimin—aku tidak mau menganggu pertikaian diantara Seokjin hyung dan Jungkook, serta mengusik tidur Yoongi hyung dan Namjoon hyung—jadi, aku pergi di pagi buta menjemput gadis itu lengkap dengan atributku, yang kalau kulihat dari pantulan kaca malah agak mirip ninja hitam. Haha. Oke itu tidak lucu. Tapi aku cinta leluconku. Jadi kalian semua diamlah dan jangan protes.

Oke, padahal tidak ada yang protes. Bicara apa, sih, Kim Taehyung?

Aku menggeleng kemudian hendak berjalan maju saat hendak keluar dari lift, tapi aku dikejutkan oleh segerombolan remaja wanita. Aku buru-buru menaikkan masker dan menurunkan topi.

Obrolan gadis-gadis muda itu berhenti dan mereka berbisik-bisik. Mereka tahu aku selebriti dan menyebut namaku. Jadi aku melambaikan tangan sebentar. Aku terbiasa membuat senyum di mataku. Aku harus ekstra keras tersenyum lebih ramah karena mereka tak bisa melihat senyum di bibirku yang tertutup masker.

Setelah mereka memberi reaksi biasa yang sudah kuprediksi seperti menjerit tertahan, aku keluar dengan santai seperti tidak terjadi apapun.

"Hyunnie, aku jalan, ya," aku merekam suaraku di ponsel dan mengirimnya dalam satu gerakan sebelum menyalakan mesin mobil.



Aku memberi salam pada salah satu member Joohyun yang sudah bangun dan tengah menyiapkan sarapan. Seungwan menunjuk pintu kamar seperti biasanya. Dia sudah tahu aku sering kemari.

✔ Cerulean Sea and The Sunset | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang