wedding dress

2.4K 519 111
                                    

⠼⠓

Aku sudah tujuh kali berdecak. Kuhitung satu sampai tujuh saat gadis itu menghela napas. Ia tak berhenti menggulir layar ponsel. Joohyun sedang membaca pengumuman pernikahan kami di berbagai media. Artikel demi artikel ia selesaikan dan yang ia dapat hanya 90% komentar kebencian.

Tanpa aba-aba kutarik ponsel tersebut dari tangannya. "Berhenti baca ini, oke?"

"Tidak ada yang mendukung keputusan kita, Tae."

"Yeah, dan itu bukan urusan mereka. Kita membiayai pernikahan kita dengan tabungan hasil keringat kita sendiri," balasku ketus.

Aku tak habis pikir. Kenapa apapun yang kami lakukan harus disoroti sedemikian rupa? Aku tahu kami figur publik, tapi kami hanyalah manusia. Kami bisa melakukan intropeksi diri. Tidak perlu menyumpahi bayi kami mati segala. Idiot.

Kubanting ponsel ke matras dan kukenakan piyama satinku dengan trik sekali masuk.

"Taehyung..." gadis itu mendesah pasrah. Aku melihat kekhawatiran di netranya. Dia merasa bersalah dan itu membuatku sedih. Terutama saat kulihat redup di wajahnya. "Apa kau yakin untuk menikahiku?"

"Aku tak pernah ragu untuk itu, Hyun."

Aku menghampirinya yang sedang duduk di kasur sebelum mencium keningnya. Kusandarkan kepalanya di bahuku. Telapakku membelai rambutnya dengan lembut.

Tapi gadis itu masih termenung seperti kehilangan banyak hal. Ah, tidak. Dia memang sudah kehilangan banyak hal. Kudengar ia juga bertengkar hebat dengan salah satu member beberapa minggu lalu.

Dan hari itu aku tahu ia menangis kencang sekali dibalik bilik toilet. Keluar dari bilik itu, ia terlihat lebih tenang meski tetap berantakkan. Dan... secara singkat ia terlihat seperti saat ini. Dipenuhi oleh insekuritas.

"Hyun," aku memanggilnya sekali lagi sampai ia menoleh padaku. Aku benci melihatnya terus-terusan menunduk. "Aku akan menikahimu demi dan untuk apapun. Apa kamu mulai meragukan perasaanku?"

"No, I'm sorry."

Aku mengecup bibir manis Joohyun sebelum merapikan selimutnya sekali lagi. "Sayang, kita akan menikah besok. Tidurlah. Siapkan senyum terbaikmu."


Aku sudah tahu sejak awal kami memutuskan untuk menikah dan mengakui kesalahan di publik, itu artinya kami sedang membuka lubang singa.

Kami tahu keputusan 'benar' yang kami ambil ini akan dihakimi sebagai kesalahan oleh seluruh penjuru mata yang mendengar. Beberapa bilang bahwa kami seharusnya mempertimbangkan masa depan grup member kami. Ada juga yang bilang bahwa kami hipokrit karena selama ini menipu puluhan juta fans dengan citra kami. Tak sedikit juga yang mendoakan kemalangan untuk kami.

Kupikir itu tidak masalah karena pada akhirnya, aku dan Joohyun lah yang menentukan kebahagiaan kami sendiri. Akan tetapi, kami salah.

Aku kehilangan kata-kata begitu sepatu pantofelku menginjak ruang ganti karena pekikan histeris Joohyun.

Ya Tuhan. Ini bukan lubang singa. Kami ini membuka lubang neraka.

Joohyun masih berbalut inner dress midi longgar berwarna putih, ia tersungkur dan tak bisa melakukan apapun selain menangis dengan telapak bergetar yang susah payah dipakai untuk meredam isak.

Gaun pernikahan yang seharusnya ia pakai detik ini telah dirusak. Helai kain jacquard tersebut dirobek paksa dengan benda tajam dan disiram cairan merah darah. Saking banyaknya, likuid tersebut menggenang akibat tetesan yang masih berlangsung.

✔ Cerulean Sea and The Sunset | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang