18

628 66 3
                                    


Suara petasan membuka acara pesta lampion malam ini. Seluruh anggota kerajaan kini tengah mengumpul bersama di lapangan, mereka bermain dan bersenang – senang juga di sana. Suara tawa dan sorakan tak luput dari mereka, pesta kali terasa meriah di hati Jieun, karena adanya Jennie dan Irene di sampingnya. Akan tetapi, dia sedikit kecewa karena Jungkook tidak ada di sana bersamanya.

“ Jieun-ah!! “ Jimin menarik tangan Jieun ke lantai dansa. Ribuan orang menatap keserasian mereka, membuat wajah Jieun tersipu malu. Mereka berdua bersama menari seiring dengan alunan lagu yang di buat. Tatapan mereka saling beradu satu sama lain saat berdansa, tatapan hangat yang di lontarkan Jimin membuat hati Jieun terasa nyaman. Di sisi lainnya, hati Jimin kini tengah berdebar dengan dahsyatnya.

Jennie, Irene dan Pangeran lainnya bersorak bahagia saat melihat Jimin dan Jieun. Mereka bertepuk tangan, dan ikut menggerakkan tubuh mereka. Nada lagu semakin lama semakin memanas, membuat tarian Jieun dan Jimin semakin bersemangat lagi. Begitu juga dengan penari lainnya.

Puluhan lampion merah menghiasi satu kerajaan, ribuan makanan terhidang di meja panjang yang tak jauh dari tempat mereka berpesta. Hampir semua kebutuhan untuk berpesta, ada di tempat ini. Lagu, makanan, dekorasi yang menarik, menambah suasana pesta semakin ramai. Bahkan sang Raja menyewa beberapa atraksi pertunjukkan untuk tampil di sela – sela pesta. Mulai dari akrobat, tari, sulap, semua lengkap di sini.

Akan tetapi, di saat semua orang tengah bersenang – senang. Hanya Yoongi yang terdiam duduk di pinggir sambil menatap mereka. Ia melirik ke sana kemari, mencari seseorang yang akan menjalankan rencananya. Sudah hampir berjam – jam orang itu tak kunjung memberi sinyal, hingga akhirnya Yoongi terpaksa untuk meninggalkan pesta dan mencari orang tersebut. Tidak ada yang tahu ke mana perginya Yoongi, karena mereka sibuk bersenang – senang di pesta. 

“ Apa kalian sudah siap? “ Tanya Yoongi kepada Joongin. Ribuan pasukan Joongin kini tengah bersiap – siap untuk melaksanakan rencana mereka. Puluhan pedang dan senjata lainnya menempel di baju perang mereka. Untuk merahasiakan identitas mereka, Yoongi mengutus para pasukan Joongin untuk menutup setengah dari wajah mereka menggunakan masker.

Joongin mengambil pedangnya yang baru saja di asah. Pedang itu memiliki banyak sekali bekas bercak darah, lumuran darah yang berasal dari orang – orang yang di bantai Joongin, “ Kita sudah siap “

“ Pergilah “ Usai mendengarkan perintah Yoongi, Joongin dan seluruh pasukannya segera menaiki kuda mereka dan pergi menyerbu kerajaan.

Suara ringkikan pasukan Joongin mengejutkan para warga kerajaan Goryeo, begitu juga yang ada di kerajaan. Beberapa dari pasukan Joongin membantai seisi warga kerajaan, dan sisanya mencoba untuk mendobrak gerbang kerajaan, “ Kita di serang!!! “ Teriak salah satu penjaga gerbang kerajaan.

Hati Jimin tersontak kaget saat mendengarkan ucapan itu, ia segera menarik tangan Jieun dan membawanya ke tempat yang aman, “ Jieun-ah kau tunggu di sini bersama yang lainnya “ Jimin menempatkan para Pangeran, Irene, dan Jieun di gubuk tua yang berada di belakang kerajaan. Genggaman tangan Jimin hendak lepas dari tangan Jieun, tapi dengan sigap Jieun segera meraih tangannya kembali.

Mata sayu Jieun mengisyaratkan Jimin untuk tetap tinggal bersamanya, tapi sayangnya Jimin tidak bisa. Dia harus pergi berperang bersama Jennie dan yang lainnya, “ Tenanglah, kamu akan baik – baik saja di sini. Hyung, tolong jaga Jieun “ Jimin memberikan genggaman tangan Jieun ke Jin, lalu pergi meninggalkan mereka, di susul dengan Jennie.

“ Jimin-ah!!! “ Teriak Jieun. Ia hendak pergi mengejar Jimin dan Jennie, tapi Jin menghalangnya.

“ Jieun-ah, biarkan saja Jimin! Dia baik – baik saja! “ Jin memeluk tubuh Jieun dengan erat agar ia tidak bisa kabur. Usai kepergian Jennie dan Jimin, Namjoon segera menutup dan mengunci pintu gubuk itu. Sementara Irene mencoba menyalakan lilin yang ada di sana.

My Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang